Senin, 15 Maret 2010

Mas Tono

"Kira-kira sampai kapan kamu itu to, dik joko akan terus bersemangat untuk mewujudkan Visi dan Misi hidupmu, kalau boleh saya katakan itu hanyalah hayalanmu saja?. komentar mas Tono sambil mengusap-usap kaca matanya.

" Waduh mas Tono panjenengan mbok yao ndukung kulo, biar cita-citaku itu cepat terwujud yeah..setidaknya mulai berproses! " Keluhku sambil sedikit bersungut-sungut.
" Mulai darimana aku meh dukung kamu, lha wong lingkungan kita ini khan warganya sangat beragam baik status sosial,ekonomi, agama dan yang lainya, lha kok meh mbok jadikan lingkungan yang agamis, jangan - jangan kamu itu hanya membuat pencitraan diri saja". Tiba - tiba grundelan mas Tono terhenti karena harus minum kopi, tapi dari logatnya ngendiko ada kesempatan buat saya untuk berdiskusi lebih mendalam tentang konsep hidup yang pernah saya sampaikan kepada beliau." Begini lho mas, lingkungan yang agamis menurut saya adalah kondisi dimana antara warga yang satu dengan yang lain saling menghormati , tidak ada saling prasangka apa lagi yang tidak baik sehingga akan terwujud sebuah ukhuwah, dari ukhuwah inilah nanti kita akan saling peduli terhadap satu sama lain dengan kata lain tingkat kepedulian sosial kita akan semakin peka ini hampir sama dengan konsep masyarakat madani yang pernah kita dengung-dengungkan dulu, bagaiman, dukung apa tidak?.Pintaku

" Dukung-mendukung masalah gampang , toh sebentar lagi kita akan pilwakot, tapi ini aku ada sms,mau pulang dulu, ada tamu dirumah dari salah satu team sukses , besok kita lanjutkan yaa...dik, Assalamu'alaikum!!. .............

0 komentar: