Senin, 28 Juni 2010

Bahagia Menjadi Seorang Penunggu

Setiap kali saya merasa aneh setiap melihat tukang tambal ban. Keanehan terjadi ini membuat saya tidak tahan dan terpaksa jadi tulisan. Amatilah, jika sedang tidak ada kerjaan, tukang tambal ban ini pasti memandang kejauhan, kadang kosong dan menerawang. Ada berjubel imajinasi di kepalanya, tapi hampir satu yang pasti, datangnya ban bocor adalah soal yang paling dia bayangkan. Dan fakta bahwa orang ini sudah bertahun-tahun menjalani profesinya, adalah bukti bahwa ban bocor itu setiap hari ada. Dan bahwa ada ban yang selalu dibocorkan oleh keadaan hanya untuk memberi rezeki orang ini saya kira jauh lebih ajaib katimbang Borobudur dan Air Terjun Niagara. Itulah kenapa menunggu adalah kegiatan yang menakjubkan saya karena ia adalah bentuk usaha tertinggi yang bisa dilakukan manusia.

Apa yang bisa kita kerjakan selain menunggu? Benar ada seminar, ada motivasi, ada kursus ketrampilan, kursus kepribadian, manajemen cepat kaya dan sebagainya. Tetap setelah semua itu dilakukan, pekerjaan terakhir tak ada. Menunggu itulah akhirnya. Seluruh dari kita ini tak lebih dari kaum penunggu. Maka di dalam caramu menunggu itulah terletak martabat hidupmu, begitu nasihatku kepada diriku.

Tukang tambal ini, akan saya anggap gugur mutunya jika sambil menunggu ia ternyata menabur-naburkan paku di lokasi terentu. Sambil menunggu dagangannya laku, seorang pedagang memang bisa merekayasanya dengan cara memfitnah pesaingnya atau malah mensabot usahanya. Sambil menunggu kekuasaan datang kepadanya, seorang politikus memang bisa melancarkan kampanye hitam untuk kompetitornya. Tetapi saya pasti tidak sedang bicara tentang orang-orang seperti itu karena kepada mereka telah disematkan status yang jelas; kaum rendah perilaku.

Tapi saya pasti sedang bicara tentang seorang tukang tambal ban yang ketangguhannya setara dengan burung-burung yang pagi terbang petang pulang dengan tembolok kenyang. Yang dilakukan burung ini hanya sebatas terbang dan ia tak peduli apakah bursa saham anjlok cuma gara-gara kredit perumahan. Yang dia lakukan tukang tambal ini tak lebih hanya duduk menunggu tanpa peduli apakah apakah Honda dan Toyota masih akan memproduksi mobil-mobil mereka ke Indoneisa. Yang dilakukan orang ini hanyalah satu: menunggu. Tetapi di dalam saat menunggu inilah terletak dialog paling intensif antara manusia dengan keterbatasannya. Maka menunggu, sesungguhnya adalah kegiatan yang harus dilakukan dengan gembira, karena itulah saat paling menguji mutu kita sebagai manusia.

Salam Sukses...................

Sabtu, 19 Juni 2010

Selamat Berjuang saudaraku


Beberapa subuhan terakhir ditengah-tengah membahas berbagai hal dengan santai ada sedikit yang kurang di mushola Miftakhul Huda Jatisari Elok, yaitu senyuman dan canda khas dari seorang yang berperawakan tinggi besar beliau sering disapa dengan nama pak Dirman.

Tapi begitulah yang harus kami hadapi saat ini kehilangan seorang pak Dirman, yang bersama-sama dengan Ustadz Nurudin menggugah semangat dakwah kami sehingga tanpa kami sadari kini kami lebih solid untuk menyampaikan dakwah tentunya berkat tambahan ilmu yang telah beliau berdua bagi dengan kami.

Selamat jalan Saudaraku Sudirman,MA

Semoga diberi keteguhan dan ketetapan hati ditengah-tengah menimba ilmu di negeri yang terkenal sekuler.

Kami senantiasa merindukan kesejukan dan kesederhaaanmu....
Insya Allah kita akan bertemu kembali

Thank's my son

Alhamdulillah setelah mengikuti rangkaian acara hampir 4 jam lamanya di KOLAM WISATA DAN PEMANCINGAN NUSANTARA, dengan harap-harap cemas tibalah saat aku mengambil raport anakku.


Dengan sedikit berdebar aku buka dan aku amati nilai demi nilai yang diraih anakku, alhamdulillah ternyata hanya ada beberapa mata pelajaran yang nilainya selisih dua angka kurang dari rata-rata kelas itupun rata-rata kelas cukup tinggi.

Jauh dilubuk hatiku aku bersyukur atas apa yang diraih anakku selama setahun menimba ilmu di SD IT CAHAYA BANGSA, tentu ini tidak luput dari apa yang telah dibimbingkan oleh Pak Supriyadi,Spd selaku kepala sekolah, Ibu Febi sebagai wali kelas , Ibu Aminah, Bapak Zaenal, Bapak Kholis dan lain-lainya yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu.

Yang cukup menggetarkanku sebagai ayah adalah ketika setiap habis solat maghrib atau isya' anaku salim dan bersimpuh dipangkuanku sambil membacakan beberapa surat pendek saat ini sudah sampai Al Qori'ah.

Firdaus bapak dan ibumu ini senantiasa berdo'a semoga engkau menjadi anak yang berbakti pada bapak dan ibu berguna bagi agama , bangsa dan negara yang tentunya senantiasa dalam keberkahan dan lindunganNya. Amiinn


Terimakasih anakkuu ....
Mari songsong kelas dua dengan belajar lebih tekun
Agar Allah meridhoi engkau menjadi juara satu......

Amiiin........



Minggu, 06 Juni 2010


BAGAIMANA BERDAKWAH



Dakwah adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang bersifat menyeru atau mengajak kepada orang lain untuk mengajarkan agama islam.
Dakwah adalah suatu proses penyampaian ajaran islam yang dilakukan secara sadar dan sengaja

Dakwah adalah suatu aktivitas yang pelaksanaannya bisa dilakukan dengan berbagai cara atau metode.

Sedang dalam pengertian keagamaan, dakwah memasukkan aktifitas tabligh (penyiaran), tatbiq (penerapan/pengamalan) dan tandhim (pengelolaan). Untuk pengertian ini, dakwah tidak akan pernah selesai jika dilakukan hanya secara individual. Karena dakwah bukan hanya untuk mad’u non Muslim, akan tetapi juga untuk yang Muslim. Untuk Muslim dakwah berfungsi sebagai peningkatan kualitas penerapan ajaran agama Islam sedang untuk non Muslim fungsi dakwah adalah memperkenalkan dan mengajak mereka agar memeluk agama Islam secara sukarela.

Perluasan berikutnya dari pemaknaan dakwah adalah aktivitas yang berorientasi pada pengembangan masyarakat Muslim, antara lain dalam bentuk peningkatan kesejahtraan sosial [2].

Setelah kita mengetahui apa itu dakwah ada baiknya kalau kita pun tahu tentang berbagai macam metode-metode dakwah sehingga kita punya banyak wawasan tentang semua hal yang berkaitan dengan dakwah.

1. Muhammad Arifin dalam bukunya Dakwah Multi Media mengatakan bahwa metode dakwah itu ada dua, yaitu metode dakwah kultural dan metode dakwah kontemporer[3].

a. Metode dakwah kultural adalah dakwah yang dilakukan dengan cara mengikuti budaya-budaya kultur masyarakat setempat dengan tujuan agar dakwahnya dapat diterima di lingkungan masyarakat setempat.

b. Metode dakwah kontemporer adalah dakwah yang dilakukan dengan cara menggunakan teknologi modern yang sedang berkembang

2. M. Munir dan Wahyu Ilaihi dalam bukunya Manajemen Dakwah, bahwa metode dakwah ada tiga, yaitu :

a. Bi al-Hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi. Sasaran dakwah dengan menitik beratkan pada kemampuan mereka, sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam mereka tidak lagi merasa terpaksa atau keberatan.

Mereka pun mengerjakan pekerjaan atau pun mendapat cobaan selalu yakin bahwa semuanya berasal dari Allah makanya dalam setiap gerak dan langkahnya selalu dipenuhi dengan hikmah. Dengan kata lain semua gerak-geriknya penuh dakwah bil-Hikmah.

b. Mau’izatul Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan nasihat-nasihat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan rasa kasih sayang, sehingga nasihat dan ajaran islam yang disampaikan itu dapat menyentuh hati mereka tanpa dilatarbelakangi dasar keterpaksaan.

c. Mujadallah Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran dan membantah dengan cara yang sebaik-baiknya dengan tidak memberikan tekanan-tekanan yang memberatkan pada komunitas yang menjadi sasaran dakwah.

Sebagai seorang Da’i, kita pun harus mengetahui sasaran dakwah yang akan kita lakukan agar kita pun memperoleh hasil yang memuaskan. Ada pun sasaran dakwah tersebut adalah sebagai berikut[4] :

Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi sosiologis berupa masyarakat terasing, pedesaan, kota besar dan kota kecil serta masyarakat di daerah marginal dari kota besar.

1 Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari struktur kelembagaan berupa masyarakat, pemerintah dan keluarga.

2 Sasaran yang berupa kelompok-kelompok masyarakat dilihat dari segi sosial kultural berupa golongan Priyai, Abangan dan Santri.

3 Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi tingkatan usia berupa golongan anak-anak, remaja dan orang tua.

4 Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi okupasional (profesi dan pekerjaan) berupa golongan petani, pedagang, seniman, buruh dan pegawai negri.

5 Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi tingkat hidup sosial ekonomi berupa golongan orang kaya, menengah dan miskin.

6 Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi jenis kelamin (sex) berupa golongan wanita, pria dan sebagainya.

7 Sasaran yang berhubungan dengan golongan dilihat dari segi khusus berupa golongan masyarakat tuna susila, tuna wisma, tuna karya, narapidana dan sebagainya.

Setelah kita mengetahui sasaran dakwah tersebut lebih erat kaitannya dengan berbagai macam golongan masyarakat maka kita pun harus mempunyai krakter dalam berdakwah agar kita bisa menjadi seorang Da’i yang sukses.

Dan yang paling penting yang harus dimiliki oleh seorang Da’i agar sukses berdakwah yaitu harus dekat dengan Allah. Kedekatan seorang Da’i kepada Allah tidak hanya mencakup dari segi fisiknya saja melainkan segi batinnya. Di samping itu, seorang Da’i juga harus bisa merasakan segala permasalahan yang dirasakan masyarakat sehingga isi ceramahnya bisa memberikan solusi terhadap semua persoalan yang dihadapi seorang Da’i. Tak hanya itu, seorang Da’i harus mempunyai kharismatik yang tinggi agar masyarakat pun bisa menjalankan semua hal yang difatwakan lantaran kharisma yang dimilikinya

Sales dan Tantangan

Kalau dilakukan perhitungan terhadap lowongan kerja pada iklan koran mudah sekali didapatkan, bahwa kesempatan kerja sebagai sales paling banyak ditawarkan. Tidak dapat dipungkiri semua perusahaan membutuhkan tenaga penjual. Apalagi perusahaan yang menjual produk & jasa secara direct selling (penjualan langsung) ke pemakai pasti dibutuhkan armada sales yang cukup besar.

Mengapa sedikit saja pencari kerja tertarik dengan profesi menjual ? Padahal hampir semua wirausahawan atau pengusaha memulai bisnisnya sebagai orang sales. Setelah menguasai medan pemasaran, mulailah dengan membuka usaha sendiri. Tantangan di dunia penjualan sebenarnya sangat menaik, tentu bagi yang menyukainya. Untuk menjadi tenaga penjual, seorang sales pasti akan diberikan training. Beberapa training yang dibutuhkan sales adalah training pengetahuan produk/jasa, training ketrampilan menjual, komunikasi dan membangun hubungan.

Menjual adalah sebuah ketrampilan. Dibutuhkan pengulangan dan praktek langsung serta latihan yang serius. Menguasai ketrampilan menjual tentu membutuhkan waktu yang cukup. Sabar dan tekun adalah rahasia mendapatkan kemampuan tersebut. Penghalang utama ada pada mentalitas instan mau cepat berhasil. Sedangkan di dunia penjualan, kita harus membangun jaringan nasabah, klien atau pelanggan. Semua itu membutuhkan waktu dan upaya yang terus menerus layaknya petani yang menabur benih, harus menunggu waktu menuai sembari tetap memelihara dan menyirami bibit yang telah disemainya.

Tantangan lainnya adalah penolakan. Banyak orang sales yang terpental atau mundur gara-gara ditolak. Pemahaman yang salah tentang penolakan membuat sales sangat tertekan. Berbeda dengan sales yang sukses, yang menganggap penolakan sebagai bagian dari proses mendapatkan persetujuan. Yang gagal dan yang berhasil hanya berbeda sikap dalam menerima penolakan. Sikap pantang mundur dan optimis sangat dibutuhkan profesi sales.

Ketrampilan dalam komunikasi terkait dengan efektifitas membangun jaringan. Bekal pengetahuan dan ketrampilan dalam komunikasi, membaca, menulis, berbicara mendengarkan sangat kurang pada banyak orang. Kemampuan membaca untuk mendapat pengetahuan yang terkait dengan pelanggan. Menulis untuk menyampaikan laporan. Berbicara secara berurutan dan mudah dicerna untuk presentasi. Dan yang penting mendengarkan dengan baik untuk menemukan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Meremehkan persiapan yang matang sebelum menemui pelanggan, karena menganggap mampu berbicara dengan baik. Ketrampilan dalam berkomunikasi dapat dikuasai dengan latihan dan persiapan yang baik sebelum ke lapangan.

Penampilan sales dituntut sesuai dengan produk/jasa yang dijual, dan target konsumen yang dilayani. Pakaian, kerapian dandanan, kebersihan tubuh dan wajah yang ceria mengharuskan sales melupakan dulu segala problem pribadi saat melayani pelanggan. Seringkali keterbatasan dana membuat sales tampil kurang optimal. Sehingga penampilannya tidak menjual. Begitu juga produknya, yang dipersepsi sama dengan salesnya, oleh si calon pelanggan.

Menariknya dibidang penjualan, banyak waktu dilapangan. Orang sales sering bisa mengatur waktu dengan lebih fleksibel. Asal tidak malah menjadi tidak disiplin. Sering kontak dengan orang lain yang nota bene adalah calon pelanggan dan klien. Kadang menciptakan peluang bisnis lain. Tapi jangan sampai membuat sales menjadi tidak focus yang akhirnya tidak memberi hasil apapun.

Godaan juga sering datang pada sales wanita, sehingga timbul pandangan miring terhadap profesi sales. Pelayanan pada calon pelanggan yang berlebihan sampai melanggar batas norma kesusilaan. Gangguan dari calon pelanggan bisa dihindari, asal sales bersikap profesional. Tidak menggunakan kelebihan fisiknya untuk menarik calon pembeli untuk bertransaksi. Pasti hal ini harus dilihat sebagai penyimpangan yang bisa terjadi juga pada profesi yang lain. Bukan monopoli pelanggaran etika oleh orang-orang sales saja.

Setiap perusahaan menyadari, dalam perekrutan tenaga penjual selalu didapatkan orang yang belum berpengalaman. Training pasti diberikan sebelum menerjunkan orang sales ke lapangan. Bukan hanya training pada awal bergabung. Training-training berkelanjutan dan berjenjang juga harus disiapkan bila menginginkan orang salesnya berhasil dan menang dalam bersaing dengan kompetitor. Bagi orang sales kesempatan training adalah peluang emas untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilannya dalam menjual. Seminar dan training yang diadakan sering diikuti oleh banyak orang sales.

Peluang yang sangat besar dalam penghasilan dan hubungan bisnis yang lebih luas sering menarik orang untuk mencoba menjadi sales. Tapi harus melalui tantangan yang ada.