Senin, 12 November 2012

Keutamaan Sholat Tahajud


Dalil  Perintah Sholat Tahajud
Berfirman Allah SWT di dalam Al-Qur’an :
“ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.”
(QS : Al-Isro’ : 79)
Bersabda Rosulullah SAW :
“ Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim )
Nabi SAW bersabda lagi :
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )

Keutamaan Shalat Tahajud :
Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan
sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Adapun lima keutamaan didunia itu, ialah :
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh
semua manusia.
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3. Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.
(Bahan (materi) di ambil dari buku “RAHASIA SHALAT SUNNAT” (Bimbingan
Lengkap dan Praktis) Oleh: Abdul Manan bin H. Muhammad S

Sabtu, 03 November 2012

Baku Hantam Crew Bus


Perjalananku pulang pergi dari rumah ke  kantor memang tidak terlalu jauh. Yang tercatat di spidometer sepeda motorku tidak lebih 13 km sekali jalan sehingga untuk mencapai kantor PP aku harus menempuh jarak sekitar 26 km setiap harinya.
Sekali lagi untuk kondisi normal apalagi sudah terbiasa bukanlah sebuah jarak yang jauh. 

Namun memang disaat - saat tertentu perjalanan sedekat ini kadang-kadang memerlukan konsentrasi yang teramat tinggi bahkan tingkat pengendalian emosi yang cukup tinggi pula. Padatnya lalulintas terutama di jam-jam sibuk ditambah lagi tingkah pengguna jalan yang mungkin hanya ingin mengutamakan kepentingannya sendiri sehingga dalam mengendarai kendaraan seenak dan semaunya sendiri. Tidak jarang membuat orang lain menjadi emosinya meluap-luap, masih ditambah lagi perilaku ugal-ugalan para pengemudi minibus yang saling berebut penumpang  sesama bus sehingga sering tidak mengindahkan keselamatan penumpangnya. Beberapa kali aku dapati  kecelakaan yang diakibatkan oleh perilaku crew minibus yang tidak baik ini.

Tidak terkecuali kejadian di sore ini, sejak dari pasar Jrakah tepatnya di depan kampus IAIN sudah ada dua bus yang terlihat saling kejar untuk berebut penumpang. Kejar-kejaran terus dilakukan sehingga sampai pada puncaknya tepat di depan pintu gerbang Kawasan Industri BSB dua bus ini berhenti saling berhimpitan. Aku yang sejak awal melihat kejadian ini  ikut berhenti dan mengamati kejadian selanjutnya disamping itu dua bus ini berhenti tepat ditengah jalan sehingga membuat kondisi jalanan macet total.
Sudah aku duga pertunjukan selanjutnya adalah tontonan baku hantam diantara crew dua bus ini terjadi dan disaksikan banyak orang. Dari wajah orang-orang yang melihat kalau boleh aku simpulkan terasa enggan memisah baku hantam 3 lawan 3 ini dikarenakan juga kemungkinan tidak senang dengan cara mengemudi pengendara bus ini sehingga biar saja mereka berkelahi toh...mereka juga jarang memikirkan keselamatan para punumpang.
Wah...tapi semoga saja kesimpulanku ini salah.

Melihat hari semakin gelap dan menjelang magrib maka aku tinggalkan saja peristiwa ini. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi..........

Rabu, 26 September 2012

INNONCENCE OF MUSLIMS

Kembali saat ini umat islam di hentakan oleh penghinaan terhadap Nabi besar Muhammad SAW. Tayangan film dengan judul INNOCENCE OF MUSLIMS menyulut rasa persaudaraan sesama muslim untuk melindungi dan menjaga martabat nabinya. Keberadaan tayangan film ini telah mengusik ketentraman dunia islam. Hampir di seluruh penjuru dunia umat islam menghujat dan menolak tayangannya. Demo yang memakan korban tak terelakan demikian juga berbagai diskusi digelar untuk membahas keberadaannya. Tak terkecuali kajian di Masjid Jami' Jatisari setiap malam kamis ini juga membahas tema yang sedang hangat dibicarakan ini bukan hanya sekedar ikut-ikutan tapi lebih menekankan proses edukasi terhadap jamaah sehingga dalam menyikapinya dapat lebih arif dan bijaksana. Beberapa pandangan dan sikap mengemuka dalam diskusi ringan malam ini. Intinya adalah sebagai umat islam kita wajib untuk mengutuk dan menolak keberadaan film tersebut. Namun mengutuk dan menolaknya haruslah disalurkan sesuai dengan konstitusi yang ada. Kontraaksi yang dilakukan haruslah mencerminkan nilai-nilai luhur islam sebagaimana yang dianutnya. Tidak malah menjadkan anarkis-anarkis yang baru. Karena bisa jadi ini adalah bagian dari sebuah propaganda atau sekenario besar yang kalau umat islam terpancing justru akan terjebak didalamnya. Maka sebaiknya jangan sampai itu terjadi. Action real yang harus segera dilaksanakan adalah dakwah yang bukan hanya penitikberatan pada retorika saja melainkan lebih bagaiman action nyata. Menciptakan cara dan sarana edukasi yang modern sehingga umat ini nggeh..dan tidak mudah terpecah belah terutama oleh kemajuan dan kemutakhiran teknologi. Peningkatan rasa kebersamaan (ukhuwah) melalui rasa dan perilaku simpati serta empati terhadap lingkungan sosial (tingginya nilai-nilai kepekaan sosial). Akhirnya semoga kejayaan islam segera terwujud dimuka bumi ini.

Selasa, 25 September 2012

Nasib Petani Tembakau

Perjalananku menyusuri daerah sentra Petani Tembakau di daerah kabupaten Kendal pada musim panen tahun ini cukup menyisakan sesak di dada. Bagaimana tidak setiap bertemu dengan oarng di daerah ini tanpa aku tahu apakah dia petani atau para tengkulak selalu saja bercerita tentang rendahnya harga jual tembakau pada musim panen tahun ini. Sebagai perbandingan dengan kualitas tembakau sama menurut beberapa sumber yang aku temui tahun lalu bisa dihargai antara Rp. 35.000,- Rp. 40.000,- namun pada musim panen tahun ini hanya dihargai sekitar. Rp.13.000,- - Rp. 20.000,- Menurut para sumber tadi ini adalah pukulan berat karena penurunan harga juga dibarengi oleh biaya perawatan yang naik dratis. Ibarat kata sudah jatuh tertimpa tangga pula. Aku sebagai orang awan tidak tahu persi mata rantai distribusi tembakau ini, namun jikalau dibandingkan dengan para Peternak Sapi yang aku temui beberapa waktu lalu di daerah Ungaran dan Sukorejo tentu saja para peternak sapi nasibnya jauh lebih baik dikarenakan saat tiba musin qurban seperti saat ini yang notabene adalah musim panen bagi peternak sapi, pemerintah mendukung daya dongkrak harga sapi lokal dengan memberikan peraturan tidak ada impor sapi dari luar negeri sehingga harga jual sapi dapat tinngi . Berkaca pada bagaimana pemerintah memanage harga sapi maka mungkin seandainya pemerintah mau turut campur lebih dalam pada pertanian tembakau saat ini kemungkinannya tidak akan separah sekarang ini. Setidaknya inilah harapan para petani yang aku temui Semoga para petani tembakau ini diberi kelapangan dada sambil berdo'a sehinnga mendapatkan yang terbaik dari Allah SWT. Dan dapat terhindar dari melakukan tindakan-tindakan anarkis yang justru akan menyusahkan dirinya sendiri.

Jumat, 21 September 2012

Gaya Hidup

Life style (gaya hidup) setiap orang tentu saja berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Gaya hidup yang saya maksud disini adalah bukan yang merupakan kebutuhan pokok tapi kebutuhan yang bersifat tersier. Ada orang yang cenderung senang dengan gaya berlebih dari yang seharusnya dijalani. Sehingga untuk dapat bergaya harus dibarengi dengan meminjam sana-sini (berhutang), tentu saja hal ini bukanlah sesuatu yang tidak baik asalkan semuanya terencana sesuai dengan anggaran kebutuhan rumah tangga. Kendaraan misalnya saja sebenarnya dengan second sudah bisa didapat dan bisa untuk memenuhi kebutuhan transportasi keluarga namun karena dibarengi rasa prestice dan lain sebagainnya maka dibelilah yang baru dan itu didapat dengan cara mengkredit. Sudah barang tentu setiap bulannya harus berpikir extra untuk bisa mencicil kredit tersebut. Belum lagi angsuran rumah atau perabot elektronik rumah tangga lainnya. Sementara disisi lain juga ada orang yang bergaya lebih sederhana. Berusaha mencoba hidup sesuai dengan apa yang didapat. Tidak harus pusing membuat pos kas pengeluaran untuk biaya angsuran dan lain sebagainya. Guna mendapatkan life style yang lebih tinggi memilih dengan cara saving terlebih dahulu sehingga pada saat dana sudah mencukupi baru akan membelanjakan sesuai dengan keinginan. Semuanya adalah pilihan tergantung dari masing-masing kita dan pola hidup kesaharian kita sendiri. Jargon " Hutang menjadikan kreatif" sebenarnya menurut pandangan subyektif saya kurang tepat saat diterapkan dalam hal pemenuhan kebutuhan baik itu pokok, sekunder apalagi terseir. Berhutang untuk Produktif, dagang misalnya mungkin lebih cocok sebab secara ekonomi ada hitung-hitungan yang bisa digunakan untuk menutup hutang tersebut. Mohon maaf hal ini terlepas dari kaitannya antara riba dan tidak riba Nah, sekarang saatnya kita menyesuaikan gaya hidup yang menjadi pilihan kita.

Ibu Jasamu Tiada Tara

Apa yang paling dinanti seorang wanita yang baru saja menikah ? Sudah pasti jawabannya adalah : k-e-h-a-m-i- l-a-n. Seberapa jauh pun jalan yang harus ditempuh, Seberat apa pun langkah yang mesti diayun, Seberapa lama pun waktu yang harus dijalani, Tak kenal menyerah demi mendapatkan satu kepastian dari seorang bidan: p-o-s-i-t-i- f. Meski berat, tak ada yang membuatnya mampu bertahan hidup kecuali benih dalam kandungannya. Menangis, tertawa, sedih dan bahagia tak berbeda baginya, karena ia lebih mementingkan apa yang dirasa si kecil di perutnya. Seringkali ia bertanya : menangiskah ia? Tertawakah ia? Sedihkah atau bahagiakah ia di dalam sana? Bahkan ketika waktunya tiba, tak ada yang mampu menandingi cinta yang pernah diberikannya, ketika itu mati pun akan dipertaruhkannya asalkan generasi penerusnya itu bisa terlahir ke dunia. Rasa sakit pun sirna, ketika mendengar tangisan pertama si buah hati, tak peduli darah dan keringat yang terus bercucuran. Detik itu, sebuah episode cinta baru saja berputar. Tak ada yang lebih membanggakan untuk diperbincangkan selain anak. Tak satu pun tema yang paling menarik untuk didiskusikan bersama rekan sekerja, teman sejawat, kerabat maupun keluarga, kecuali anak. Si kecil baru saja berucap "Ma?" segera ia mengangkat telepon untuk mengabarkan ke semua yang ada di daftar telepon. Saat baru pertama berdiri, ia pun berteriak histeris, antara haru, bangga dan sedikit takut si kecil terjatuh dan luka. Hari pertama sekolah adalah saat pertama kali matanya menyaksikan langkah awal kesuksesannya. Meskipun disaat yang sama, pikirannya terus menerawang dan bibirnya tak lepas berdoa, berharap sang suami tak terhenti rezekinya. Agar langkah kaki kecil itu pun tak terhenti di tengah jalan. "Demi anak", "Untuk anak", menjadi alasan utama ketika ia berada di pasar berbelanja keperluan si kecil. Saat ia berada di pesta seorang kerabat atau keluarga dan membungkus beberapa potong makanan dalam tissue. Ia selalu mengingat anaknya dalam setiap suapan nasinya, setiap gigitan kuenya, setiap kali hendak berbelanja baju untuknya. Tak jarang, ia urung membeli baju untuk dirinya sendiri dan berganti mengambil baju untuk anak. Padahal, baru kemarin sore ia membeli baju si kecil. Meski pun, terkadang ia harus berhutang. Lagi-lagi atas satu alasan, demi anak. Di saat pusing pikirannya mengatur keuangan yang serba terbatas, periksalah catatannya. Di kertas kecil itu tertulis: 1. Beli susu anak; 2. Uang sekolah anak. Nomor urut selanjutnya baru kebutuhan yang lain. Tapi jelas di situ, kebutuhan anak senantiasa menjadi prioritasnya. Bahkan, tak ada beras di rumah pun tak mengapa, asalkan susu si kecil tetap terbeli. Takkan dibiarkan si kecil menangis, apa pun akan dilakukan agar senyum dan tawa riangnya tetap terdengar. Ia menjadi guru yang tak pernah digaji, menjadi pembantu yang tak pernah dibayar, menjadi pelayan yang sering terlupa dihargai, dan menjadi babby sitter yang paling setia. Sesekali ia menjelma menjadi puteri salju yang bernyanyi merdu menunggu suntingan sang pangeran. Keesokannya ia rela menjadi kuda yang meringkik, berlari mengejar dan menghalau musuh agar tak mengganggu. Atau ketika ia dengan lihainya menjadi seekor kelinci yang melompat-lompat mengelilingi kebun, mencari wortel untuk makan sehari-hari. Hanya tawa dan jerit lucu yang ingin didengarnya dari kisah-kisah yang tak pernah absen didongengkannya. Kantuk dan lelah tak lagi dihiraukan, walau harus menyamarkan suara menguapnya dengan auman harimau. Atau berpura-pura si nenek sihir terjatuh dan mati sekadar untuk bisa memejamkan mata barang sedetik. Namun, si kecil belum juga terpejam dan memintanya menceritakan dongeng ke sekian. Dalam kantuknya, ia pun terus mendongeng. Tak ada yang dilakukannya di setiap pagi sebelum menyiapkan sarapan anak-anak yang akan berangkat ke sekolah. Tak satu pun yang paling ditunggu kepulangannya selain suami dan anak-anak tercinta. Serta merta kalimat, "sudah makan belum?" tak lupa terlontar. saat baru saja memasuki rumah. Tak peduli meski si kecil yang dulu kerap ia timang dalam dekapannya itu, sekarang sudah menjadi orang dewasa yang bisa saja membeli makan siangnya sendiri di Sekolahnya. Hari ketika si anak yang telah dewasa itu mampu mengambil keputusan terpenting dalam hidupnya, untuk menentukan jalan hidup bersama pasangannya, siapa yang paling menangis? Siapa yang lebih dulu menitikkan air mata? Lihatlah sudut matanya, telah menjadi samudera air mata dalam sekejap. Langkah beratnya ikhlas mengantar buah hatinya ke kursi pelaminan. Ia menangis melihat anaknya tersenyum bahagia dibalut gaun pengantin. Di saat itu, ia pun sadar, buah hati yang bertahun-tahun menjadi kubangan curahan cintanya itu tak lagi hanya miliknya. Ada satu hati lagi yang tertambat, yang dalam harapnya ia berlirih, "Masihkah kau anakku?" Saat senja tiba. Ketika keriput di tangan dan wajah mulai berbicara tentang usianya. Ia pun sadar, bahwa sebentar lagi masanya kan berakhir. Hanya satu pinta yang sering terucap dari bibirnya, "Bila ibu meninggal, ibu ingin anak-anak ibu yang memandikan. Ibu ingin dimandikan sambil dipangku kalian". Tak hanya itu, imam shalat jenazah pun ia meminta dari salah satu anaknya. "Agar tak percuma ibu mendidik kalian menjadi anak yang shalih & shalihat sejak kecil," ujarnya. Duh ibu, semoga saya bisa menjawab pintamu itu kelak. Bagaimana mungkin saya tak ingin memenuhi pinta itu? Sejak saya kecil ibu telah mengajarkan arti cinta sebenarnya. Ibulah madrasah cinta saya, Ibulah sekolah yang hanya punya satu mata pelajaran, yaitu "cinta". Sekolah yang hanya punya satu guru yaitu "pecinta". Sekolah yang semua murid-muridnya diberi satu nama: "anakku tercinta". dicopy dari artikel " CERITA MOTIVASI"

Minggu, 16 September 2012

Bangkitnya Sang Ariel NOAH

Siapa yang tak kenal minimal familiar dengan nama Ariel Peterpan. Dialah sang artis yang fenominal sekaligus kontroversial setelah beberapa tahun lalu terjerat dalam putusan bersalah berkaitan dengan kasus pornografi dengan sesama artis.

Malam ini sang artis telah menghirup udara segar dan langsung melakukan Tour 1 (satu) hari 5 (lima) negara 2 (dua ) benua luar biasa.

Ternyata penjara dan kasus yang bagi sebagian orang mungkin membuat malu tak terkira yang akan menjadikannya merasa terbuang dari dunia ternyata beda dengan artis yang satu ini.

Dengan segala resiko yang dihadapi dia langsung menghentak dunia dan bangkit. Dan bisa dibuktikan bahwa eksistensinya masih ada dengan bukti di seluruh negara yang dikunjunginya disambut ribuan penonton.

Layaklah ketika sang Ariel dengan NOAHnya. Menerima rekor muri yang langsung diberikan malam ini juga oleh MURI.

Kaos putih bertuliskan 6.903 miles yang dikenakan Ariel ditemani 5 rekan lain menjadi saksi tongga' berdirinya NOAH dan dan masa kebangkita, Ariel.

Selamat Ariel dan teruslah berkarya yang sesuai dengan aturan dan norma agama yang berlaku.

Selasa, 11 September 2012

Mau Menjual Diamlah Sejena!



Penulis : Ippho Santosa - Marketer, Producer dan Penulis
Jumat, 28 Maret 2008, Dibaca : 8015 kali | Dicetak : 315 kali | Cetak artikel ini


Ketahuilah, mendengar adalah anak semata wayang dari empati. Nah, perihal sepasang kuping ini, sesaat lagi akan kita bedah habis-habisan, terutama dalam dunia penjualan. Di suatu forum, seorang profesional yang sok tahu pernah berkhotbah, "Seorang penjual hendaklah banyak bicara agar bisa selling. Seorang penjual hendaklah pintar ngomong agar bisa closing. Dengan demikian, pembicaraan bisa didominasi dan lawan bicara bisa dipersuasi."

Betul begitu? Dulu, saya pikir memang begitu sih. Tetapi setelah saya berkubang bertahun-tahun di ranah bisnis, barulah saya melek bahwa itu semua adalah mitos. Sekali lagi, mitos. Thus, pendekatan dangkal seperti inilah yang saya stempel dengan istilah yell-tell-sell atau berteriak-memberitahu-menjual.

Di satu sisi, penjual memang dituntut untuk sedikit talkative, umpamanya untuk memulai pembicaraan serta menyampaikan product knowledge. Namun, di sisi lainnya, penjual juga harus bisa menutup mulut dan membuka telinganya. Mbok ya pelanggan diberi kesempatan untuk bicara. Sesekali, intiplah hubungan sepasang kekasih yang tengah kasmaran. Kedua belah pihak tahu persis kapan mesti bicara, kapan mesti mendengar.

Anda tahu apa dalilnya? Begini. Ketika pelanggan angkat bicara, berarti penjual berpeluang untuk menggali lebih dalam lagi berbagai keinginan dari pelanggan. Istilah saya, 3 L, yaitu Listening, Learning, Leading. Inilah dalil pertamanya. Dalil kedua, manusia manapun senang didengerin, bukan diceramahin. Dalil ketiga, camkanlah, semua manusia hanya suka disolusiin, bukan dijualin.

Dalil keempat, manusia itu telah dikaruniai dua telinga dan satu mulut. Dua banding satu. Lha, apa hikmahnya? Tolong digarisbawahi, sudah menjadi takdir manusia untuk lebih sering mendengar ketimbang berbicara. Pantas saja Will Smith dalam film Hitch bolak-balik menasihati, "Listen and respond."

Memang, mendengar itu sakti mandraguna. Perkenankan sejenak saya menceritakan pengalaman pribadi saya. Percaya atau tidak, semasa SMA -terutama di kelas dua dan tiga- saya hampir-hampir tidak pernah menenteng buku ke sekolah dan hampir-hampir tidak pernah mencatat penjelasan guru di kelas. Namun demikian, berulang kali saya menjadi juara di kelas, bahkan menjadi mahasiswa undangan di sejumlah kampus favorit. Kok bisa? Kalau boleh jujur, kala guru mengajar, saya hanya mendengarkan. Tepatnya, mendengarkan dengan penuh perhatian. Begitulah, mendengar itu sakti.

Di antara gadis-gadis yang pernah dekat dengan saya, ada seorang yang sulit saya lupakan. Apakah karena dia sangat cantik? Apakah karena dia sangat pintar? Tidak, tidak. Dia orang biasa-biasa saja. Tetapi satu hal yang membuat saya nyaman bersamanya adalah kesediaannya untuk mendengar. Tepatnya, mendengarkan dengan penuh perhatian. Lagi-lagi, mendengar menunjukkan kesaktiannya.

Kembali soal penjualan. Jadi, penjual terbaik bukanlah penjual yang banyak omong. Penjual terbaik adalah penjual yang bisa membuat pelanggannya banyak omong. Apalagi bila pelanggan mulai cerita macam-macam hingga curhat kepada penjual, wah, itu hebat sekali. Berarti, pelanggan telah percaya penuh kepada penjual.

Kesimpulannya, kalau Anda ingin menjadi penjual, Anda tidak saja melatih diri untuk berbicara, tetapi juga melatih diri untuk mendengar. Wajib itu! Namun, tidak sembarang mendengar, melainkan mendengar dengan empati, di mana penjual sanggup berpikir dalam perspektif pelanggannya. Setuju? Intinya, cobalah terlebih dahulu menelusuri alur pikiran pelanggan. Sejurus setelah memahami kebutuhannya, barulah kemudian Anda menawarkan solusinya. Saya selalu membahasakan: other centric first, then self-centric. Otak kanan dulu, baru otak kiri.

Ippho adalah Creative Marketer (entrepreneur, produser, dan penulis bestseller 10 Jurus Terlarang!)

Kamis, 06 September 2012

Persiapan Syawalan Expo 2012 BSB Jatisari Semarang



Kesibukanku beberapa hari terakhir ini bertambah. Wah...sok sibuk kali ye...

Memang benar, sebagai sekretaris untuk pelaksanaan "SYAWALAN EXPO 2012 JATISARI BSB SEMARANG" mau tidak mau, suka atau tidak suka membuatku harus sedikit banyak mengorbankan waktu dan tenaga untuk persiapan acara ini yang rencananya akan di gelar pada tanggal 30 september 2012 di Masjid Jami' Jatisari. Tentu saja kesibukan dalam bidang administrasi yang harus aku selesaikan.

Dalam acara ini akan digelar Festival Rebana tingkat Jateng, Mega Bazar Company dan UKM serta Donor Darah Terbanyak di Kecamatan Mijen setelah itu malamnya di closing dengan pengajian Akbar bersama KH. Budi Harjono al Jawi.

Menurut planning sampai dengan saaat ini semuanya sudah berjalan sesuai rencana. Semoga saja Allah memberiku kekuatan untuk dapat menjalankan tugas-tugasku yang berkaitan dengan acara tersebut dan sekaligus juga tidak mengganggu aktivitasku dalam mencari maisah sehari-hari seperti biasa serta mendapatkan rahmat dari Allah WST.

Sabtu, 01 September 2012

Bersimpati dan Berempatilah pada Warga sekitar Kita

Sepeninggal salah satu jamaah di tempat kami (masjid jami'jatisari BSB Mijen)biasa mengaji dan berkumpul untuk membahas berbagai hal, ternyata mengilhami untuk berdirinya sebuah lembaga penggali dan penyalur ZIS (rumah zakat).

Sebenarnya ide pendirian rumah zakat ini sendiri sudah bukan barang baru sering dilontarkan oleh beberapa jamaah termasuk saya.Namun karena satu dan lain hal maka baru saat inilah terwujud secara resmi sebuah lembaga Pengumpul dan Penyalur ZIS yang berinduk pada Masjid Jami' yang saat ini sedang di bangun.
Meskipun kelengkapan organisasi belum secara sempurna terpenuhi namun pada prinsipnya para penggiat jamaah pengajian dan penggiat sosial yang berkumpul malam ini menyetujui untuk sesegera mungkin melakukan action-action nyata dalam masyarakat.
Dari berbagai masukan yang dapat diinventarisir pada malam ini ternyata begitu besar dana sosial yang diberikan oleh warga perumahan untuk panti asuhan /ponpes disekitar perumahan.

Namun ironisnya masih ditemukan juga warga perumahan sendiri yang pada saat tertentu memerlukan uluran tangan dari warga lain yang sedang dalam berkecukupan. Bidang kesehatan dan pendidikan adalah hal yang sangat riskan timbul.Beberapa waktu lalu kami berhasil menjebatani warga yang hampir putus sekolah dan dapat kembali bersekolah juga termasuk warga yang mengalami gangguan kesehatan namun akhirnya Allah berkehendak lain.
Kriteria untuk mendapatkan segera bantuan dari pemerintah kadang-kadang m enyulitkan warga perumahan. Sebagai misal ada seseorang warga perumahan yang kebetulan mengalami gangguan kesehatan dan harus segera dibawa ke RS serta harus mendapatkan tindakan medis yang maksimal namun dikarenakan kekurangan biaya dikarenakan kondisi perekonomian keluarga yang sedang drop kurang mendapatkan pelayanan yang memadai.
Ketika mencoba mengurus surat keterangan kurang mampupun tidak semudah yang dibayangkan, karena harus kesana-kemari.
Tidak salah karena ini memang prosedur namun batasan waktu dari RS yang hanya 2X 24 jam tentu saja menjadikan kendala tersendiri bagi sang pencari surat.Maka dari itulah harus ada sebuah lembaga yang sudah secara profesional menangani keluhan-keluhan warga dan inilah yang memicu kami untuk segera membuat karya nyata dalam bidang kepedulian sosial yang tetap dibingkai dalam koridor nilai-nilai religiusitas.

Semoga ikrar berdirinya lembaga rumah zakat malam ini dapat bermanfaat bagi semua umat dan semuanya diberkaji ALLAH SWT. Amiin

Kamis, 30 Agustus 2012

Waktu Terus Berjalan

Bak kaget tersadar dari tidur panjang rasanya ketika mendapatkan telpon dari seorang temen yang mengundang untuk hadir dalam upacara ujian terbuka Doktor , sabtu besok di kampus pascasarjana IAIN Semarang.
Tersadar karena ternyata dalam kurun waktu 3 tahun seseorang bisa mengubah apa saja jalan hidupnya sesuai dengan usaha dan do'a yang senantiasa diistiqomahi.
Tentu saja bukan hanya perubahan yang positif atau negatif saja yang bisa terjadi namun tetap tak berubah sekalipun(stagnan) bisa saja terjadi.
Dan kemungkinan inilah yang aku alami.
Baru sadar ternyata dalam 3 tahun sudah banyak para sahabat, rekan kerja, tetangga yang melesat jauh berubah lebih baik. Baik dari sisi pendidikan , ekonomi ataupu kadar keimanan dan lain sebagainya.
Mencoba membuat sebuah Planning Life Berkala sebenarnya sudah dilakukan mungkin evaluasi serta progres report yang harus lebih diintensifkan lagi. Sehingga perubahan-perubahan yang menuju ke arah positif bisa segera terealisasikan dan kalaupun belum bisa segera berubah, melalui evaluasi (muhasabah diri) dapat mengidentifikasi problem yang ada dan secepat mungkin mendapatkan problem solving.
Sadar betul sebenarnya dengan peringatan rosul bahwa yang hari sama dengan kemarin adalah yang merugi, apalagi yang hari ini lebih buruk dari kemarin maka digolongkan yang celaka sementara yang sukses adalah yang hari ini lebih baik dari kemarin.
Akhirnya selamat di wisuda saudara/sahabatku DR. Nashiruddin,MA.
Semoga apa yang telah jenengan kerjakan mengispirasi banyak orang dalam bidangnya masing-masing.

Sabtu, 18 Agustus 2012

Allahuakbar...Allahuakbar...Allahuakbar...

Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar....
Laaillahaillallahhuwallahuakbar...
Allahuakbar walilahilhandu....

Alhamdulillah, gema takbir membahana di seantero penjuru tanah air.
Lebaran tahun ini tak ada lagi perbedaan

Semua umat islam merasakan perasaan yang sama, gembira menyambut datangnya hari kemenangan.

Semoga Allah memberkahi puasa kita, sholat kita, baca qur'an kita, qiyamullail kita dan sodaqoh kita. Amiin ya...rabbalalamin.

Jumat, 17 Agustus 2012

Mudik Oi.............







Alhamdulillah seperti lebaran-lebaran yang lalu maka lebran tahun inipun aku mudik ke rumah orang tua di Bojonegoro. Baru setelah dua atau tiga hari aku berangkat ke Salatiga.

Perjalanan Semarang ke Bojonegoro dengan waktu tempuh kurang lebih 5 jam tentu saja sedikit memerlukan persiapan energi dan strategi agar terhindar dari kepadatan lalulintas.

Ba'da Tarawih berangkatlah kami dari Semarang. Terdiri dari dua rombongan keluargaku dan keluarga kakakku dari Tegal yang sudah datang di rumah kami pagi tadi.

Perjalanan melalui kota Semarang - Purwodadi - Blora - Cepu dan akhirnya sampai Bojonegoro, Alhamdulillah berjalan lancar mungkin karena waktu yang malam sehingga belum ada aktivitas pasar yang kadang-kadang membuat semrawut jalanan.

Perjalanan malam seperti ini bagiku sangat menyenangkan karena karena keluargaku yang lain bisa istirahat dengan nyaman sementara aku bisa memacu kendaraan sesuai situasi dan kondisi jalanan.

Semoga mudikku dan sungkemku pada orang tua kami dapat menjadikan barokah buat semuannya. Amiin

Kamis, 02 Agustus 2012

Beriman, Beramal soleh dan Saling Menasehati

Islam tidak cukup hanya sebatas pada beriman dan beramal soleh saja. Karena yang demikian itu hanya dalam pengertian bahwa islam baik dalam kapasitas untuk individu saja.

Maka perintah selanjutnya adalah bagaimana umat islam itu juga harus nasehat menasehati dalam kebaikan serta sabar dalam hal saling menasehati tersebut karena bisa jadi dalam perjalanan saling menasehati terdapat ketidakcocokan atau bahkan perselisihan sehingga dengan sabar bisa tetep saling berukhuwah.

Penekanan pada perintah saling menasehati ini juga bisa dikerucutkan lagi menjadi sebuah perintah dakwah kepada setiap muslim dengan cara-cara yang baik, elegan namun tetap berpegang teguh pada prinsip aqidah yang benar. Dengn demikian terwujud muslim yang benar-benar rahmatanlilalamin.

Muslim itu harus peduli dengan lingkungannya terutama apabila melihat kemungkaran haruslah kita berusaha memeranginya sesuai dengan kemampuan kita. Mampu mengubah kemunkaran dengan tangan ya..rubah dengan tangan, tidak mampu gunakan mulut masih tidak mampu setidak-tidaknya rubah melalui hati dan berdoa kepada illahi.

Karena setiap akibat kemungkaran itu juga berakibat pada orang lain tidak hanya pada pelakunya saja maka wajiblah hukumnya setiap muslim itu untuk mengubah kemungkaran
.
Ilustrasi sederhana adalah saat ada para penjarah/blandong pohon ramai-ramai menebang pohon sampai sebuah kawasan di sebuah area gundul dan dinytatakan kritis hingga suatu saat terjadi banjir maka yang terkena akibatnya bukan saja sang blandong/penjarah tapi juga semua masyarakat disekitarnya..

Atau bahkan sang pelaku tidak terkena dampaknya sama sekali karena setelah menjarah pergi begitu saja. Semoga kita sekalian senantiasa tegak di atas dinullah. Amiin ya.. Rabbalalamin.

Kamis, 26 Juli 2012

Beribadah Malah Gaduh

Menggunakan dalil badan teng greges dan kepala sedikit pusing dua hari ini aku memilih sholat Tarawih Munfarid di rumah. Sebenarnya bukan alasan yang tepat sebab aku masih tetap bekerja dan melakukan aktivitas lainnya normal seperti biasa tapi justru urusan sholat Tarawih malah dinomorduakan.
Terbetik juga alasan bahwa toh..Rosulullah sholat qiyamulail berjamaah hanya beberapa kali saja (wah...kalau ini sudah agak keterlaluan aku. Sebab aku semakin nglunjak saja. Tidak mau menyadari diri siapa to..aku ini . Kok berani-beraninya mensejajarkan diri babagan sholat tarawih dengan rosulullah.)

Sambil rebahan di rumah terdengar jelas suara bilal dan imam yang diloudspeaker lewat pengeras suara dan mungkin terdengar hampir diseluruh kompleks perumahan sebab menjelang ramadhan, horn yang semula dipasang dikubah mushola di pindah dan diberi menara sehingga lebih tinggi dan menambah daya pancar suaranya lebih jauh.

Tapi ada sedikit yang mengganggu di benakku sebab ditengah-tengah merdu suara bilal dan imam terdengar juga suara gaduh anak-anak, ada yang menangis ada yang berteriak-teriak bercanda dengan teman-temannya, memanggil-manggil orang tuanya dan lain sebagainya.

Mungkin juga akan lebih baik seandainya orang tua sang anak mengingatkan putranya untuk sholat dengan tertib. Dan tidak berbuat gaduh, tapi sebagian dari mereka orang tuanya juga tidak rawuh di mushola.

Teringat juga aku pada ungkapan pak Wapres yang menhimbau agar sppengeras suara di Masjid atau Mushola digunakan hanya saat adzan saja mungkin karena salah satunya juga mengakntisipasi yang demikian ini. Khan, kesannya beribadah kok tidak kusyuk.

Minggu, 22 Juli 2012

Faktor Pembentuk Karakter Anak (kultum II)

Sudah pasti kita semua sepakat bahwa harta yang sangat berharga dalam keluarga adala anak.
Mohon maaf bagi yang sedang dalam penantian untuk mendapatkan buah hati perbanyak istigfar dan berdo'a serta pertebal rasa bersabar dalam menyikapi segala sesuatu kejadian dalam keluarga. Bisa jadi ini adalah pangkal belum diberinya amanah oleh Allah SWT.

Kembali pada harta yang sangat berharga (anak). Sebagaimana harta-harta lain maka karena kita sadari betul bahwa anak adalah harta yang paling berharga maka pastilah kita akan mengelola serta merawatnya sebaik mungkin. Menjadikannya jadi paling berharga dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.

Maka pembangunan karakter pada anak adalah hal yang teramat penting. Tempat pertama untuk pembangunan karakter anak yang paling efektif tentunya saja adalah keluarga. Karena disinilah awal watak serta kepribadian anak akan terbentuk.

Karakter anak dalam keluarga secara umum akan terbentuk oleh dua pengaruh.

1. Verbal

Pada tahap ini anak akan mendengar,melihat dan merasakan apa - apa yang senantiasa dikerjakan orang tuanya secara terus-menerus sehingga secara tidak sadar akan mentrigger daya imajinasi anak. Misalnya kebiasaan orang tua berkata kurang baik sudah pasti buah hati secara spontan akan merekamnya dalam otaknya saat dibawa pada komunitasnya bisa jadi secara spontan juga akan keluar kata-kata yang sebagaimana sering dia dengar.
Dan masih banyak lainnya lagi yang senantiasa didengar, dilihat serta dirasakan anak dari orang tuannya. Bahkan ketika buah hati masih didalam kandungan saja kita sudah diajarkan untuk berkomunikasi dengan anak kita yang masih janin. Ini sebagai pertanda bahwa demikian besarnya pengaruh orang tua pada anak.

2. Modeling

Pada fase ini anak akan banyak mencontoh segala perilaku orang tua. Dan difase ini pula cara yang paling efektif untuk mengarahkan anak menjadi lebih baik.
Contoh pada saat kita menyuruh anak kita sholat sementara kita sendiri tidak melakukannya maka mungkin untuk beberapa kali anak tidak akan protes tapi pada saatnya nanti pasti akan balik bertanya pada kita sebagai orang tua. Bapak/ibu juga kok belum berangkat? Nah...lo...

Intinya adalah bagaimana kita sebagai orang tua harus berusaha menjadi figur yang terbaik buat anak
-anak kita. Karena bagaimanapun serusak-rusaknya orang tua, semorsal-morsalnya orang tua tetap berharap agar anaknya menjadi anak yang soleh/hah berguna bagi agama bangsa dan negara.
Syariat ini sudah diperingatkan oleh Allah SWT, karena sebenarnya anak itu fitrah, tinggal bagaimana orang tuanya yang akan mengarahkannya.

Sabtu, 21 Juli 2012

Puasa Ndino Pertama Anakku

Ini adalah puasa hari kedua di keluarga kami tentu saja menyisakan banyak cerita untuk ditulis pada kesempatan ini terutama untuk sang jagoan kami. Kok bisa begitu? Ya...iya..lah. Bagaimana tidak, diawali dengan perbedaan permulaan puasa. Dan kami memilih yang awal sudah pasti menjadi perjuangan tersendiri untuk sang jagoan kami. Semua temannya masih santai minum dan melahap makanan serta jajanan dia harus menahan keinginannya tersebut.

Bahkan di siang hari kebetulan aku sebagai ayahnya sedang bekerja dan sang jagoan di rumah sendiri menelpon mengadu tentang iklan di TV yang kebanyakan menayangkan iklan minuman dan makanan dan ternyata tontonan itu menambah tekanan tersendiri buat dia.

Tidak mau kalah sigap dari tayangan TV akupun mengeluarkan jurus berikutnya agar sang jagoan ini menjaga puasanya. Sudah pasti jurus paling jitu yaitu iming-iming beri uang. Ah...bener saja tanpa banyak tawar menawar diapun menyetujui tawaranku sebagai figur otoritasnya dalam keluarga. Alhamdulillah akhirnya tiba juga mas saat adzan magrib dan kamipun berbuka puasa bersama. Begitu besar nikmatNya yang diberikan kepada kami sekeluarga.
Allahumma laka sumtu wabika amantu wa ala rizkika aftortu.

Jumat, 20 Juli 2012

Puasa Meningkatkan Kwalitas dan Kuantitas Habluminallah dan habluminanas (Kultum I)

Ibadah puasa sebagai panggilan kewajiban kepada orang - orang beriman mempunyai nilai dampak positif yang amat luas bagi peningkatan kuantitas serta kwalitas ibadah-ibadah yang lainnya.
Sehingga di bulan puasa ini amatlah mungkin lebih mudah untuk mengkondisikan lingkungan atau komunitas yang berkehidupan lebih agamis, lebih religius.

Tujuan yang sama diantara umat mukmin yaitu menjadi hamba yang bertaqwa sesuai perintah Allah Ta'ala dalam QS: 2 ayat 183 menjadikan semuanya mempunyai pandangan yang sama, yaitu mencari ridollahi.

Selain hal tersebut diatas puasa juga mengajarkan kepada kita untuk senantiasa meningkatkan kesadaran dalam berhubungan, baik itu hubungan secara vertikal (Habluminallah) maupun hubungan secara horisontal (habluminanas).

Peningkatan kesadaran dalam berhabluminnalh bisa kita lihat bagaimana usaha semaksimal dan seoptimal mungkin yang diusahakan para mukminin, bersholat sunah (qiyamulail), bertilawah Qur'an, ataupun bersedekah.

Sementara untuk hubungan horisontal kita dilatih untuk bisa meningkatkan rasa simpati bahkan berempati terhadap lingkungan sekitar kita.
Dengan lapar, haus kita bisa merasakan bagaimana perjuangan orang-orang yang kebetulan bernasib kurang baik.
Dengan menjaga Lisan dan Hati didiajarkan untuk senantiasa dapat mengendalikan hawa nafsu.

Mari dari waktu ke waktu kita senantiasa usahakan peningkatan kadar keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, terlebih lagi di sahrul mubarok ini.
Di bulan yang setiap situasi dan kondisinya sudah terkondisikan untuk memudahkan dalam pencapaian peningkatan ketaqwaan dan keimanan.

Akhirnya selamat menunaikan ibadah puasa, mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan baik sebagai Takmir, Kepala Keluarga maupun Pribadi.

Qoulihada wastagfirullahaladzim.
Wallahuaklam bisab.

Kamis, 19 Juli 2012

Awal Puasa Ramadhan



Alhamdulillah.... Pagi yang cerah ceria untuk mengawali bulan nan mubarok di tahun. Diawali dengan sholat Tarawih ba'da Isya, dan dilanjutkan rangkaian ibadah yang lainya sampai dengan sahur di pagi ini.
Memang awal puasa yang menyisakan banyak pertanyaan yang pelik. Setidaknya buat anak tercintaku.
Kenapa kita harus Tarawih malam ini? Kenapa besok jum'at harus Puasa? Padahal sebagian besar kan belum melakukannya.

Tentu saja tidak mungkin aku memberikan penjelasan tentang besarnya derajat , hisab dan rukyat yang digunakan Majelis Tarjih sebagai patokan awal puasa tahun ini pada si jagoan yang baru kelas empat ini karena pasti akan muncul pertanyaan lain yang tambah njlimet dan aku juga pasti tambah pusing untuk menerangkannya.

Akhirnya sebuah pemahaman yang gampang aku temukan "agar waktu puasa kita lebih lama karena puasanya lebih awal. Sehingga bisa menikmati keutamaan puasa lebih dahulu".

Entah..benar atau tidak tapi yang penting tidak ngoyo woro dan njlimet. Sebagai figur otoritas di keluarga tentu saja tidak banyak bantahan yang disampaikan oleh anggota keluarga.

Semoga puasa Ramadhan di tahun ini menjadikan barokah buat kami sekeluarga. Amiin ya rabbal alamin.

Selasa, 17 Juli 2012

Selamat Kepada Saudaraku Dr. Sudirman Hasan,MA



Sejenak aku pandangi dua buah buku yang tidak terlalu tebal yaitu 1. Wakaf Uang dalam Perspektif Fiqih, Hukum Positif dan Manajemen. 2. Ringkasan Disertasi dengan judul Implementasi TQM dalam Pengelolaan Wakaf di Dompet Dhuafa dan Ponpes Tebu Ireng.

Jelas sekali terbayang sang Pengarang buku yeah.. tidak salah lagi beliau adalah Sudirman Hasan (biasa di panggil Ustadz Dirman) yang alhamdulillah hari ini telah di wisuda menjadi Doktor dengan 2 penghargaan sekaligus: Wisudawan Doktor terbaik dan Termuda.

Tanpa bermaksud melebih-lebihkan tentu saja menurutku ini adalah dua penghargaan yang sangat luar biasa dan prestisius.

Keluasan khasanah pemikiran beliau baik tentang keagamaan ataupun umum tentu saja (menurut keyakinanku) akan menjadikannya seorang tokoh nasional yang amat disegani.

Bisa kita buktikan dari statemen-statemen beliau yang dituangkan baik dalam tulisan ataupun tercermin dari perilaku kesehariannya.

Akhirnya selamat nggih Tadz, juga kepada ibu serta kakak Mutia dan adik Taqiyuddin yang mempunyai seorang suami dan abi yang sangat luar biasa.

Semoga dengan kesuksesan ini menjadikan berkah buat semuanya dan selamat berkarya serta mengabdi.

Salam Sukses Selalu. Amiin yaa rabbalalamin.

Peka Terhadap Lingkungan Di Sekitar Kita

Tentu saja bukan sebuah pilihan (kalau tidak boleh dibilang harus dihindari) untuk tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi apalagi untuk bisa mengenyam pendidikan di SLTA. Sebuah ironi memang ditengah semua orang meneriakan untuk berusaha sebisa mungkin bagi anak usia sekolah tetap sekolah namun ditengah-tengah kami (dilingkungan Perumahan) masih ada yang mengalami harus putus sekolah meskipun untuk melanjutkan ke SLTA. Setidaknya untuk langsung melanjutkan ke SLTA meski orang tua si anak masih sangat menyimpan harapan agar setahun kedepan dapat membiayai putranya untuk melanjutkan sekolah.

Pada kenyataannya memang faktor pendidikan orang tua juga mempengaruhi dalam meningkatkan daya juang usahanya untuk dapat menyekolahkan anaknya, selain juga faktor ekonomi.

Orang tua yang sadar akan pentingnya arti sebuah pendidikan untuk kesejahteraan pastilah akan sudah mempersiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari sebelum tiba waktu sang anak harus masuk kedalam sebuah sekolah. Dengan menabung , mengangsuransikan atau ikut dalam sebuah arisan yang waktunya diatur sedemikian rupa sehingga disaat membutuhkan dapat diambil.

Perasaan saya sangat teiris (ah...sok sosial kali ye...) beberapa hari ini dikarenakan ada dua orang tua yang datang dan bercerita tentang keadaan putranya yang tidak bisa melanjutkan sekolah dikarenakan belum adanya biaya.

Tentu saja perasaan menyesal terus mengganjal dikarenakan hal tersebut dapat diketahui setelah masa pendaftaran sekolah sudah ditutup. Bahkan aktivitas belajar mengajar sudah dimulai.
Seandainya jauh hari bisa dikatahui mungkin dapat berbagi pikiran untuk sharing mencari jalan keluar atas apa yang terjadi. Setidaknya kalau memang orang tuanya sudah tidak mampu membiayai dapat merekomendasikan untuk bergabung di sebuah Panti Asuhan yang penting sang buah hati dapat tetap bersekolah.

Memang penyesalan datangnya selalu belakangan tapi setidaknya ini menjadi sebuah pelajaran berharga untuk siapapun. Bagi orang tua yang merasa kurang mampu maka harus menyiapkan segala sesuatunya sejak sedini mungkin, dan bagi penggiat sosial untuk selalu lebih peka terhadap hal-hal yang terjadi dengan lingkungan sekitar.

Minggu, 15 Juli 2012

Terimakasih Pak Polisi

Ini adalah kali pertama aku masuk dalam gedung Polda Jateng. Selayaknya jumpa pertama maka akupun ada rasa gugup dan bingung (clinga'clingu') mencari ruangan yang aku tuju. Yeah...Direktorat Intel Kam dari namanya aku menjadi lebih gugup lagi. Tapi dari pada wira-wiri engga' karuan akupun tanya berkali-kali mencari gedung yang aku maksud. Eh... Alhamdulillah ditengah kebingunganku ternyata aku bertemu dengan seorang temen lama (Polisi) yang mohon maaf aku sendiri sudah lupa namanya, namun dengan segala keramahannya aku diantar sampai tujuan ruangan dan diberlakukan dengan sangat baik terimakasih pak Polisi . Atas jasa beliaulah aku jadi tidak minder dan takut lagi (karena memang aku tidak bersalah dan tujuankupun dalam rangka mencerminkan sebagai warga negara yang baik). Adapun keperluanku adalah dalam rangka mengantar keponakan yang kebetulan kuliah di ISID Gontor untuk mencari SKCK. Alhamdulillah semuanya lancar..

Sabtu, 14 Juli 2012

HUTRI ke 61 di Jatisari Elok



Merdeka....Merdeka....Merdeka....
Kata-kata inilah yang agaknya pada pagi hari ini membahana diseluruh sudut perumahan dimana kami sekeluarga tinggal.
Sebuah Perumahan yang berpenghuni tidak kurang dari 4000 KK dengan status sosial yang beraneka ragam.
Menjelang datangnya bulan Ramadhan sekaligus memperingati HUTRI 61, hampir seluruh RW di Perumahan yang terbagi menjadi 8 RW ini mengadakan acara jalan sehat sehingga warga tumpah ruah di jalanan utama Perumahan . Konsentrasi masa terbanyak berada di central Perumahan yaitu di alun-alun Perumahan.

Sementara di RW kami sendiri jalan sehat diikuti hampir seluruh warga dengan jumlah KK sekitar 400 bisa diasumsikan peserta tidak kurang dari 1000 warga, tidak lupa warga juga memeriahkan dengan berbagai kreasi layaknya sebuah karnaval. Barisan terdepan diawali oleh kelompok sepeda hias, kemudian Kelompok PAUD dan TPQ yang berusaha mencetak generasi rabani, dilanjutkan Team Drumband dengan segala kemeriahannya, disusul barisan warga dan ditutup oleh kelompok Rebana salah satu kreasi seni sebagai simbol Perumahan yang mempunyai nilai religiusitas yang tinggi.

Setelah jalan sehat dilanjutkan dengan pembagian berbagai macam hadiah lomba dan pembagian doorprize tidak lupa Team Gerai Zakat juga berpartisipasi memberikan apresiasi atas pencapaian pembelajaran bagi anak-anak selama semester kemarin.

Begitu meriah dan larutnya warga dalam acara ini sehingga meski panas karena tenda yang disediakan panitia hanya sedikit tidak menjadikan warga bergeser dari tempat duduknya masing-masing.

Semoga dengan datangnya bulan Ramadhan dan semangat HUTRI ke 61 tahun menjadikan bangsa kita bangsa yang besar dan membanggakan. Amiin

Selasa, 10 Juli 2012

Nasibmu Ketua RT dan RW

Seperti biasa, rutinitas sebagai seorang sales menuntutku untuk terus bersilaturahim sekaligus bernegosiasi sehingga menghasilkan nota penjualan dari toko satu ke toko yang lain sesuai call book yang di amanatkan kantor kepadaku.
Tak terkecuali di pagi hari ini kira-kira pukul 08.15 menit aku sudah berada di toko pertama. Tetap dengan SOP yang ditetapkan kantor meski aku terapkan sekenanya aku gunakan ABC step.

Attention jadi kegiatan pertama, merapikan dan mengelap kotoran yang menempel di produk perusahaanku selalu aku jadikan andalan untuk menarik simpati sang penjual biasanya kalau sudah begini si ibu/bapak langsung bilang " yo...wis mas diisi koyo biasane wae, ojo akeh-akeh lage' usum ngleboke sekolah".
Benar saja tak lama si Mbah penjual mengeluarkan kata-kata hampir sama dengan yang aku kira.

Namun karena kebetulan sedang ada program berjalan maka aku sampaikan step berikutnya yaitu Benefit. Dengan membeli yang lebih banyak pasti keuntungannya bertambah, benar saja si Mbah langsung menimpali "yo...wis karepmu!!"

Sedetik kemudian aku sibuk menulis orderan dari si mbah , inilah yang aku sebut Closing.

Selesai menulis orderan nota aku berikan pada teman agar menyiapkan barang sementara aku sendiri kembali mendisplay sambil iseng mendengarkan cerita ibu-ibu yang sedang belanja.

Wah...agaknya ada yang serius soalnya berceritanya pakai nangis segala macam.
Nguping punya nguping ternyata persoalannya hanya karena bapaknya dipilih jadi ketua RT yang konsekuensinya istrinya jadi ibu RT sekaligus ibu PKK.
Karena si istri tidak mau jadi bu RT atau ketua PKK lantaran kebiasaanya bu RT sering di paedo warganya maka sempat terjadi percekcokan antara suami dan istri ini.
Agaknya inilah yang membuat si ibu bercerita sambil nangis kepada mbah yang berjualan karena dianggap lebih tua.
Nasehat yang bijaksana coba disampaikan si Mbah ini bahwa bagaimanapun rumah tangga lebih utama, maka sebaiknya di coba dulu jadi ketua. RT nanti kalau sudah berjalan dan memang ada sesuatu yang membuat tidak nyaman dalam rumah tangga maka bisa mengundurkan diri.

Pernyataan si Mbah ini hampir sama ketika beberapa tahun lalu aku terpilih jadi ketua RT hal yang sama juga aku katakan pada istriku dan akhirnya hati istriku luluh juga. Dan sampai akhir jabatanku sebagai ketua RT berkhir berjalan lancar tidak ada halangan suatu apa.

Sebenarnya aku ingin berbagi sharing dengan sang ibu tapi aku sadar saat ini bukan porsiku untuk ikut mencampuri urusan mereka.

Tidak terasa parnerku sudah memberikan uangnya kepadaku berarti berakhir juga waktuku di toko ini.

Berakhir juga acara ngupingku. Tapi itulah kenyataannya Ketua RT dan RW adalah jabatan yang hampir sebagian besar orang menolaknya karena begitu banyaknya paedonan, poyokan dan kritikan yang didapat tapi hampir tidak pernah mendapatkan jasa atau opah. Begitulah nasibmu Ketua RT/RW....

Senin, 09 Juli 2012

Menjaga Aset Usaha adalah Hukumnya Wajib

Pagi ini aku mendapatkan sebuah pelajaran yang amat berkesan di dalam diriku. Sebenarnya kejadiannya amatlah remeh/sepele. Seperti biasa sebelum berangkat kerja, tidak lupa manasi mesin kendaraan yang aku juluki si black karena memang jarang aku pakai sebab kesehariannya aku lebih memilih menggunakan motor jadi si black tetap terpakir di rumahnya hanya sesekali saja aku bawa putar-putar perumahan.

Coba nyalakan mesin ternyata tidak juga hidup dugaanku adalah kehabisan bensin maka segera saja aku pergi membeli bensin eceran.
Rencana beli 3 liter, sudah aku persiapkan uang secukupnya dan sampai di tukang bensin eceran segera saja dengan percaya diri penuh aku berikan uangnya dan hampir segera memasukan 3 botol air mineral yang berisi bensin kedalam kantong plastik yang sudah aku persiapkan, ehh...ternyata si ibu menanyakan mau dibawa botol-botol itu ya...tentu saja mau di pinjam karena mobilnya dirumah dan nanti sambil berangkat kerja botolnya di kembalikan.
Sungguh di luar dugaanku ternyata sang ibu tidak berkenan padahal dengan suami beliau aku sudah kenal tapi memang saat kejadian tidak ada.

Si Ibu ini lebih senang tidak jadi mendapatkan laba ketimbang harus kehilangan properti bisnisnya yaitu botol-botol bekas air mineral (karena kemungkinan menurut beliau bisa jadi botol-botol itu nanti tidak aku kembalikan).

Sebuah pelajaran yang sangat luar biasa, bagaimana seseorang harus menjaga aset-asetnya yang dengan aset-aset itu kita dapatkan uang untuk kehidupan keluarga.

Sejurus kemudian aku teringat peraturan di kantor yang sengaja ditempel di papan pengumuman agar mudah dibaca karyawan sehingga semua karyawan paham dengan keinginan management. Salah satu pasalnya adalah karyawan harus menjaga semua aset perusahaan termasuk segala informasi tidak boleh bocor pada pihak lain apalagi kompetitor. Yeah ..ternyata sedemikian pentingya diri kita harus menjaga aset-aset kita apalagi bila itu menyangkut dengan urusan pemenuhan kebutuhan hidup.

Sejenak aku menerawang mengingat bagaimana hebatnya para penjual kaki lima, asongan mempertahankan barang dagangannya dari bapak - bapak Satpo PP.

Terimakasih ibu penjual bensin sudah memberikan pelajaran yang teramat dalam dan berharga.

Minggu, 08 Juli 2012

Antara Beras dan Silaturahim

Wahh.... Tidak terasa puasa mungkin hanya tinggal 12 atau 13 hari lagi. ( Kok beda? Sudah pasti di negeri tercinta ini para pemimpinnya teramat toleran jadi selalu memberikan dua pilihan pada rakyatnya, silahkan mau pilih mana...). Emmm... Ya sudahhlah kalau begitu, untuk beda waktu permulaan puasa tidak perlu diperpanjang.

Merayakan (baca:bertahnia) atas datangnya bulan nan suci, bulan bonus, bulan penuh berkah tentu sudah menjadi sebuah kewajiban bagi umat muslim nan mukmin. Bagaiman tidak bahagia, karena hanya di bulan Ramadhanlah semua amal kebaikan dilipatgandakan oleh Allah SWT, ibadah sunat nilainya bak ibadah wajib, yang wajib dilipatkan berkali-kali sehingga unlimited, belum lagi kalau beruntung mendapatkan malam lailatul qodar (malam yang lebih baik dari 1000 bulan). Subhanallah...

Salah satu persiapan diri untuk menyatukan diri antara bulan puasa dan diri adalah dengan persiapan secara mental dan fisik, satu diantaranya dengan pembersihan diri atas segala dosa. Bersilaturrahim kepada ortu, sanak saudara handau taulan yang tujuan utamanya mohon saling memaafkan atas segala dosa dan saling menyemangati untuk dapat meningkatkan (baik quantitas maupun kwalitas) kadar ibadah di bulan puasa.

Nyadran tentu saja hal yang magfum dilakukan dimasyarakat kita (meski bagi sebagian lain tidak melakukan). Membersihkan punden leluhur sembari mendo'akan arwah leluhur agar diampuni dan ditempatkan yang lebih baik. Setidaknya menjadi bahan pengingat bagi kita bahwa suatu ketika kelak kita juga akan terbujur kaku menjadi mayat. Sehingga kita haruslah mempersiapan perjalanan kita menuju etape berikutnya sebgaimana leluhur kita yang sudah tidak ada.

Hal lain yang menarik dari pengamatanku adalah proses bersilaturrahimnya kita pada orang tua.
Tentu saja kedatangan kita kepada beliau-beliau ini tidaklah disertai dengan tangan kosong sebisa mungkin untuk membawakan buah tangan terutama apa yang orang tua kita sukai (bisa juga diartikan pamer dihadapan saudara yang lain), ssst ndak perlu marah gitu, pasti ada perasaan itu iya..khan, menganggu' sajalah.
Yang lebih menariknya adalah orang tua kitapun tidak mau ketinggalan atas apa yang dilakukan kita (contoh aku saja deh..setiap sampai dirumah make di desa pastilah ikatan karung sudah dipersiapka untuk nanti di bawa pulang). Menu istimewanya adalah beras dan singkong, Alhamdulillah sebuah ungkapan rasa saling kasih sayang yang sangat luar biasa.

Mambayangkan bagaimana perjuangan make untuk bisa mendapatkan beras, kalau singkong atau ketelah mah kebanyakan hasil panen sendiri. Untuk beras sangat luar biasa perjuangannya. Sebagai petani yang luas tanah dan sawahnya tidak seberapa maka untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak harus dengan cara ngasak ( mengambil sisa dari hasil panen tetangga) dan ini sudah umum dilakukan di desa make. Tengoklah keberangkatan beliau untuk Ngasak tersebut kadang-kadang jam 11 malam malah tidak jarang dini hari, tergantung yang empunya panen memanennya jam berapa. Ini yang aku sebut sebuah perjuangan dalam rangka survive dan revive dalam roda kehidupan.

Yeah...semoga kita senantiasa dapat selalu berterimakasih dan bersyukur atas apa yang orang lain berikan pada kita, karena bisa jadi kita tidak tahu dan tidak paham seberapa berat yang orang lakukan dan hasilnya sebagian diberikan kepada kiat. Akhirnya selamat menyambut ramadhan nan mulia

Jumat, 06 Juli 2012

17 ' an yang Merepotkan

Suer...deh, sekarang ini aku lupa sudah peringatan Tahun Kemerdekaan keberapa tahun ini. Tapi yang jelas rutinitas peringatan tujuh belasan dikampungku aga' sedikit merepotkan dan banyak menyita waktu dan tenaga setiap warga.

Bisa dibayangkan (jangan ngalamun lho...), Peringatan HUTRI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus sudah harus di mulai di bulan Juni. Berbagai macam lomba sudah digelar (maaf ini bukan jajanan pasar) meskipun menurut pengamatanku kalau mau jujur sebenarnya warga sudah kehilangan antusiasme dalam mengikuti Pagelaran ini. Selain juga model peringatan yang kehilangan moment bagaimana tidak lha..wong peringatannya saja di bulan Agustus tapi sudah dimulai dua bulan sebelumnya tentu saja saat tiba tanggal mainnya sudah bosan/jenuh terlebih dahulu karena kegiatan-kegiatan yang padat sebelumnya tersebut.

Kerja Bakti sudah menjadi suatu yang wajib yang harus diikuti (meskipun tidak ada aturan yang dapat menghukum kalau tidak berangkat).

Semua lingkungan di bersihkan, dicat dan ditata rapi sedemikian rupa terutama sekitar jalan gang dan selokan untuk menyambut Lomba K3. Seperti halnya malam ini (saat tulisan ini aku buat) kerja bakti untuk hal-hal sebagaimana aku sebutkan diatas dilaksanakan ba'da isya sampai larut malam sekitar pukul 01 dini hari (temanya begadang men).
Bahkan tidak hanya semalam dua malam terus dilaksanakan sampai dirasa cukup layak guna mengikuti perlombaan bidang kebersihan.

Sudah sedemikian sakralkah peringatan HUTRI ini sehingga menjadi suatu yang merepotkan (pembaca yang mengalami juga, pasti menganggukan kepala ...iya...khan).

Kamis, 05 Juli 2012

Relationship

Sebagai mahluk sosial tentu kita dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa lepas dari orang lain. Selalu saja kita membutuhkan orang lain, kita tidur rasanya tidak mungkin menjahit kasur sendiri, membuat bantal sendiri, kalau gerah merangkai kipas angin/ac sendiri.

Demikian juga ditengah-tengah pekerjaan, kita senantiasa membutuhkan orang lain (team work) agar bisa menyelesaikan pekerjaan secara benar dan tepat. Mustahil kita bisa selesaikan pekerjaan sendiri apalagi di era yang kompetitif seperti saat ini. Dibutuhkan kerjasama sebuah team yang mempunyai visi dan misi yang sama, sehingga dalam pencapaian hasil sebuah pekerjaan akan lebih mudah.

Permasalahan timbul manakala ditengah perjalanan sebuah Team Work bekerja secara tidak harmonis dikarenakan adanya perbedaan sudut pandang meski hasil yang akan dicapai tidak jauh berbeda.
Perbedaan demi perbedaan kian meruncing tak heran apabila seiring berjalannya waktu akan muncul buah perpecahan.
Sikap berprasangka buruk terhadap partner dalam sebuah team work adalah salah satu penyumbang perpecaha dengan prosentasi terbesar. Dari negatif thingking inilah. Tidak adalagi tingkat kepercayaan pada partner kerja.

Semoga kita dapat senantiasa menjaga relationship dalam sebuah Team Work sehingga team kita menjadi Winner bukan lagi Pecundang.

Minggu, 17 Juni 2012

Ayo...terus berkarya..

Masih teringat ketika awal aku memutuskan untuk mencoba berprofesi sebagai seorang sales, kira-kira Nopember akhir tahun 2000. Setelah sebelumnya bergabung menjadi tenaga honorer hampir selama dua tahun di di lingkungan Pemkab Semarang dan dua tahun berikutnya di lingkungan sebuah perbankan syariah.

Karena tidak mau tertinggal tentang dunia Marketing dan Sales maka akupun mencoba membaca beberapa buku tentang keduannya. Alhamdulillah mencoba mengirim dua lamaran keduanya langsung diterima kebetulan kedua perusahaan ini sama latarbelakangnya Produsen sekaligus Distributor Penyedap rasa. Singkat kata aku bekerja disalah satu perusahaan tersebut dan sampai sekarang masih di Perusahaan tersebut.

Yang menarik untuk diingat adalah dari sekian buku yang aku baca hampir sama yang dibahas yaitu bagaimana cara mengguide Costumer, bernegosiasi dengan Pelanggan dan memaintance Pelanggan. Yang pada akhirnya akan bisa memenangkan dan mempertahankan produk dari kompetitor di Pelanggan.

Hal lain yang coba aku remind dalam tulisanku kali ini adalah ketika sampai pada bab mengguide costumer, disana disebutkan salah satu cara efektif dan efisien. yaitu by Phone, maka akupun rajin mencari list Telpon dari beberapa pelanggan yang cukup besar( grosir) karena ketidaktahuanku beberapa yang aku telpon terbukti order ehh... ternyata ada salah satunya yang sudah menjadi pelanggan sales lain dan kolega kerjaku inipun marah bukan kepalang.

Itu sekelumit diawal-awal aku menjadi seorang sales.


Untuk saat ini lain lagi, karena ada sedikit kejenuhan dalam dunia sales dan marketing maka untuk menyemangati kinerjaku, akupun mencoba berkenalan dengan dunia motivasi dan sempat beberapakali mengikuti seminar oleh beberapa motivator, Ari Ginanjar, Hermawankertajaya, Aa' Gym, Purdi Candra, Ipo Santoso, Krisnha Murti adalah bebrapa yang sempat aku ikuti seminarnya dan buku-buku tentang motivasipun aku coba baca.

Yang bisa aku simpulkan dari yang sudah aku baca dan ikuti adalah bagaimana caranya kita berfikir jauh kedepan membuat impian (dream) dan menyusun strategi dan planning step by step untuk mencapai impian tersebut.

Memang setelah memetakan permasalahan dalam mencapai sebuah impian terasa tidak berat ikuti langkah demi langkah sedikit demi sedikit namun harus pasti dan konsisten dan untuk pasti serta konsisten ini diperlukan coaching dari seorang ahli namu untuk yang ahli satu ini biayanya cukup mahal dan sampai sekarang belum aku lakukan.

Semoga dengan terus mencoba meningkatkan ilmu pengetahuan akan menjadikan kehidupan ini lebih bermakna. Amiin

Sabtu, 09 Juni 2012

Aktivitasku






Bismillah Semoga ada yang menyebabkan Allah SWT memberikan RAHMATNYA

Ngaji kok Ngelek-elek

Sebagaimana mestinya kewajiban seorang muslim yang harus menjadi rahmatanlilalamin maka aku juga mencoba sedemikian rupa untuk bisa menjadi seorang yang betaqwa dan berguna bagi orang lain. Memang dengan segala kekurangan yang aku miliki tentu saja masih jauh kalau disebut sebagai da'I.
Namun jika ada kesempatan maka sebentar apapun aku gunakan waktu luang yang ada untuk kegiatan-kegiatan keagamaan. Termasuk menghadiri dan mengikuti kajian-kajian yang ada.
Timbul masalah saat berada dalam sebuah kajian karena tidak jarang kajian -kajian itu substansinya saling menjatuhkan antara majelis taklim yang satu dengan yang lainnya.
Akan terasa lebih memanas saat pokok-pokok bahasan sudah menyinggung masalah khilafiah, bid'ah dan seterusnya yang sebenarnya pangkal persoalannya tidak terlalu penting jika dibandingkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan syariat.
Jamaah yang satu menyampaikan dengan berbagai rujukan, untuk menjatuhkan yang lain demikian juga jamaah sebaliknya dengan gaya sang perceramah yang syok ini dan itu juga menantang jamaah yang lain untuk berdebat atau bahkan kadang-kadang dengan sedikit ancaman kalau pada saat itu ada yang berani maju akan ada tindakan, astagfirullahaladzim.
Yang lebih parah lagi materi yang dibahas tentang bagaimana sebagai umat mampu memberikan keselamatan rasa aman dan damai dalam berkehidupan. Muncul pertanyaan mana yang sebaiknya diikuti antara sikap yang menunjukan permusuhan dari para penceramah atau isi materi tentang indahnya kebersamaan. Lalu sikap mana yang dapat kita jadikan pedoman dalam kehidupan kita ini.
Sebenarnya maksud hati ini mencoba untuk sebisa mungkin berada di semua Pengajian agar dapat terangkul semuannya tapi kalau isinya antara satu dan lainnya mengedepankan perdebatan dan yang tidak bersifat syariat tentunya harus cukup menguras pikiran dan kurang bermanfaat.

Minggu, 03 Juni 2012

Pasti ada Celah untuk menunjukan sebuah Eksistensi

Alhamdulillah pagi yang sangat luar biasa cerah untuk mengawali sebuah karya diawal pekan.
Seperti biasa masuk ruang kerja masih sepi. Terlihat ada dua OB yang masih bersih-bersih.
Kebetulan disudut ruang sudah ada Chief Sales/ASM sudah terlebih dahulu masuk ruangan, dari laptop yang sudah menyala agaknya beliau sudah beberapa menit datang lebih awal.

Mungkin inilah salah satu kelebihanku dibanding rekan kerja yang lain , secara omzet hampir dua tahun ini aku tidak pernah tercapai target, dengan demikian aku sebagai sales yang tentunya tolak ukurnya adalah pencapaian target dan itu tidak bisa aku lakukan aku coba untuk mengambil hati para pimpinan ditempatku kerja dengan cara semaksimal mungkin menggunakan ketepatan waktu jam kerja.

Disamping juga secara all product aku tidak bisa tercapai tapi di product-product tertentu terutama pada product yang sulit, aku coba untuk memberikan omzet yang diatas rata-rata dari yang lainnya dan Alhamdulillah itu bisa aku lakukan.

Agaknya inilah salah satu kredit point yang aku miliki dibanding rekan-rekan yang lain. Alhamdulillah inilah yang Allah berikan padaku saat aku tidak bisa capai target tapi ALlah berikan jalan lain untuk tetap bisa diakui eksistensinya di perusahaanku ini.

Kamis, 31 Mei 2012

Apapun yang terjadi Hidup ini harus terus Berjalan

Bertemu kembali dengan seseorang yang sudah lama kita kenal tentu saja sangat menggembirakan. Seperti halnya pagi ini, lama sekali aku tidak bertemu dengan ibu yang satu ini sebut saja namanya I, kesehariannya adalah dulu seorang penjual sembako di sebuah pasar dekat Kota Kendal Jawa Tengah.

Saat masih berjualan di pasar beliaulah yang sering aku kunjungi pertama kali selain letak kiosnya yang dekat dengan parkiran juga orangnya tergolong ramah dan sering membeli dalam jumlah cukup banyak dari product yang aku tawarkan. Maka tidak salah rasanya kalau beliau adalah jujuganku saat itu.

Tapi beberapa saat ini kios yang beliau tempati sudah ganti pemilik ngakunya putranya jadi yaaa. Aku percaya saja dan tidak pernah mencaritahu kemana beliau secara detail, waktu berjalan begitu saja dan karena dengan putra ibu ini aku masih sungkan maka jujuganku pindah ke depan kioasnya.

Ehhh... Tanpa sengaja pagi ini aku bertemu dengan sang Ibu di sebuah pasar dekat dengan pasar beliau biasa jualan. Ngobrol-ngobrol sebentar lalu beliau bercerita tentang kondisi kios yang sudah dijual, ada problem dengan rumah tangganya dan harus pisah dengan sang suami begitu juga dengan anak-anak harus berpisah, sekarang mesti banting tulang dengan cara berjualan onde-onde secara berkeliling dan banyak lagi yang beliau ceritakan sampai minta carikan pekerjaan bahkan juga monta carikan jodoh.

Singkat cerita dari pengalaman ibu ini yang menurut beliau terberbani dengan banyak problematika hidup, aku coba ambil hikmah bahwa apapun yang terjadi kehidupan ini harus terus berjalan, harus survive dan harus revive.
Semoga sang ibu diberi ketabahan dan kekuatan lahir serta batin begitu juga dengan segenap keuargannya.
Amiin.

Senin, 28 Mei 2012

Bazar, Donor Darah dan Pengobatan Gratis




Alhandulillah setelah Panitia Bazar, Donor Darah dan Pengobatan Gratis bekerja keras selama hampir 1 1/2 bulan akhirnya sukses juga acara tersebut yang dilaksanakan kemarin pada hari Ahad, 27 Mei 2012.
Di alaun-alaun Jatisari BSB Semarang tepatnya disekitar Pembangunan Lokasi Masjid Jami' Jatisari (www.masjidjatisaribsb.org

Sejak dibentuk kepanitiaan pada tanggal 15 April 2012, seluruh Panitia berusaha dan berkoordinasi sesuai job discription masing-masing. Tentu saja kendala dari awal sudah mulai tampak karena sebagian panitia yang berbasis pada jamaah pengajian malam kamis, menghendaki bahwa acara tersebut adalah murni bentuk kepedulian dari Masjid pada Masyarakat sehingga bagi yang menginginkan mengikutinya tidak harus membayar karena ini merupakan bagian dari rasa kepedulian Masjid pada Masyarakat sekitar baik muslim maupun non muslim.

Oleh karena pertimbangan itulah maka Panitiapun diberikan date line sampai dengan 3 minggu jikalau memang bisa mencari sponsor maka peserta akan digratiskan. Alhamdulillah sejak awal sudah ada yang berkeinginan untuk menjadi sponsor utama dan akan menggelontorkan uang Rp. 5.000.000,- yaitu GPI adalah sebuah Perusahaan Trading dibidang Supliyer suku cadang otomotif, namun karena perusahaan ini adalah milik salah satu jamaah maka Panitia dipersilahkan dulu untuk mencari dari luar.

Seiring berjalannya waktu maka dibuatlah kesepakatan kembali bahwa setiap peserta tetap dikenakan biaya administrasi sebesar Rp.20.000,- sebagai bentuk komitmen serius mereka untuk mengikuti acara tersebut.

Dan sampai dengan batas waktu pendaftaran terkumpulah sebanyak 78 peserta UMKM dan beberapa sponsor pendukung ( Daihatsu mobil, Suzuki Indo Sun, PNM Binama, Mebel Rizky, Telkom Speedy,SMP/SMA Muhammadiyah 8 Mijen, PT. Sasa Inti) serta sponsor Utama GP I.
Sementara untuk Pengobatan Gratis didukung oleh PKPU Jawa Tengah, Azzahra Medical Center serta Cek Mata oleh Komunitas Sahabat Mata ( e_comunity) dan menjadi media partner adalah Harian Suara Merdeka serta SAMA FM 107.7 FM.

Tibalah pada puncak acara pada hari Ahad pagi setelah sejak sabtu pagi Panitia mempersiapkan segala sesuatunya dari woro-woro berkeliling diseputar perumahan selain juga diperumahan sendiri dengan jumlah warga yang mencapai 4000 KK ini adalah target market panitia.

Jumlah Peserta Bazar yang menurut ukuran Panitia khususnya saya yang cukup banyak serta datangnya untuk menata barang-barang hampir bersamaan membuat kami Panitia sedikit kerepotan meskipun sudah mengatisipasinya dengan melayout serta memapping area sedemikian rupa.

Ditengah-tengah pelaksanaan acara ini juga dilakukan Santunan Anak Yatim Piatu untuk dua Panti Asuhan (Solahudin Alayubi dan bu Badriyah Darul amal) namun pada malam harinya telah didahului dengan pemberian kambing sejumlah 10 ekor kambing pada PA. Bu Badriyah.

Alhamdulillah sampai dengan akhir acara semuanya berjalan lancar dan tidak ada aral suatu apA. Jumlah Pengunjung juga sangat banyak lebih sari 1000 pengunjung.

Dan untuk Donor Darah mendapatkan 108 kantong dari sukarelawan. Dengan rincian 58 dari PMI Kota Semarang dan 50 dari PMI Kab. Kendal, dikarenakan
dari Kota Semarang hanya menyediakan 58 kantong.
Sehingga menjelang siang telpon PMI Kab. Kendal.

Akhirnya saya sebagai Sekretaris pada acara ini mengucapkan terimakasih kepada seluruh pendukung acara ini hingga berjalan sukses dan Insya Allah barokah. Amiin yaa rabbalalamin.

Minggu, 13 Mei 2012

Terus Tegakkan Kewajiban dan Teguhkan Amal Sunah

Perjalanan diri ini dalam mengatasi krisis Keimanan, krisis Identitas dan krisis Jatidiri dengan memilih meneguhkan diri menjalankan sebuah amalan Sunah Rosulullah agaknya tidak mudah.
Godaan terus berganti susupan setan laknatullah juga terasa semakin gencar, rasa sombong, rasa pamer, rasa ujub terus mewarnai setiap amalan, jengkel saat tidak di puji orang, gembira pada waktu semua orang memujinya.
Entah sampai kapan semua harus berjalan , hebat sekali godaan dari mahluk yang satu ini hingga terasa tidak ada ruang untuk dapat melepaskan diri darinya.
Segala amal baik terasa tidak dapat dikerjakan ikhlas, terus dibisiki pengharapan-pengharapan yang tidak karena Allah.
Memasuki bulan ke 4 dalam berusaha beristiqomah untuk menjalani sebuah amalan utama sunah rosul memang sudah terasa begitu banyak perubahan yang bisa dirasakan meskipun hanya untuk diri sendiri.
Keyakinan akan segalanya adalah sesuai ketetapan Allah semakin terpatri di hati ini, secara ekonomi Alhamdulillah juga semakin baik indikatornya lebih banyak yang berada dibawah.
Semoga perjuangan kedepan dapat lebih baik lagi, rasa optimis diimbangi dengan terwujudnya beberapa perubahan akan semakin menjadikan modal untuk tetap menegakkan kewajiba kepada Allah Ta'ala. Amiin

Selasa, 03 April 2012

Muak Dengan Pengamat Politik

Kalau ada orang yang bosan dengan berita-berita politik, ulasan-ulasan bertemakan politik dari pakar ataupun pengamat juga acara banyolan politik maka sayalah orangnya.

Saya muak dengan ocehan-ocehan yang menatasnamakan rakyat kecil / miskin.
Mulut berbicara kemiskinan tapi tidak ada perilaku yang mencerminkan empati sedikitpun.

Tengok baju, batik atau jas mereka ketika nonggol di TV. Belum lagi sepatu para pengatasnama kemiskinan ini apalagi saat keluar dari stasiun TV begitu gagah tunggangan yang mereka naiki.
Nilai perjuangan yang tidak pernah mereka hayati, pengorbanan yang sama sekali tak ada asharnya. Inilah penyebab kebencian dan kemuakan yang semakin menjadi-jadi dihati ini.

Apa pernah terbayang dibenak mereka bagaimana ketika seorang janda harus berjuang menjadi tulangpunggung keluarga, bekerja keras demi berjalannya roda kehidupan.

Minggu, 01 April 2012

Cara Unik Panitia Pembangunan Masjid Jami" Menggali Dana




Inilah cara unik Panitia Pembangunan Masjid Jami' Jatisari BSB dalam rangka mensosialisasikan Pembangunan sekaligus penggalian Dana dari Masyarakat.
Agenda rutin mingguan setiap minggu pagi adalah Panitia Pembangunan Masjid Jami' Menyapa Warga.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara para Panitia bersepeda ria mengelilingi perumahan dengan jumlah Populasi warga yang mencapai sekitar 4000'an KK. Sambil menyapa warga sekaligus mensosialisasikan tentang pembangunan Masjid Jami dengan menyebarkan brosur disamping juga untuk mengakrabkan antara Panitia dan warga.

Alhamdulillah kegiatan diminggu yang kedua ini diikuti oleh 10 panitia dengan komando Bp. H. Sukendar,MAg.MA dan Bp. Hidayat.
Peserta menyusuri setiap gang diperumahan sambil sesekali berhenti dikerumunan massa yang memang biasanya warga perumahan kalau minggu pagi banyak yang melakukan kerja bakti atau gotong royong.

Keberadaan Masjid Jami' sendiri sebenarnya sangat bernilai strategis. Lokasinya yang berada di bagian depan Perumahan membuatnya mempunyai nilai prestise sendiri tentunya juga bisa meningkatkan nilai jual kapling tanah dan perumahan.

Juga sangat strategis untuk menjadikan wajah perumahan yang sarat dengan nilai religiusitas, keberadaan Masjid tentu saja sudah mengisyaratkan bagaiman perilaku para warganya. Dan yang tak kalah pentingnya adalah bisa dijadikan sebagai filter perilaku bagi generasi berikutnya yang tentunya pengaruh globalisasi akan semakin besar.

Alhamdulillah, Panitia Menyapa Warga pagi ini secara spontan mendapatkan amanat infaq dari seorang warga sebesar Rp. 1.000.000,00

Semoga Allah SWT berkenan mengabulkan semua harapan para pendiri Masjid ini. Amiin ya..rabbalalamin

Prioritas Tiga Bulan Ke Depan

Alhamdulillah tiga bulan pertama di tahun 2012 telah aku jalani. Suka duka sudah berlalu menjadi bahan bermuhasabah diri untuk segera menetapkan prioritas pencapaian di tiga bulan kedepan.

Beberapa target yang telah ditetapkan diawal tahun untuk tiga bulan lalu memang ada yang pencapaiannya belum sesuai dengan Planning. Proyek pembelian Tanah untuk investasi belum terealisasi.

Namun banyak hal lain yang patut untuk disyukuri, salah satunya adalah bisa mengabdikan diri yang lebih besar untuk kegiatan Mushola dan Masjid Jami.

Sementara tentang pekerjaan tentunya sebagai seorang karyawan tidak bisa berharap banyak kecuali sesuai peraturan normatif perusahaan dan alhamdulillah semuanya berjalan lancar.

Proyek Tiga bulan kedepan
* Memperbanyak Sedekah Tenaga, Harta dan Pikiran
* Membeli sebidang tanah/kapling
* Menerbitkan Buletin Masjid Jami'secara konsisten setiap bulannya yang berfungsi untuk Edukasi, Publikasi dan Informasi bagi masyarakat Jatisari BSB Semarang.
* Melanjutkan puasa Daud sebagai sarana mendekatkan diri pada Robby Izzati

Semoga Allah SWT berkenan mengabulkan permohonan kami sekeluarga. Amiin

Kamis, 29 Maret 2012

Pintu Menuju Kemuliaan

Iman (agama) seperti diterangkan Nabi SAW dalam hadis sahih, memiliki cabang yang banyak sekali jumlahnya, mulai dari komitmen tauhid, “Tidak ada Tuhan selain Allah,” hingga kepekaan terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan, seperti memungut dan menyingkirkan hambatan di jalan. (HR Muslim dari Abu Hurairah). Hadis ini mengajarkan kepada kita bahwa iman pada dasarnya bukan hanya kata-kata yang diucapkan (kalimatun tuqal), melainkan suatu keputusan yang menuntut tugas dan tanggung jawab multidimensional, berupa kepatuhan kepada Tuhan (devotional), kepedulian kepada sesama manusia (sosial), dan keluhuran budi pekerti alias akhlaq al-karimah (moral). Menarik disimak pertanyaan Nabi SAW untuk menguji kadar keimanan para sahabat. Katanya, “Siapa yang pagi ini puasa?” “Saya tuan,” jawab Abu Bakar. “Siapa yang hari ini mengantar jenazah?” tanya Nabi lagi. “Saya tuan,” jawab Abu Bakar. Nabi bertanya lagi, “Siapa yang hari ini memberi makan orang miskin?” Abu Bakar pun menjawab, “Saya Tuan.” Lalu, Nabi bertanya lagi, “Siapa yang hari ini menjenguk orang sakit?” Lagi-lagi Abu Bakar mengangkat tangan, seraya berkata, “Saya tuan.” Lalu, beliau bersabda, “Tak menyatu semua itu pada diri seorang, kecuali ia masuk surga.” (HR Muslim dari Abu Hurairah). Kisah ini menarik dan syarat dengan pelajaran. Abu Bakar, sahabat Nabi yang satu ini, memang istimewa. Ia selalu bersama Nabi di kala suka dan duka. Ia adalah sahabat yang menemani Nabi SAW di Gua Hira, saat orang kafir, pembunuh bayaran, mengejar hendak membunuhnya. Ia selalu membenarkan, tanpa ragu sedikit pun, apa-apa yang dibawa dan disampaikan oleh Nabi. Maka, gelar al-Shiddiq layak disandangnya. Ia pun pantas menjadi pengganti Nabi (Khalifah) pertama. Kisah ini menunjukkan bahwa jalan menuju Allah itu tidaklah tunggal, melainkan berbilang (muta`ddidah). Setiap kebaikan sejatinya adalah pintu atau jalan menuju Tuhan. Setiap orang dapat mengambil pintu atau jalan yang memungkinkan dirinya “bertemu” Allah, setingkat dengan ilmu, kemampuan, dan pengalamannya masing-masing. Kisah ini juga menunjukkan pilar-pilar kebajikan yang diajarkan Islam. Di antaranya pilar kepatuhan yang tinggi kepada Allah SWT (ibadah). Dalam kasus ini, kebajikan itu ditunjukkan dengan ibadah puasa, shalat, dan mengantar jenazah. Kebajikan ini berdimensi vertikal. Berikutnya pilar amal saleh, yaitu kebaikan sosial, yang ditunjukkan melalui kesediaan memberi makan kepada orang miskin. Kebajikan ini berdimensi sosial dan horizontal. Lalu berikutnya lagi, adalah pilar akhlak dan keluhuran budi pekerti, yang ditunjukkan dengan menjenguk orang sakit. Kebajikan ini berdimensi moral dan sekaligus sosial. Dalam Alquran, kebajikan yang diajarkan Nabi SAW seperti diperagakan oleh Abu Bakar al-Shiddiq itu dinamakan al-Birr, yaitu kebajikan yang lapang dan luas (QS al-Baqarah [2]: 177). Kebajikan di sini menunjuk bukan hanya pada aspek-aspek lahiriah dari agama, melainkan justru aspek batin (inner aspect) yang menjadi kekuatan penggerak lahirnya kebaikan sosial (amal saleh) dan kulaitas-kualitas moral (akhlaq al-karimah). Inilah jalan atau pintu menuju kemulian! Wallahu a`lam.

Tips Mendidik Anak

Salah satu amal yang tidak akan putus pahalanya meskipun kita telah meninggal adalah doa anak yang sholeh.
Oleh karena itu kita sebagai orang tua harus sebisa mungkin untuk dapat mendidik anak menjadi anak yang sholeh dan atau sholehah.
Tanpa bermaksud menyederhanakan berikut ini beberapa Tips yang bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

1. Menanamkan nilai-nilai ketauhidan.

Menanamkan keyakinan bahwa Allah Robbulizzati adalah penguasaan atas segala sesuatu sehingga mendudukanNya pada posisi paling atas. Menekankan bahwa kita ini selalu dalam pengawasan dan lindunganNya.

2. Menjadikannya Sahabat dan Mendidik dengan Keteladanan.

Kita sebagai orang tua untuk meminimalkan kebiasaan menyuruh atau terlalu banyak berbicara namun sedikit memberikan tauladan.
Sebagai misal setiap sholat wajib ajakalah putra/putri kita dengan berjamaah dengan tidak menyuruh sholat maka anak kita akan sudah sholat.

3. Mendidik dengan Kebiasaan.

4. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak.

5. Meluangkan waktu untuk dapat Makan Bersama.

6. Mendidik dengan memberikan Reward

7. Mengarahkan agar anak senang untuk masuk sekolah yang agamis

8. Memberikan Punishment saat melakukan kelalaian atau kecerobohan.

9. Memahami keadaan Anak secara baik.

Demikian Semoga bermanfaat.

disari dari Muslim Post.

Rabu, 21 Maret 2012

STOCK OPNAME

STOCK OPNAME..........

Yeah....rasanya kata-kata ini menjadi sebuah kata-kata yang sangat membuat aktivitas meningkat tajam di dunia sales terutama bagi team canvasser bahkan ada yang menjadikan adrenalinnya naik berkali-kali lipat dari normal.

Pengertian Stockopname dari apa yang saya jalani adalah kondisi dimana sebuah perusahaan mengaudit kecocokan jumlah hasil bon barang para salesman/girl dengan hasil penjualan / setoran dan sisa barang yang ada.
Tentunya jumlah NOL yang dicari dan untuk menjadi nol ini bagi salesman bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah.

Bagi yang melihat tentu saja gampang sekali mengatakan MUDAH, akan tetapi untuk salesman tidak semudah yang dibayangkan oleh orang lain.
Lalu dimana letak kesulitannya.
Perhatikan saja bahwa seorang sales akan berhubungan dengan banyak bagian di internal perusahaan, sementara hubungan dengan external perusahaan (costumer) yang nota bene disebut sebagai raja bagi perusahaan dan menyebut raja bagi dirinya sendiri juga bukanlah perkerjaan gampang.

Begitu banyaknya hubungan yang harus dijalin dan tuntutan service prima pada pelanggan inilah yang kadang-kadang ada sedikit error pada saat perusahaan mengaudit seorang salesman/girl.
Human Error adalah bagian lain yang menjadikan Stockopname berjalan tidak baik, kesalahan menuliskan nota seorang salesman pada pelanggan entah itu sku barang atau jumlah total uang,
ketidak akuratan pengimputan data admin atau kesalahan loading gudang juga beberpa faktor yang menjadikan mencapai titik NOL sulit.
Belum lagi adanya sejumlah pelanggan yang meminta rolling barang karena mungkin dianggap slowmoving, demi kata Pelayanan Prima maka sang salespun mengiyakan, tentu saja menjual barang rolingan seperti mebutuhkan waktu.
Kesalahan yang fatal tentunya ketika seorang sales mencoba menyalahgunakan kepercayaan perusahaan dengan menyelewengkan kepercayaan tersebut yang sudah jelas akan menjadikannya tidak tenang ketika stock opname datang.
Keuntungan yang didapat dari adanya stockopname bagi saya pribadi adalah belajar untuk bekerja secara tepat dan akurat.
Meningkatkan rasa tanggungjawab terhadap apa yang telah perusahaan percayakan pada saya.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Jumat, 16 Maret 2012

Naik Angkutan ke Kantor

Sudah beberapa lama aku tidak naik angkutan umum dari rumah ke tempat kerja.
Di dorong rasa kangen, pagi yang cerah ini aku berangkat dengan naik mini bus menuju kantor.
Karena mungkin masih terlalu pagi jadi penumpang bus masih sepi, hanya ada beberapa anak sekolah yang naik.
Menjelang pasar Mijen penumpang sudah mulai ramai.
Iseng saja saya tanya ke mas sopir , bagaiamana degan penumpang akhir-akhir ini.
Sudah bisa saya tebak yang terucap pastilah keluhan-keluhan. Dimana sekarang ini penumpangnya cenderung terus menurun.
Tentu saja, apalagi saat ini hanya bermodalkan uang Rp. 500.000,- orang sudah bisa kredit motor jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan naik bus umum. Kemungkinan piliha inilah yang dipilih para masyarakat yang tentu saja berdampak pada menurunnya jumlah penumpang dan berimbas pada penghasilan para kru angkutan umum.
Namun demikian semuanya harus berjalan sesulit apapun para sopir dam kondektur angkutan ini harus menafkahi keluarganya lewat profesi ini maka harus tetep jalan.
Semoga Allah SWT memberikan kemudahan atas segala kesulitan.

Sabtu, 10 Maret 2012

Adab Hidup Bertetangga

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ

Tetangga adalah sosok yang akrab dalam kehidupan kita sehari-hari. Tak jarang, tetangga kita lebih tahu keadaan kita ketimbang kerabat kita yang tinggal berjauhan. Saat kita sakit dan ditimpa musibah, tetanggalah yang pertama membantu kita. Tak heran, jika Islam begitu menekankan kepada kita untuk berbuat baik kepada terangga, karena dampak hubungan yang harmonis antar tetangga mendatangkan maslahat yang begitu besar.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik kepada terangganya." (HR Bukhari-Muslim).
"Dan berbuat baiklah kepada tetanggamu, niscaya engkau menjadi seorang Muslim." (HR Ibnu Majah).

Semakin tinggi keimanan seseorang, maka semakin mulia pula akhlaknya kepada siapa pun, termasuk kepada para tetangganya. Keluhuran akhlak seseorang bukti kesempurnaan imannya.
Dalam hadits yang lain, Rasulullah menggambarkan arti pentingnya kedudukan tetangga dengan berpesan. "Jibril terus-menerus berwasiat kepadaku (untuk berbuat baik) terhadap tentangga, hingga aku yakin ia (seorang tetangga) akan mewariskan harta kepadanya (tetangganya)." (HR Bukhari-Muslim).

Adab Bertetangga yang Sehat
Menurut Syekh Muhammad bin Jamil, ada beberapa etika dan adab pergaulan dengan tetangga yang selayaknya kita perhatikan diantaranya; mencintai kebaikan untuk tetangga kita sebagaimana kita menyukai kebaikan itu untuk diri sendiri. Bergembira jika tetangga kita mendapat kebaikan dan kebahagiaan, serta menjauhi sikap dengki.

Rasulullah SAW mengajarkan dalam haditsnya, "Dan demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah seseorang beriman hingga ia mencintai untuk tetangganya, atau beliau berkata, untuk sudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri." (HR Muslim).

Saat musibah melanda tetangga sebisa mungkin kita membantunya, baik bantuan materi ataupun dukungan moril. Menghibur dan meringankan beban penderitaannya dengan nasihat, tidak menampakan wajah gembira tatkala dia dirundung duka. Menjenguknya ketika sakit dan mendoakan kesembuhan untuknya serta membantu pengobatannya bila memang dia membutuhkannya.
Rasulullah SAW bersabda, "Bukanlah seorang Mukmin, orang yang kenyang sementara tetangganya kelaparan di sampingnya." (HR Bukhari).

Menghindari sikap yang dapat menyebabkan tetangga kita merasa tersakiti, baik berupa perbuatan ataupun perkataan. Contohnya, mencela, membeberkan aibnya di muka umum, dan jenis gangguan lainnya.
Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya." (HR Bukhari).


Kunjungilah tetangga pada hari raya dan sambutlah undangannya jika dia mengundang kita. Pesan Rasulullah, "Hak Muslim atas Muslim yang lain ada lima; menjawab ucapan salam, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan orang yang bersin." (HR Bukhari).
Bersikap toleran kepada tetangga selama bukan dalam perkara maksiat. Mendidik keluarga kita untuk tidak berkata-kata kasar. Rasulullah bersabda, "Sebaik-baik sahabat adalah yang paling baik terhadap sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga adalah yang paling baik terhadap tetangganya." (HR Tirmidzi).

Dan hendaklah kita tidak bersikap kikir terhadap tetangga yang membutuhkan bantuan, selama kita bisa membantunya. Rasulullah berpesan, "Janganlah seorang diantara kalian melarang tetangganya untuk meletakkan kayu di tembok rumahnya." (HR Bukhari).

Memberikan hadiah kepada tetangga, walau dengan sesuatu yang mungkin kita anggap remeh. Karena saling memberi hadiah akan menumbuhkan rasa cinta dan ukhuwah yang lebih dalam. Dengarlah nasihat Rasulullah, "Jika suatu kali engkau memasak sayur, maka perbanyaklah kuahnya, kemudian perhatikanlah tetanggamu, dan berikanlah mereka sebagiannya dengan cara yang pantas." (HR Muslim).

Menundukkan pandangan terhadap aurat tetangga, dan tidak pula menguping pembicaraan mereka. Apalagi sampai mengintip ke dalam rumahnya tanpa seizinnya untuk mengetahui aib mereka. Allah SWT berfirman: "Dan katakanlah kepada laki-laki beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandangan mereka. Dan memelihara kemaluannya yang demikian itu adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat" (QS An-Nur: 30).

Membalas kejahatan tetangga dengan perbuatan baik merupakan salah satu etika bertetangga yang diajarkan Islam. Nabi SAW bersabda, "Tiga golongan yang dicintai Allah… dan laki-laki yang memiliki tetangga yang menyakitinya, kemudian ia bersabar menghadapi gangguannya hingga ajal memisahkan mereka." (HR Imam Ahmad).

Memang tiada gading yang tak retak. Tidak ada manusia yang sempurna. Ada saja kekurangan yang melekat pada setiap diri kita. Latar belakang yang berbeda menciptakan pribadi yang berbeda.

Wacana yang perlu kita kembangkan adalah bagaimana kita dapat meredam perbedaan yang ada, selama tidak melanggar rambu syariat. Menjalin komunikasi positif dengan menjunjung tinggi akhlak pergaulan. Selamat menuai pahala dari tetangga Anda.

Disari dari bebagai sumber
Untuk Pengajian Ibu-Ibu RW VIII Jatisari Elok
Ahad, 11/03/2012