Kembali saat ini umat islam di hentakan oleh penghinaan terhadap Nabi besar Muhammad SAW. Tayangan film dengan judul INNOCENCE OF MUSLIMS menyulut rasa persaudaraan sesama muslim untuk melindungi dan menjaga martabat nabinya. Keberadaan tayangan film ini telah mengusik ketentraman dunia islam. Hampir di seluruh penjuru dunia umat islam menghujat dan menolak tayangannya. Demo yang memakan korban tak terelakan demikian juga berbagai diskusi digelar untuk membahas keberadaannya. Tak terkecuali kajian di Masjid Jami' Jatisari setiap malam kamis ini juga membahas tema yang sedang hangat dibicarakan ini bukan hanya sekedar ikut-ikutan tapi lebih menekankan proses edukasi terhadap jamaah sehingga dalam menyikapinya dapat lebih arif dan bijaksana. Beberapa pandangan dan sikap mengemuka dalam diskusi ringan malam ini. Intinya adalah sebagai umat islam kita wajib untuk mengutuk dan menolak keberadaan film tersebut. Namun mengutuk dan menolaknya haruslah disalurkan sesuai dengan konstitusi yang ada. Kontraaksi yang dilakukan haruslah mencerminkan nilai-nilai luhur islam sebagaimana yang dianutnya. Tidak malah menjadkan anarkis-anarkis yang baru. Karena bisa jadi ini adalah bagian dari sebuah propaganda atau sekenario besar yang kalau umat islam terpancing justru akan terjebak didalamnya. Maka sebaiknya jangan sampai itu terjadi. Action real yang harus segera dilaksanakan adalah dakwah yang bukan hanya penitikberatan pada retorika saja melainkan lebih bagaiman action nyata. Menciptakan cara dan sarana edukasi yang modern sehingga umat ini nggeh..dan tidak mudah terpecah belah terutama oleh kemajuan dan kemutakhiran teknologi. Peningkatan rasa kebersamaan (ukhuwah) melalui rasa dan perilaku simpati serta empati terhadap lingkungan sosial (tingginya nilai-nilai kepekaan sosial). Akhirnya semoga kejayaan islam segera terwujud dimuka bumi ini.
Rabu, 26 September 2012
Selasa, 25 September 2012
Nasib Petani Tembakau
Perjalananku menyusuri daerah sentra Petani Tembakau di daerah kabupaten Kendal pada musim panen tahun ini cukup menyisakan sesak di dada. Bagaimana tidak setiap bertemu dengan oarng di daerah ini tanpa aku tahu apakah dia petani atau para tengkulak selalu saja bercerita tentang rendahnya harga jual tembakau pada musim panen tahun ini. Sebagai perbandingan dengan kualitas tembakau sama menurut beberapa sumber yang aku temui tahun lalu bisa dihargai antara Rp. 35.000,- Rp. 40.000,- namun pada musim panen tahun ini hanya dihargai sekitar. Rp.13.000,- - Rp. 20.000,- Menurut para sumber tadi ini adalah pukulan berat karena penurunan harga juga dibarengi oleh biaya perawatan yang naik dratis. Ibarat kata sudah jatuh tertimpa tangga pula. Aku sebagai orang awan tidak tahu persi mata rantai distribusi tembakau ini, namun jikalau dibandingkan dengan para Peternak Sapi yang aku temui beberapa waktu lalu di daerah Ungaran dan Sukorejo tentu saja para peternak sapi nasibnya jauh lebih baik dikarenakan saat tiba musin qurban seperti saat ini yang notabene adalah musim panen bagi peternak sapi, pemerintah mendukung daya dongkrak harga sapi lokal dengan memberikan peraturan tidak ada impor sapi dari luar negeri sehingga harga jual sapi dapat tinngi . Berkaca pada bagaimana pemerintah memanage harga sapi maka mungkin seandainya pemerintah mau turut campur lebih dalam pada pertanian tembakau saat ini kemungkinannya tidak akan separah sekarang ini. Setidaknya inilah harapan para petani yang aku temui Semoga para petani tembakau ini diberi kelapangan dada sambil berdo'a sehinnga mendapatkan yang terbaik dari Allah SWT. Dan dapat terhindar dari melakukan tindakan-tindakan anarkis yang justru akan menyusahkan dirinya sendiri.
Jumat, 21 September 2012
Gaya Hidup
Ibu Jasamu Tiada Tara
Minggu, 16 September 2012
Bangkitnya Sang Ariel NOAH
Malam ini sang artis telah menghirup udara segar dan langsung melakukan Tour 1 (satu) hari 5 (lima) negara 2 (dua ) benua luar biasa.
Ternyata penjara dan kasus yang bagi sebagian orang mungkin membuat malu tak terkira yang akan menjadikannya merasa terbuang dari dunia ternyata beda dengan artis yang satu ini.
Dengan segala resiko yang dihadapi dia langsung menghentak dunia dan bangkit. Dan bisa dibuktikan bahwa eksistensinya masih ada dengan bukti di seluruh negara yang dikunjunginya disambut ribuan penonton.
Layaklah ketika sang Ariel dengan NOAHnya. Menerima rekor muri yang langsung diberikan malam ini juga oleh MURI.
Kaos putih bertuliskan 6.903 miles yang dikenakan Ariel ditemani 5 rekan lain menjadi saksi tongga' berdirinya NOAH dan dan masa kebangkita, Ariel.
Selamat Ariel dan teruslah berkarya yang sesuai dengan aturan dan norma agama yang berlaku.
Selasa, 11 September 2012
Mau Menjual Diamlah Sejena!
Penulis : Ippho Santosa - Marketer, Producer dan Penulis
Jumat, 28 Maret 2008, Dibaca : 8015 kali | Dicetak : 315 kali | Cetak artikel ini
Ketahuilah, mendengar adalah anak semata wayang dari empati. Nah, perihal sepasang kuping ini, sesaat lagi akan kita bedah habis-habisan, terutama dalam dunia penjualan. Di suatu forum, seorang profesional yang sok tahu pernah berkhotbah, "Seorang penjual hendaklah banyak bicara agar bisa selling. Seorang penjual hendaklah pintar ngomong agar bisa closing. Dengan demikian, pembicaraan bisa didominasi dan lawan bicara bisa dipersuasi."
Betul begitu? Dulu, saya pikir memang begitu sih. Tetapi setelah saya berkubang bertahun-tahun di ranah bisnis, barulah saya melek bahwa itu semua adalah mitos. Sekali lagi, mitos. Thus, pendekatan dangkal seperti inilah yang saya stempel dengan istilah yell-tell-sell atau berteriak-memberitahu-menjual.
Di satu sisi, penjual memang dituntut untuk sedikit talkative, umpamanya untuk memulai pembicaraan serta menyampaikan product knowledge. Namun, di sisi lainnya, penjual juga harus bisa menutup mulut dan membuka telinganya. Mbok ya pelanggan diberi kesempatan untuk bicara. Sesekali, intiplah hubungan sepasang kekasih yang tengah kasmaran. Kedua belah pihak tahu persis kapan mesti bicara, kapan mesti mendengar.
Anda tahu apa dalilnya? Begini. Ketika pelanggan angkat bicara, berarti penjual berpeluang untuk menggali lebih dalam lagi berbagai keinginan dari pelanggan. Istilah saya, 3 L, yaitu Listening, Learning, Leading. Inilah dalil pertamanya. Dalil kedua, manusia manapun senang didengerin, bukan diceramahin. Dalil ketiga, camkanlah, semua manusia hanya suka disolusiin, bukan dijualin.
Dalil keempat, manusia itu telah dikaruniai dua telinga dan satu mulut. Dua banding satu. Lha, apa hikmahnya? Tolong digarisbawahi, sudah menjadi takdir manusia untuk lebih sering mendengar ketimbang berbicara. Pantas saja Will Smith dalam film Hitch bolak-balik menasihati, "Listen and respond."
Memang, mendengar itu sakti mandraguna. Perkenankan sejenak saya menceritakan pengalaman pribadi saya. Percaya atau tidak, semasa SMA -terutama di kelas dua dan tiga- saya hampir-hampir tidak pernah menenteng buku ke sekolah dan hampir-hampir tidak pernah mencatat penjelasan guru di kelas. Namun demikian, berulang kali saya menjadi juara di kelas, bahkan menjadi mahasiswa undangan di sejumlah kampus favorit. Kok bisa? Kalau boleh jujur, kala guru mengajar, saya hanya mendengarkan. Tepatnya, mendengarkan dengan penuh perhatian. Begitulah, mendengar itu sakti.
Di antara gadis-gadis yang pernah dekat dengan saya, ada seorang yang sulit saya lupakan. Apakah karena dia sangat cantik? Apakah karena dia sangat pintar? Tidak, tidak. Dia orang biasa-biasa saja. Tetapi satu hal yang membuat saya nyaman bersamanya adalah kesediaannya untuk mendengar. Tepatnya, mendengarkan dengan penuh perhatian. Lagi-lagi, mendengar menunjukkan kesaktiannya.
Kembali soal penjualan. Jadi, penjual terbaik bukanlah penjual yang banyak omong. Penjual terbaik adalah penjual yang bisa membuat pelanggannya banyak omong. Apalagi bila pelanggan mulai cerita macam-macam hingga curhat kepada penjual, wah, itu hebat sekali. Berarti, pelanggan telah percaya penuh kepada penjual.
Kesimpulannya, kalau Anda ingin menjadi penjual, Anda tidak saja melatih diri untuk berbicara, tetapi juga melatih diri untuk mendengar. Wajib itu! Namun, tidak sembarang mendengar, melainkan mendengar dengan empati, di mana penjual sanggup berpikir dalam perspektif pelanggannya. Setuju? Intinya, cobalah terlebih dahulu menelusuri alur pikiran pelanggan. Sejurus setelah memahami kebutuhannya, barulah kemudian Anda menawarkan solusinya. Saya selalu membahasakan: other centric first, then self-centric. Otak kanan dulu, baru otak kiri.
Ippho adalah Creative Marketer (entrepreneur, produser, dan penulis bestseller 10 Jurus Terlarang!)
Kamis, 06 September 2012
Persiapan Syawalan Expo 2012 BSB Jatisari Semarang
Kesibukanku beberapa hari terakhir ini bertambah. Wah...sok sibuk kali ye...
Memang benar, sebagai sekretaris untuk pelaksanaan "SYAWALAN EXPO 2012 JATISARI BSB SEMARANG" mau tidak mau, suka atau tidak suka membuatku harus sedikit banyak mengorbankan waktu dan tenaga untuk persiapan acara ini yang rencananya akan di gelar pada tanggal 30 september 2012 di Masjid Jami' Jatisari. Tentu saja kesibukan dalam bidang administrasi yang harus aku selesaikan.
Dalam acara ini akan digelar Festival Rebana tingkat Jateng, Mega Bazar Company dan UKM serta Donor Darah Terbanyak di Kecamatan Mijen setelah itu malamnya di closing dengan pengajian Akbar bersama KH. Budi Harjono al Jawi.
Menurut planning sampai dengan saaat ini semuanya sudah berjalan sesuai rencana. Semoga saja Allah memberiku kekuatan untuk dapat menjalankan tugas-tugasku yang berkaitan dengan acara tersebut dan sekaligus juga tidak mengganggu aktivitasku dalam mencari maisah sehari-hari seperti biasa serta mendapatkan rahmat dari Allah WST.
Sabtu, 01 September 2012
Bersimpati dan Berempatilah pada Warga sekitar Kita
Sepeninggal salah satu jamaah di tempat kami (masjid jami'jatisari BSB Mijen)biasa mengaji dan berkumpul untuk membahas berbagai hal, ternyata mengilhami untuk berdirinya sebuah lembaga penggali dan penyalur ZIS (rumah zakat).
Sebenarnya ide pendirian rumah zakat ini sendiri sudah bukan barang baru sering dilontarkan oleh beberapa jamaah termasuk saya.Namun karena satu dan lain hal maka baru saat inilah terwujud secara resmi sebuah lembaga Pengumpul dan Penyalur ZIS yang berinduk pada Masjid Jami' yang saat ini sedang di bangun.
Meskipun kelengkapan organisasi belum secara sempurna terpenuhi namun pada prinsipnya para penggiat jamaah pengajian dan penggiat sosial yang berkumpul malam ini menyetujui untuk sesegera mungkin melakukan action-action nyata dalam masyarakat.
Dari berbagai masukan yang dapat diinventarisir pada malam ini ternyata begitu besar dana sosial yang diberikan oleh warga perumahan untuk panti asuhan /ponpes disekitar perumahan.
Namun ironisnya masih ditemukan juga warga perumahan sendiri yang pada saat tertentu memerlukan uluran tangan dari warga lain yang sedang dalam berkecukupan. Bidang kesehatan dan pendidikan adalah hal yang sangat riskan timbul.Beberapa waktu lalu kami berhasil menjebatani warga yang hampir putus sekolah dan dapat kembali bersekolah juga termasuk warga yang mengalami gangguan kesehatan namun akhirnya Allah berkehendak lain.
Kriteria untuk mendapatkan segera bantuan dari pemerintah kadang-kadang m enyulitkan warga perumahan. Sebagai misal ada seseorang warga perumahan yang kebetulan mengalami gangguan kesehatan dan harus segera dibawa ke RS serta harus mendapatkan tindakan medis yang maksimal namun dikarenakan kekurangan biaya dikarenakan kondisi perekonomian keluarga yang sedang drop kurang mendapatkan pelayanan yang memadai.
Ketika mencoba mengurus surat keterangan kurang mampupun tidak semudah yang dibayangkan, karena harus kesana-kemari.
Tidak salah karena ini memang prosedur namun batasan waktu dari RS yang hanya 2X 24 jam tentu saja menjadikan kendala tersendiri bagi sang pencari surat.Maka dari itulah harus ada sebuah lembaga yang sudah secara profesional menangani keluhan-keluhan warga dan inilah yang memicu kami untuk segera membuat karya nyata dalam bidang kepedulian sosial yang tetap dibingkai dalam koridor nilai-nilai religiusitas.
Semoga ikrar berdirinya lembaga rumah zakat malam ini dapat bermanfaat bagi semua umat dan semuanya diberkaji ALLAH SWT. Amiin