Jumat, 30 Desember 2011

Sholat Tahajud Berjamaah di Lokasi Pembangunan Masjid Jami

Ada lagi satu kegiatan yang sangat membuat saya merasa begitu bahagia mempunyai sahabat-sahabat seperti mereka ini.
Yah...meski diawalnya saya adalah bagian dari yang mempertanyakan adanya kegiatan sholat lail berjamaah yang dicoba dilaksanakan secara rutin.
Tentu dari beberapa literatur yang sempat saya baca belum bisa mendapatkan tentang tauladan Rosul yang mengerjakan sholat lail secara berjamaah dan dilaksanakan secara rutin berkala.
Namun melihat antusiasme sahabat-sahabat saya diperumahan Jatisari yang juga kebetulan sedang mempunyai hajat untuk membangun masjid Jami Jatisari di Alun-alun, setiap malam sabtu mulai jam setengah tiga malam sudah berduyun - duyun menuju lokasi Pembangunan Masjid yang saat ini baru dipondasi membuat saya tak jarang meneteskan air mata, begitu semangat mereka bertaqorub kepada Allah SWT di malam buta padahal umur mereka masih rata-rata seusiaku yang mungkin bagi sebagian lain akan mengatakan kurang gawean, tobatkan bisa nanti setelah agak tuaan.
Tak kurang dari 30 orang sahabat - sahabat saya ini berjamaah Sholat Tahajud setiap malam sabtu, untuk Jatisari Elok ada mas Yuda, mas Har dan pak Yono yang memobilisasi sahabat2 yang lain, dari Jatisari Indah ada Pak Sis dan pak Waryono yang tidak bosan - bosan meng-sms peserta lain, sedang Jatisari Permai diopyak-opyak oleh pak Venus dan pak Acha sang ketua takmir sementara dari Jatisari Asri ada pak Nanang dan pak Sukendar yang terus mengajak jamaah lain.
Kebarsamaan inilah yang membuat saya semangat mengikutinya, berkumpul dengan sahabat-sahabat yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.
Semoga apa yang kami kerjakan senantiasa mendapatkan ampunan dari Allah SWT dan diterima sebagai amal sholeh sehingga bisa mendatangkan rahmatNya bagi kami semua yang akhirnya sorga Allah bisa kami dapatkan.

Rabu, 28 Desember 2011

PeMilik Warung Nasi yang Terkena Stroke

Seperti biasa rutinitas pagi ini sebelum berangkat kerja jadi cleaning service rumah sekaligus ngoyak-oyak sang jagoan mandi dilanjutkan breakfast.
Melihat cucian yang menumpuk maka istri memutuskan untuk berangkat kerja sendirian karena memang jam kerjanya lebih siang sehingga bisa mencuci pakaian terlebih dahulu.
Dengan menggunakan si Black kendaraan yang setia mengantar kami sekeluarga berangkatlah saya sendirian.
Karena masih lumayan pagi dan jalanan lengang sebab anak sekolah liburan diperjalanan teringatlah saya pada pemilik warung disebelah tempat kerja saya yang sudah setahun lalu pindah karena tempat jualannya digusur
Terbersit untuk mampir dan sarapan sekaligus bersilaturahmi.
Alhamdulillah ternyata warungnya buka dan kebetulan tidak terlalu jauh dari kantor.
Nasi koyor, inilah kesukaanku dari masakan bapak/ibu ini. Dan ternyata sang bapak masih ingat betul menu favoriteku itu dengan sigap beliau menyediakan hampir sama persis dengan dulu saat saya sering makan di warung beliau, tak lupa segelas air putih beliau hidangkan.
Sambil menikmati sarapan saya sempatkan bertanya kesana - kemari.
Setelah hampir 10 menit kok sang ibu tidak datang sayapun bertanya pada sang bapak dimana istrinya .
Sungguh kaget ketika saya mendapat jawaban dari sang bapak teryata kondisi ibu saat ini sedang sakit stroke sudah lebih dari 8 bulan.

Tentu saja beliau bercerita banyak tentang asal muasal istrinya sakit yang diawali dari habis makan botho dan rujak hingga harus segera dilarikan ke RS Tlogorejo selama seminggu dan menghabiskan biaya lebih dari 30juta.
Tidak terasa hampir setengah jam saya diwarung ini karena harus segera absen sayapun berpamitan.
Point yang saya bisa ambil dari peristiwa pagi ini adalah demikian pentingnya arti silaturrahmi sehingga bisa mengeratkan hubungan antara satu person dengan person lain disamping juga bisa saling memberi semangat.

Target Tiga Bulan Pertama di tahun 2012

Tidak terasa tiga hari lagi sudah berganti tahun dalam penanggalan Masehi.

Tentu saja setahun yang silam hanya tinggal bahan instropeksi bagi diri kita atau bahkan tidak membekas apapun dalam kehidupan kita, tidak bernilai apapun . Kenangan tinggalah kenangan.

Sebagai seorang Sales keseharian saya dari detik kedetik, jam kejam, hari kehari selalu dijejali dengan target-target yang bisa jadi irasional untuk dicapai.

Tapi itulah profesi yang saya jalani sekaligus yang sudah menghidupi kehidupan saya, mau tidak mau ,suka tidak suka saat ini harus saya jalani.

Pola hidup yang sedemikian menyita waktu dan tenaga saya ini jugalah yang kadang-kadang membuat saya acuh terhadap kehidupan pribadi dan keluarga saya. Sehingga harus diakui bahwa begitu banyak waktu yang harus saya pergunakan untuk pekerjaan, sampai-sampai lupa pada tujuan hidup untuk keluarga.

Maka sudah seharusnya sejak tulisan ini saya buat saya harus berani pasang target untuk perbaikan dalam lingkungan keluarga.

Target perbaikan ibadah sudah barang tentu menjadi kewajiban utama setiap sholat wajib harus diikuti sholat sunah Rawatib baik itu ba'diyah maupun qobliyah. Perbaikan ekonomi insya Allah tiga bulan kedepan harus punya sebidang tanah yang bisa digunakan untuk bercocok tanam sekaligus menjadi barang investasi.
Keberanian memasang target ini semoga mendapat ridlo dari Allah SWT.

Selasa, 27 Desember 2011

Ngompol ???

Ngompol........
Yeah ...inilah yang mungkin sesuatu yang biasa dilakukan oleh bayi sampai anak-anak (balita).

Tapi apa jadinya bila sudah berumur lebih dari delapan tahun masih ngompol....

Tentu saja menjadi sesuatu yang sangat menjengkelkan, terutama bagi orang tua.
Dan ini juga terjadi pada buah hati kami walaupun hanya sesekali dalam seminggu terutamanya saat siang kelelahan karena terlalu banyak bermain entah itu berlari, sepak bola atau terlalu banyak bersepeda.

Sebenarnya kesalahan tidak melulu milik anak, namun bagaimana orang tua harus lebih rajin untuk mengingatkan pipis dulu sebelum tidur.

Faktor orang tua sebenarnya lebih dominan untuk menghindari anak ngompol apalagi ketika anak telah berusia seperti buah hati kami yang tentu saja lebih bisa untuk diarahkan.

Mari senantiasa menjadi orang tua yang bisa dijadikan tauladan untuk buah hati kita dan menghindari menyalahkan putra/putri kita.

Sabtu, 24 Desember 2011

Perjalanan Lewat Pantura Rembang

Sudah hampir 6 tahun, aku tidak melakukan perjalanan dari Semarang ke Bojonegoro lewat jalur pantura ( Pati-Kudus-Rembang- Tuban dan Babat).
Alhamdulillah sabtu kemarin dikarenakan mendadaknya travel membatalkan perjalanan dan penuh sesaknya penumpang KA, tidak ada pilihan lain kecuali naik bus lewat terminal memang memakan waktu lebih lama tapi karena tidak ada agenda kegiatan yang harus segera dilaksanakan kecuali bersilaturahim dengan Orang Tua, hitung-hitung sambil mengenalkan jalur pantura pada buah hati jadilah kami berangkat dengan bus. Sampai di Terminal Terboyo yang kondisinya tidak jauh beda dengan beberapa tahun lalu, air rob dan lubang (jeglongan nampak disana-sini) menyambut kami , hanya saja orang-orang diterminal Semarang ini mungkin lebih ramah dibandingkan dengan orang orang ( calo) diterminal lain terutamanya di luar pulau Jawa.
Bus Indonesia Patas menjadi pilihan kami mengingat perjalanan cukup lama sekitar 5 jam sehingga harus cari bus yang nyaman.
Tiba di daerah Pati bus agak tersendat lajunya dikarenakan perbaikan ruas jalan sehingga sering dibuka bergantian satu jalur.
Alhamdulillah meski tersendat namun buah hatiku menikmati perjalanan apalagi setiba di Tuban jalan yang lebih banyak di pinggir pantai menjadi daya tarik sendiri buat anaku yang memang baru kali ini melewati jalur ini.
Sekitar 1/2 4 kami tiba di Babat dan harus berganti bus menuju ke arah Bojonegoro.
Kira - kira jam setengah lima kami tiba dirumah Orangtua dengan selamat.