Sabtu, 29 Oktober 2011

Kiat-kiat Komunikasi dalam Mendisiplinkan Anak Usia Dini

Oleh: Dra.Sri Dewanti Handayani.MPd
Di Diskusi Parenting SDIT Cahaya Bangsa

1. Gunakan bahasa positif dan diucapkan dengan jelas /tidak bertele-tele.

2. KISS(Keep Information Short & Simple. Katakan dengan singkat,jelas dan padat.

3. Mendengarkan anak dengan penuh perhatian. Biasakan melakukan kontak fisik atau mata. Contoh : menepuk pundak,mengusap kepala.

4. Berbicara dengan ekspresi wajah,bahasa tubuh dan nada suara yang pas.

5. Biasakan berdisiplin dengan waktu dan bagun keyakinan anak bahwa bila disiplin pasti kelak brhasil.

Demikian semoga berhasil.

Kamis, 20 Oktober 2011

Zakat Profesi

Zakat Profesi adalah zakat yang dikenakan pada tiap pekerjaan atau keahlian profesional tertentu manakala sudah mencapai nisab,baik yang dilakukan sendirian maupun bersama dengan orang/lembaga lain yang mendatangkan penghasilan yang memenuhi nisab.
Contohnya adalah Profesi Dokter,Sales, Konsultan,Pegawai Swasta/Karyawan dll.
Zakat profesi bisa dikeluarkan secara rutin setiap bulan. Besarnya nishab dikiaskan dengan zakat pertanian, yaitu setara dengan harga gabah 653kg gabah kering atau setara 520kg beras yag dikeluarkan setiap kali panen. Misal harga beras saat itu Rp. 5.000,- maka 520X Rp.5000,-=Rp. 2.600.000,-
Nishab adalah batas minimal jumlah kekayaan yang kena wajib zakat.
Besarnya zakat yang dikeluarkan mengikuti ketentuan zakat harta kekayaan yaitu sebesar 2.5%
Berdasarkan ketentuan tersebut, jika kita memiliki gaji sebesar Rp.2.600.000,- atau lebih (jika telah berkeluarga digabung dengan penghasilan suami-isteri), maka besarnya zakat profesi yang dikeluarkan adalah 2.5% dai jumlah tersebut.

Misalnya gaji suami Rp. 1.500.000,- dan gaji isteri Rp. 1.300.000,-. Maka cara menghitungnya adalah gaji suami + gaji isteri dikalikan 2.5%, sebesar itulah zakat profesi yang harus kita keluarkan.

Lantas bagaimana kalau gaji atau penghasilan tetapnya belum mencapai nishab.
Yang terbaik adalah tetap megeluarkan 2,5% dengan diniatkan untuk berinfaq,sodaqoh.
Demikian semoga menjadikan bahan pembelajaran bagi kta semua dalam mengeluarkan zakat.

Jumat, 14 Oktober 2011

Pokok'e Ora Ilok

Tentu saja kita masih ingat betul saat dulu orang tua kita melarang ketika kita melakukan sesuatu dikarenakan dengan alasan yang tidak jelas " Pokoke Ora Ilok"

Kalau kita renungkan apa yang dilakukan para sesepuh kita dalam rangka menanamkan nilai-nilai kebaikan ini begitu berhasil, sampai dengan tanpa alasan jelaspun secara turun temurun kita patuhi norma-norma tersebut meski sedikit demi sedikit nilai luhur ini mulai terkikis.

Ada baiknya seandainya kita bisa memulai menanamkan sesuatu kepada anak,cucu kita yang akan diingat secara turun temurun tentu saja lebih cenderung pada nilai - nilai religiusitas. Misalnya mebiasakan berdo'a saat akan mengerjakan sesuatu, kalau tidak berdo'a nanti setan akan bisa ikut dalam kegiatan kita tersebut. Contoh Makan kalau tidak awali dengan do'a maka setan akan turut mengkonsumsi sari makanan yang kita makan, contoh lain tidur seadainya tidak diawali dengan berdo'a bisa jadi tidur kita akan diganggu setan dengan bermimpi bertemu atau yang lainnya.
Memang ada kesan sedikit ancaman yang kita selipkan tapi inilah yang biasannya akan menjadikan norma-norma tersebut menjadikan kebiasaan.

Kamis, 13 Oktober 2011

Ampun pak Sopir.....

Sore ini, seperti biasa setelah menyelesaikan pekerjaan di kantor, tepat 17.30 aku bergegas absen untuk pulang selanjutnya menjemput istri di kantornya yang kebetulan searah.
Sambil menunggu istri pulang aku ngobrol ngalor-ngidul dengan seseorang yang juga menunggu istrinya.
Eh...lagi asyik berbincang-bincang tiba-tiba seorang sopir angkot yang lagi ngetem menyalakan mesinnya dengan gas tinggi mungkin maksudnya manasi mesin tapi sang sopir agaknya tidak sadar kalau bukan mesin saja yang panas tapi aku juga ikut-ikutan panas gara-gara polusi asap dan bau bensin yang tidak ketulungan banyaknya.
Wah...dasar sopir angkot bukan bermaksud meremehkan profesi sopir tapi agaknya oknum sopir yang satu ini harus diajarai tatakrama.
Sehingga pada saat menyalakan mesin atau berjalan dijalanan harus lihat kanan kiri memperhatikan sekitarnya apakah tindakannya mengganggu atau tidak.
Toh..profesinya inilah yang dijadikan sumber kehidupan bagi keluargannya..
Semoga kita semua dapat mengambil hikmahnya dan berusaha menjaga segala perilaku kita.
Apakah merugikan orang lain atau tidak...

Rabu, 12 Oktober 2011

Jalan Menuju Ketaqwaan untuk meraih Rahmatullah

Ketaqwaan adalah derajat tertinggi dihadapan Allah SWT bagi kita sebagai umat islam. Karena dengan bertaqwa inilah apa saja yang kita butuhkan akan dikabulkan Oleh Allah SWT bahkan sorganya Allahpun akan diberikan kepada kita tentunya karena dengan bertaqwa inilah Allah SWT akan menurunkan rahmatNya.
Ada beberapa jalan yang bisa kita perhatikan untuk bisa menggapai ketaqwaan ini.

1. Muhasabah
Pada tahap ini kita diajak untuk senantiasa mengevaluasi diri sehingga hasil dari evaluasi adalah peningkatan kualitas dari setiap sesuatu yang terjadi dalam diri kita. Termasuk kadar keimanan kita.
QS: Al-Hasyr: 18 dan kisah bagaimana Umar bin khatab menyuruh kepada kita untuk menghitung diri , menimbang amal karena sesuatu tidak ada yang bisa kita sembunyikan.

2. Mu'ahadah
Kembali mengingat janji janji kita kepada Allah SWT. Dengan demikian hati kita senantiasa terikat dengan aturan yang ditentukan oleh Allah SWT. Setiap kita dalam sholat senanatiasa berjanji bahwa" Hanya Allah yang kita sembah dan hanya Allah tempat kita memohon" tp bagaimana perilaku dalam keseharian kita.
QS: Alfatihah: 5 dan QS: Al An an : 162.

3. Mujahadah
Bersungguh-sungguh dengan segala sesuatu aoalagi dengan Allah SWT. Sehingga nilai ibadah kita tidak hanya sekedar menggugurkan kewajiban semata.
QS: Al Ankabut: 69

4. Muroqabah
Merasakan bahwa segala aktivitas kita diawasi oleh Allah SWT. Sehingga setiap perbuatan, gerakan, tingkahlaku, dan bisikan hati kita senantiasa tergantung kepada Allah SWT.
QS: An-Nisa: 1, QS: Al-Infithor: 10-12, QS: Qaaf: 18, QS: Al-Hadid: D.

5. Mu'aqobah.
Memberikan sanksi atas pada diri sendiri atas khilaf yang dilakukan.
Misalnya, Lupa tidak sholat Tahajud imbangi dengan bersedekah.
Demikian semoga bermanfaat dalam kita meniti ketaqwaan.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Tren Mode yang ke Blinger

Selalu saja ada yang bisa menjadikan kita merasa prihatin atas apa yang terjadi dilingkungan sekitar kita, tak terkecuali tren mode bagi remaja putri saat ini terutama seusia sma.
Bagaimana tidak memprihatinkan, lha wong rok/celana mini kok dijadikan tren mode.
Seolah-olah tidak ada lagi rasa malu mempertontonkan aurotnya kesana-kemari apalagi pada saat mengendarai sepeda motor bahkan seakan-akan disengaja untuk memperjelas anggota bagian tubuh yang seharusnya menjadi bagian kehormatan yang tidak selayaknya orang lain melihatnya tapi malah ini dengan sengaja dijembreng. Astagfirullahal adzim, suma naudzubillahimindaliq.
Kalau sudah begini pada saat terjadi pelecehan seksual atau bahkan pemerkosaan sebenarnya kaum Adam tidak boleh sertamerta disalahkan 100%. Tentu faktor kaum Hawa yang dengan sengaja dan jelas mempertontonkan aurotnya juga merupakan salah satu pemicu.
Saya sangat mendukung pernyataan Gubernur DKI Jakarta tentang pemakaian pakaian mini namun sekaligus juga tidak habis pikir dengan adanya komentar penggiat HAM bahkan mungkin juga muslim yang menyatakan pelarangan menggunakan pakaian mini adalah bagian menggurangi HAM.
Ah....ayak-ayak wae orang-orang ini.

Jumat, 07 Oktober 2011

Mari jaga sholat berjamaah kita

Bersyukur sekali rasanya kita menjadi umat muslim terutama yang bisa senantiasa menjaga sholat berjamaah. Bagaimana tidak dengan kita mengerjakannya secara rutin maka sudah secara otomatis kita diberikan sarana oleh Allah SWT untuk saling bersilaturrahim antara satu dengan yang lainnya. Tanpa harus bersusah payah menyebarkan undangan atau menyiapkan tempat hanya dengan segera memenuhi panggilan Allah melalui adzan kita sudah dipertemukan antara jamaah satu dengan yang lainnya. Dari sinilah kita bisa sadari bahwa kita ini selain hamba Allah juga adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup menyendiri. Kita diingatkan untuk saling terkait antara satu dengan yang lainnya untuk dapat menegakkan dinullah. Sehingga dalam sholat berjamaah diharuskan ada imam dan makmum yang keduannya harus menjalankan fungsinya masing-masing secara benar dan teratur. Semoga kita semua bisa dijadikan oleh Allah SWT hamba yang senatiasa mampu menjaga sholat berjamaah begitu juga dengan anak istri dan keturuna kita. Robbiajlni muqimassholati wamindzuriati....Amiiiin ya...rabbalalamin.