Kamis, 13 Oktober 2011

Ampun pak Sopir.....

Sore ini, seperti biasa setelah menyelesaikan pekerjaan di kantor, tepat 17.30 aku bergegas absen untuk pulang selanjutnya menjemput istri di kantornya yang kebetulan searah.
Sambil menunggu istri pulang aku ngobrol ngalor-ngidul dengan seseorang yang juga menunggu istrinya.
Eh...lagi asyik berbincang-bincang tiba-tiba seorang sopir angkot yang lagi ngetem menyalakan mesinnya dengan gas tinggi mungkin maksudnya manasi mesin tapi sang sopir agaknya tidak sadar kalau bukan mesin saja yang panas tapi aku juga ikut-ikutan panas gara-gara polusi asap dan bau bensin yang tidak ketulungan banyaknya.
Wah...dasar sopir angkot bukan bermaksud meremehkan profesi sopir tapi agaknya oknum sopir yang satu ini harus diajarai tatakrama.
Sehingga pada saat menyalakan mesin atau berjalan dijalanan harus lihat kanan kiri memperhatikan sekitarnya apakah tindakannya mengganggu atau tidak.
Toh..profesinya inilah yang dijadikan sumber kehidupan bagi keluargannya..
Semoga kita semua dapat mengambil hikmahnya dan berusaha menjaga segala perilaku kita.
Apakah merugikan orang lain atau tidak...

0 komentar: