Minggu, 06 Juni 2010


BAGAIMANA BERDAKWAH



Dakwah adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang bersifat menyeru atau mengajak kepada orang lain untuk mengajarkan agama islam.
Dakwah adalah suatu proses penyampaian ajaran islam yang dilakukan secara sadar dan sengaja

Dakwah adalah suatu aktivitas yang pelaksanaannya bisa dilakukan dengan berbagai cara atau metode.

Sedang dalam pengertian keagamaan, dakwah memasukkan aktifitas tabligh (penyiaran), tatbiq (penerapan/pengamalan) dan tandhim (pengelolaan). Untuk pengertian ini, dakwah tidak akan pernah selesai jika dilakukan hanya secara individual. Karena dakwah bukan hanya untuk mad’u non Muslim, akan tetapi juga untuk yang Muslim. Untuk Muslim dakwah berfungsi sebagai peningkatan kualitas penerapan ajaran agama Islam sedang untuk non Muslim fungsi dakwah adalah memperkenalkan dan mengajak mereka agar memeluk agama Islam secara sukarela.

Perluasan berikutnya dari pemaknaan dakwah adalah aktivitas yang berorientasi pada pengembangan masyarakat Muslim, antara lain dalam bentuk peningkatan kesejahtraan sosial [2].

Setelah kita mengetahui apa itu dakwah ada baiknya kalau kita pun tahu tentang berbagai macam metode-metode dakwah sehingga kita punya banyak wawasan tentang semua hal yang berkaitan dengan dakwah.

1. Muhammad Arifin dalam bukunya Dakwah Multi Media mengatakan bahwa metode dakwah itu ada dua, yaitu metode dakwah kultural dan metode dakwah kontemporer[3].

a. Metode dakwah kultural adalah dakwah yang dilakukan dengan cara mengikuti budaya-budaya kultur masyarakat setempat dengan tujuan agar dakwahnya dapat diterima di lingkungan masyarakat setempat.

b. Metode dakwah kontemporer adalah dakwah yang dilakukan dengan cara menggunakan teknologi modern yang sedang berkembang

2. M. Munir dan Wahyu Ilaihi dalam bukunya Manajemen Dakwah, bahwa metode dakwah ada tiga, yaitu :

a. Bi al-Hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi. Sasaran dakwah dengan menitik beratkan pada kemampuan mereka, sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam mereka tidak lagi merasa terpaksa atau keberatan.

Mereka pun mengerjakan pekerjaan atau pun mendapat cobaan selalu yakin bahwa semuanya berasal dari Allah makanya dalam setiap gerak dan langkahnya selalu dipenuhi dengan hikmah. Dengan kata lain semua gerak-geriknya penuh dakwah bil-Hikmah.

b. Mau’izatul Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan nasihat-nasihat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan rasa kasih sayang, sehingga nasihat dan ajaran islam yang disampaikan itu dapat menyentuh hati mereka tanpa dilatarbelakangi dasar keterpaksaan.

c. Mujadallah Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran dan membantah dengan cara yang sebaik-baiknya dengan tidak memberikan tekanan-tekanan yang memberatkan pada komunitas yang menjadi sasaran dakwah.

Sebagai seorang Da’i, kita pun harus mengetahui sasaran dakwah yang akan kita lakukan agar kita pun memperoleh hasil yang memuaskan. Ada pun sasaran dakwah tersebut adalah sebagai berikut[4] :

Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi sosiologis berupa masyarakat terasing, pedesaan, kota besar dan kota kecil serta masyarakat di daerah marginal dari kota besar.

1 Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari struktur kelembagaan berupa masyarakat, pemerintah dan keluarga.

2 Sasaran yang berupa kelompok-kelompok masyarakat dilihat dari segi sosial kultural berupa golongan Priyai, Abangan dan Santri.

3 Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi tingkatan usia berupa golongan anak-anak, remaja dan orang tua.

4 Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi okupasional (profesi dan pekerjaan) berupa golongan petani, pedagang, seniman, buruh dan pegawai negri.

5 Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi tingkat hidup sosial ekonomi berupa golongan orang kaya, menengah dan miskin.

6 Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi jenis kelamin (sex) berupa golongan wanita, pria dan sebagainya.

7 Sasaran yang berhubungan dengan golongan dilihat dari segi khusus berupa golongan masyarakat tuna susila, tuna wisma, tuna karya, narapidana dan sebagainya.

Setelah kita mengetahui sasaran dakwah tersebut lebih erat kaitannya dengan berbagai macam golongan masyarakat maka kita pun harus mempunyai krakter dalam berdakwah agar kita bisa menjadi seorang Da’i yang sukses.

Dan yang paling penting yang harus dimiliki oleh seorang Da’i agar sukses berdakwah yaitu harus dekat dengan Allah. Kedekatan seorang Da’i kepada Allah tidak hanya mencakup dari segi fisiknya saja melainkan segi batinnya. Di samping itu, seorang Da’i juga harus bisa merasakan segala permasalahan yang dirasakan masyarakat sehingga isi ceramahnya bisa memberikan solusi terhadap semua persoalan yang dihadapi seorang Da’i. Tak hanya itu, seorang Da’i harus mempunyai kharismatik yang tinggi agar masyarakat pun bisa menjalankan semua hal yang difatwakan lantaran kharisma yang dimilikinya

0 komentar: