Kamis, 26 Juli 2012

Beribadah Malah Gaduh

Menggunakan dalil badan teng greges dan kepala sedikit pusing dua hari ini aku memilih sholat Tarawih Munfarid di rumah. Sebenarnya bukan alasan yang tepat sebab aku masih tetap bekerja dan melakukan aktivitas lainnya normal seperti biasa tapi justru urusan sholat Tarawih malah dinomorduakan.
Terbetik juga alasan bahwa toh..Rosulullah sholat qiyamulail berjamaah hanya beberapa kali saja (wah...kalau ini sudah agak keterlaluan aku. Sebab aku semakin nglunjak saja. Tidak mau menyadari diri siapa to..aku ini . Kok berani-beraninya mensejajarkan diri babagan sholat tarawih dengan rosulullah.)

Sambil rebahan di rumah terdengar jelas suara bilal dan imam yang diloudspeaker lewat pengeras suara dan mungkin terdengar hampir diseluruh kompleks perumahan sebab menjelang ramadhan, horn yang semula dipasang dikubah mushola di pindah dan diberi menara sehingga lebih tinggi dan menambah daya pancar suaranya lebih jauh.

Tapi ada sedikit yang mengganggu di benakku sebab ditengah-tengah merdu suara bilal dan imam terdengar juga suara gaduh anak-anak, ada yang menangis ada yang berteriak-teriak bercanda dengan teman-temannya, memanggil-manggil orang tuanya dan lain sebagainya.

Mungkin juga akan lebih baik seandainya orang tua sang anak mengingatkan putranya untuk sholat dengan tertib. Dan tidak berbuat gaduh, tapi sebagian dari mereka orang tuanya juga tidak rawuh di mushola.

Teringat juga aku pada ungkapan pak Wapres yang menhimbau agar sppengeras suara di Masjid atau Mushola digunakan hanya saat adzan saja mungkin karena salah satunya juga mengakntisipasi yang demikian ini. Khan, kesannya beribadah kok tidak kusyuk.

Minggu, 22 Juli 2012

Faktor Pembentuk Karakter Anak (kultum II)

Sudah pasti kita semua sepakat bahwa harta yang sangat berharga dalam keluarga adala anak.
Mohon maaf bagi yang sedang dalam penantian untuk mendapatkan buah hati perbanyak istigfar dan berdo'a serta pertebal rasa bersabar dalam menyikapi segala sesuatu kejadian dalam keluarga. Bisa jadi ini adalah pangkal belum diberinya amanah oleh Allah SWT.

Kembali pada harta yang sangat berharga (anak). Sebagaimana harta-harta lain maka karena kita sadari betul bahwa anak adalah harta yang paling berharga maka pastilah kita akan mengelola serta merawatnya sebaik mungkin. Menjadikannya jadi paling berharga dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.

Maka pembangunan karakter pada anak adalah hal yang teramat penting. Tempat pertama untuk pembangunan karakter anak yang paling efektif tentunya saja adalah keluarga. Karena disinilah awal watak serta kepribadian anak akan terbentuk.

Karakter anak dalam keluarga secara umum akan terbentuk oleh dua pengaruh.

1. Verbal

Pada tahap ini anak akan mendengar,melihat dan merasakan apa - apa yang senantiasa dikerjakan orang tuanya secara terus-menerus sehingga secara tidak sadar akan mentrigger daya imajinasi anak. Misalnya kebiasaan orang tua berkata kurang baik sudah pasti buah hati secara spontan akan merekamnya dalam otaknya saat dibawa pada komunitasnya bisa jadi secara spontan juga akan keluar kata-kata yang sebagaimana sering dia dengar.
Dan masih banyak lainnya lagi yang senantiasa didengar, dilihat serta dirasakan anak dari orang tuannya. Bahkan ketika buah hati masih didalam kandungan saja kita sudah diajarkan untuk berkomunikasi dengan anak kita yang masih janin. Ini sebagai pertanda bahwa demikian besarnya pengaruh orang tua pada anak.

2. Modeling

Pada fase ini anak akan banyak mencontoh segala perilaku orang tua. Dan difase ini pula cara yang paling efektif untuk mengarahkan anak menjadi lebih baik.
Contoh pada saat kita menyuruh anak kita sholat sementara kita sendiri tidak melakukannya maka mungkin untuk beberapa kali anak tidak akan protes tapi pada saatnya nanti pasti akan balik bertanya pada kita sebagai orang tua. Bapak/ibu juga kok belum berangkat? Nah...lo...

Intinya adalah bagaimana kita sebagai orang tua harus berusaha menjadi figur yang terbaik buat anak
-anak kita. Karena bagaimanapun serusak-rusaknya orang tua, semorsal-morsalnya orang tua tetap berharap agar anaknya menjadi anak yang soleh/hah berguna bagi agama bangsa dan negara.
Syariat ini sudah diperingatkan oleh Allah SWT, karena sebenarnya anak itu fitrah, tinggal bagaimana orang tuanya yang akan mengarahkannya.

Sabtu, 21 Juli 2012

Puasa Ndino Pertama Anakku

Ini adalah puasa hari kedua di keluarga kami tentu saja menyisakan banyak cerita untuk ditulis pada kesempatan ini terutama untuk sang jagoan kami. Kok bisa begitu? Ya...iya..lah. Bagaimana tidak, diawali dengan perbedaan permulaan puasa. Dan kami memilih yang awal sudah pasti menjadi perjuangan tersendiri untuk sang jagoan kami. Semua temannya masih santai minum dan melahap makanan serta jajanan dia harus menahan keinginannya tersebut.

Bahkan di siang hari kebetulan aku sebagai ayahnya sedang bekerja dan sang jagoan di rumah sendiri menelpon mengadu tentang iklan di TV yang kebanyakan menayangkan iklan minuman dan makanan dan ternyata tontonan itu menambah tekanan tersendiri buat dia.

Tidak mau kalah sigap dari tayangan TV akupun mengeluarkan jurus berikutnya agar sang jagoan ini menjaga puasanya. Sudah pasti jurus paling jitu yaitu iming-iming beri uang. Ah...bener saja tanpa banyak tawar menawar diapun menyetujui tawaranku sebagai figur otoritasnya dalam keluarga. Alhamdulillah akhirnya tiba juga mas saat adzan magrib dan kamipun berbuka puasa bersama. Begitu besar nikmatNya yang diberikan kepada kami sekeluarga.
Allahumma laka sumtu wabika amantu wa ala rizkika aftortu.

Jumat, 20 Juli 2012

Puasa Meningkatkan Kwalitas dan Kuantitas Habluminallah dan habluminanas (Kultum I)

Ibadah puasa sebagai panggilan kewajiban kepada orang - orang beriman mempunyai nilai dampak positif yang amat luas bagi peningkatan kuantitas serta kwalitas ibadah-ibadah yang lainnya.
Sehingga di bulan puasa ini amatlah mungkin lebih mudah untuk mengkondisikan lingkungan atau komunitas yang berkehidupan lebih agamis, lebih religius.

Tujuan yang sama diantara umat mukmin yaitu menjadi hamba yang bertaqwa sesuai perintah Allah Ta'ala dalam QS: 2 ayat 183 menjadikan semuanya mempunyai pandangan yang sama, yaitu mencari ridollahi.

Selain hal tersebut diatas puasa juga mengajarkan kepada kita untuk senantiasa meningkatkan kesadaran dalam berhubungan, baik itu hubungan secara vertikal (Habluminallah) maupun hubungan secara horisontal (habluminanas).

Peningkatan kesadaran dalam berhabluminnalh bisa kita lihat bagaimana usaha semaksimal dan seoptimal mungkin yang diusahakan para mukminin, bersholat sunah (qiyamulail), bertilawah Qur'an, ataupun bersedekah.

Sementara untuk hubungan horisontal kita dilatih untuk bisa meningkatkan rasa simpati bahkan berempati terhadap lingkungan sekitar kita.
Dengan lapar, haus kita bisa merasakan bagaimana perjuangan orang-orang yang kebetulan bernasib kurang baik.
Dengan menjaga Lisan dan Hati didiajarkan untuk senantiasa dapat mengendalikan hawa nafsu.

Mari dari waktu ke waktu kita senantiasa usahakan peningkatan kadar keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, terlebih lagi di sahrul mubarok ini.
Di bulan yang setiap situasi dan kondisinya sudah terkondisikan untuk memudahkan dalam pencapaian peningkatan ketaqwaan dan keimanan.

Akhirnya selamat menunaikan ibadah puasa, mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan baik sebagai Takmir, Kepala Keluarga maupun Pribadi.

Qoulihada wastagfirullahaladzim.
Wallahuaklam bisab.

Kamis, 19 Juli 2012

Awal Puasa Ramadhan



Alhamdulillah.... Pagi yang cerah ceria untuk mengawali bulan nan mubarok di tahun. Diawali dengan sholat Tarawih ba'da Isya, dan dilanjutkan rangkaian ibadah yang lainya sampai dengan sahur di pagi ini.
Memang awal puasa yang menyisakan banyak pertanyaan yang pelik. Setidaknya buat anak tercintaku.
Kenapa kita harus Tarawih malam ini? Kenapa besok jum'at harus Puasa? Padahal sebagian besar kan belum melakukannya.

Tentu saja tidak mungkin aku memberikan penjelasan tentang besarnya derajat , hisab dan rukyat yang digunakan Majelis Tarjih sebagai patokan awal puasa tahun ini pada si jagoan yang baru kelas empat ini karena pasti akan muncul pertanyaan lain yang tambah njlimet dan aku juga pasti tambah pusing untuk menerangkannya.

Akhirnya sebuah pemahaman yang gampang aku temukan "agar waktu puasa kita lebih lama karena puasanya lebih awal. Sehingga bisa menikmati keutamaan puasa lebih dahulu".

Entah..benar atau tidak tapi yang penting tidak ngoyo woro dan njlimet. Sebagai figur otoritas di keluarga tentu saja tidak banyak bantahan yang disampaikan oleh anggota keluarga.

Semoga puasa Ramadhan di tahun ini menjadikan barokah buat kami sekeluarga. Amiin ya rabbal alamin.

Selasa, 17 Juli 2012

Selamat Kepada Saudaraku Dr. Sudirman Hasan,MA



Sejenak aku pandangi dua buah buku yang tidak terlalu tebal yaitu 1. Wakaf Uang dalam Perspektif Fiqih, Hukum Positif dan Manajemen. 2. Ringkasan Disertasi dengan judul Implementasi TQM dalam Pengelolaan Wakaf di Dompet Dhuafa dan Ponpes Tebu Ireng.

Jelas sekali terbayang sang Pengarang buku yeah.. tidak salah lagi beliau adalah Sudirman Hasan (biasa di panggil Ustadz Dirman) yang alhamdulillah hari ini telah di wisuda menjadi Doktor dengan 2 penghargaan sekaligus: Wisudawan Doktor terbaik dan Termuda.

Tanpa bermaksud melebih-lebihkan tentu saja menurutku ini adalah dua penghargaan yang sangat luar biasa dan prestisius.

Keluasan khasanah pemikiran beliau baik tentang keagamaan ataupun umum tentu saja (menurut keyakinanku) akan menjadikannya seorang tokoh nasional yang amat disegani.

Bisa kita buktikan dari statemen-statemen beliau yang dituangkan baik dalam tulisan ataupun tercermin dari perilaku kesehariannya.

Akhirnya selamat nggih Tadz, juga kepada ibu serta kakak Mutia dan adik Taqiyuddin yang mempunyai seorang suami dan abi yang sangat luar biasa.

Semoga dengan kesuksesan ini menjadikan berkah buat semuanya dan selamat berkarya serta mengabdi.

Salam Sukses Selalu. Amiin yaa rabbalalamin.

Peka Terhadap Lingkungan Di Sekitar Kita

Tentu saja bukan sebuah pilihan (kalau tidak boleh dibilang harus dihindari) untuk tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi apalagi untuk bisa mengenyam pendidikan di SLTA. Sebuah ironi memang ditengah semua orang meneriakan untuk berusaha sebisa mungkin bagi anak usia sekolah tetap sekolah namun ditengah-tengah kami (dilingkungan Perumahan) masih ada yang mengalami harus putus sekolah meskipun untuk melanjutkan ke SLTA. Setidaknya untuk langsung melanjutkan ke SLTA meski orang tua si anak masih sangat menyimpan harapan agar setahun kedepan dapat membiayai putranya untuk melanjutkan sekolah.

Pada kenyataannya memang faktor pendidikan orang tua juga mempengaruhi dalam meningkatkan daya juang usahanya untuk dapat menyekolahkan anaknya, selain juga faktor ekonomi.

Orang tua yang sadar akan pentingnya arti sebuah pendidikan untuk kesejahteraan pastilah akan sudah mempersiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari sebelum tiba waktu sang anak harus masuk kedalam sebuah sekolah. Dengan menabung , mengangsuransikan atau ikut dalam sebuah arisan yang waktunya diatur sedemikian rupa sehingga disaat membutuhkan dapat diambil.

Perasaan saya sangat teiris (ah...sok sosial kali ye...) beberapa hari ini dikarenakan ada dua orang tua yang datang dan bercerita tentang keadaan putranya yang tidak bisa melanjutkan sekolah dikarenakan belum adanya biaya.

Tentu saja perasaan menyesal terus mengganjal dikarenakan hal tersebut dapat diketahui setelah masa pendaftaran sekolah sudah ditutup. Bahkan aktivitas belajar mengajar sudah dimulai.
Seandainya jauh hari bisa dikatahui mungkin dapat berbagi pikiran untuk sharing mencari jalan keluar atas apa yang terjadi. Setidaknya kalau memang orang tuanya sudah tidak mampu membiayai dapat merekomendasikan untuk bergabung di sebuah Panti Asuhan yang penting sang buah hati dapat tetap bersekolah.

Memang penyesalan datangnya selalu belakangan tapi setidaknya ini menjadi sebuah pelajaran berharga untuk siapapun. Bagi orang tua yang merasa kurang mampu maka harus menyiapkan segala sesuatunya sejak sedini mungkin, dan bagi penggiat sosial untuk selalu lebih peka terhadap hal-hal yang terjadi dengan lingkungan sekitar.

Minggu, 15 Juli 2012

Terimakasih Pak Polisi

Ini adalah kali pertama aku masuk dalam gedung Polda Jateng. Selayaknya jumpa pertama maka akupun ada rasa gugup dan bingung (clinga'clingu') mencari ruangan yang aku tuju. Yeah...Direktorat Intel Kam dari namanya aku menjadi lebih gugup lagi. Tapi dari pada wira-wiri engga' karuan akupun tanya berkali-kali mencari gedung yang aku maksud. Eh... Alhamdulillah ditengah kebingunganku ternyata aku bertemu dengan seorang temen lama (Polisi) yang mohon maaf aku sendiri sudah lupa namanya, namun dengan segala keramahannya aku diantar sampai tujuan ruangan dan diberlakukan dengan sangat baik terimakasih pak Polisi . Atas jasa beliaulah aku jadi tidak minder dan takut lagi (karena memang aku tidak bersalah dan tujuankupun dalam rangka mencerminkan sebagai warga negara yang baik). Adapun keperluanku adalah dalam rangka mengantar keponakan yang kebetulan kuliah di ISID Gontor untuk mencari SKCK. Alhamdulillah semuanya lancar..

Sabtu, 14 Juli 2012

HUTRI ke 61 di Jatisari Elok



Merdeka....Merdeka....Merdeka....
Kata-kata inilah yang agaknya pada pagi hari ini membahana diseluruh sudut perumahan dimana kami sekeluarga tinggal.
Sebuah Perumahan yang berpenghuni tidak kurang dari 4000 KK dengan status sosial yang beraneka ragam.
Menjelang datangnya bulan Ramadhan sekaligus memperingati HUTRI 61, hampir seluruh RW di Perumahan yang terbagi menjadi 8 RW ini mengadakan acara jalan sehat sehingga warga tumpah ruah di jalanan utama Perumahan . Konsentrasi masa terbanyak berada di central Perumahan yaitu di alun-alun Perumahan.

Sementara di RW kami sendiri jalan sehat diikuti hampir seluruh warga dengan jumlah KK sekitar 400 bisa diasumsikan peserta tidak kurang dari 1000 warga, tidak lupa warga juga memeriahkan dengan berbagai kreasi layaknya sebuah karnaval. Barisan terdepan diawali oleh kelompok sepeda hias, kemudian Kelompok PAUD dan TPQ yang berusaha mencetak generasi rabani, dilanjutkan Team Drumband dengan segala kemeriahannya, disusul barisan warga dan ditutup oleh kelompok Rebana salah satu kreasi seni sebagai simbol Perumahan yang mempunyai nilai religiusitas yang tinggi.

Setelah jalan sehat dilanjutkan dengan pembagian berbagai macam hadiah lomba dan pembagian doorprize tidak lupa Team Gerai Zakat juga berpartisipasi memberikan apresiasi atas pencapaian pembelajaran bagi anak-anak selama semester kemarin.

Begitu meriah dan larutnya warga dalam acara ini sehingga meski panas karena tenda yang disediakan panitia hanya sedikit tidak menjadikan warga bergeser dari tempat duduknya masing-masing.

Semoga dengan datangnya bulan Ramadhan dan semangat HUTRI ke 61 tahun menjadikan bangsa kita bangsa yang besar dan membanggakan. Amiin

Selasa, 10 Juli 2012

Nasibmu Ketua RT dan RW

Seperti biasa, rutinitas sebagai seorang sales menuntutku untuk terus bersilaturahim sekaligus bernegosiasi sehingga menghasilkan nota penjualan dari toko satu ke toko yang lain sesuai call book yang di amanatkan kantor kepadaku.
Tak terkecuali di pagi hari ini kira-kira pukul 08.15 menit aku sudah berada di toko pertama. Tetap dengan SOP yang ditetapkan kantor meski aku terapkan sekenanya aku gunakan ABC step.

Attention jadi kegiatan pertama, merapikan dan mengelap kotoran yang menempel di produk perusahaanku selalu aku jadikan andalan untuk menarik simpati sang penjual biasanya kalau sudah begini si ibu/bapak langsung bilang " yo...wis mas diisi koyo biasane wae, ojo akeh-akeh lage' usum ngleboke sekolah".
Benar saja tak lama si Mbah penjual mengeluarkan kata-kata hampir sama dengan yang aku kira.

Namun karena kebetulan sedang ada program berjalan maka aku sampaikan step berikutnya yaitu Benefit. Dengan membeli yang lebih banyak pasti keuntungannya bertambah, benar saja si Mbah langsung menimpali "yo...wis karepmu!!"

Sedetik kemudian aku sibuk menulis orderan dari si mbah , inilah yang aku sebut Closing.

Selesai menulis orderan nota aku berikan pada teman agar menyiapkan barang sementara aku sendiri kembali mendisplay sambil iseng mendengarkan cerita ibu-ibu yang sedang belanja.

Wah...agaknya ada yang serius soalnya berceritanya pakai nangis segala macam.
Nguping punya nguping ternyata persoalannya hanya karena bapaknya dipilih jadi ketua RT yang konsekuensinya istrinya jadi ibu RT sekaligus ibu PKK.
Karena si istri tidak mau jadi bu RT atau ketua PKK lantaran kebiasaanya bu RT sering di paedo warganya maka sempat terjadi percekcokan antara suami dan istri ini.
Agaknya inilah yang membuat si ibu bercerita sambil nangis kepada mbah yang berjualan karena dianggap lebih tua.
Nasehat yang bijaksana coba disampaikan si Mbah ini bahwa bagaimanapun rumah tangga lebih utama, maka sebaiknya di coba dulu jadi ketua. RT nanti kalau sudah berjalan dan memang ada sesuatu yang membuat tidak nyaman dalam rumah tangga maka bisa mengundurkan diri.

Pernyataan si Mbah ini hampir sama ketika beberapa tahun lalu aku terpilih jadi ketua RT hal yang sama juga aku katakan pada istriku dan akhirnya hati istriku luluh juga. Dan sampai akhir jabatanku sebagai ketua RT berkhir berjalan lancar tidak ada halangan suatu apa.

Sebenarnya aku ingin berbagi sharing dengan sang ibu tapi aku sadar saat ini bukan porsiku untuk ikut mencampuri urusan mereka.

Tidak terasa parnerku sudah memberikan uangnya kepadaku berarti berakhir juga waktuku di toko ini.

Berakhir juga acara ngupingku. Tapi itulah kenyataannya Ketua RT dan RW adalah jabatan yang hampir sebagian besar orang menolaknya karena begitu banyaknya paedonan, poyokan dan kritikan yang didapat tapi hampir tidak pernah mendapatkan jasa atau opah. Begitulah nasibmu Ketua RT/RW....

Senin, 09 Juli 2012

Menjaga Aset Usaha adalah Hukumnya Wajib

Pagi ini aku mendapatkan sebuah pelajaran yang amat berkesan di dalam diriku. Sebenarnya kejadiannya amatlah remeh/sepele. Seperti biasa sebelum berangkat kerja, tidak lupa manasi mesin kendaraan yang aku juluki si black karena memang jarang aku pakai sebab kesehariannya aku lebih memilih menggunakan motor jadi si black tetap terpakir di rumahnya hanya sesekali saja aku bawa putar-putar perumahan.

Coba nyalakan mesin ternyata tidak juga hidup dugaanku adalah kehabisan bensin maka segera saja aku pergi membeli bensin eceran.
Rencana beli 3 liter, sudah aku persiapkan uang secukupnya dan sampai di tukang bensin eceran segera saja dengan percaya diri penuh aku berikan uangnya dan hampir segera memasukan 3 botol air mineral yang berisi bensin kedalam kantong plastik yang sudah aku persiapkan, ehh...ternyata si ibu menanyakan mau dibawa botol-botol itu ya...tentu saja mau di pinjam karena mobilnya dirumah dan nanti sambil berangkat kerja botolnya di kembalikan.
Sungguh di luar dugaanku ternyata sang ibu tidak berkenan padahal dengan suami beliau aku sudah kenal tapi memang saat kejadian tidak ada.

Si Ibu ini lebih senang tidak jadi mendapatkan laba ketimbang harus kehilangan properti bisnisnya yaitu botol-botol bekas air mineral (karena kemungkinan menurut beliau bisa jadi botol-botol itu nanti tidak aku kembalikan).

Sebuah pelajaran yang sangat luar biasa, bagaimana seseorang harus menjaga aset-asetnya yang dengan aset-aset itu kita dapatkan uang untuk kehidupan keluarga.

Sejurus kemudian aku teringat peraturan di kantor yang sengaja ditempel di papan pengumuman agar mudah dibaca karyawan sehingga semua karyawan paham dengan keinginan management. Salah satu pasalnya adalah karyawan harus menjaga semua aset perusahaan termasuk segala informasi tidak boleh bocor pada pihak lain apalagi kompetitor. Yeah ..ternyata sedemikian pentingya diri kita harus menjaga aset-aset kita apalagi bila itu menyangkut dengan urusan pemenuhan kebutuhan hidup.

Sejenak aku menerawang mengingat bagaimana hebatnya para penjual kaki lima, asongan mempertahankan barang dagangannya dari bapak - bapak Satpo PP.

Terimakasih ibu penjual bensin sudah memberikan pelajaran yang teramat dalam dan berharga.

Minggu, 08 Juli 2012

Antara Beras dan Silaturahim

Wahh.... Tidak terasa puasa mungkin hanya tinggal 12 atau 13 hari lagi. ( Kok beda? Sudah pasti di negeri tercinta ini para pemimpinnya teramat toleran jadi selalu memberikan dua pilihan pada rakyatnya, silahkan mau pilih mana...). Emmm... Ya sudahhlah kalau begitu, untuk beda waktu permulaan puasa tidak perlu diperpanjang.

Merayakan (baca:bertahnia) atas datangnya bulan nan suci, bulan bonus, bulan penuh berkah tentu sudah menjadi sebuah kewajiban bagi umat muslim nan mukmin. Bagaiman tidak bahagia, karena hanya di bulan Ramadhanlah semua amal kebaikan dilipatgandakan oleh Allah SWT, ibadah sunat nilainya bak ibadah wajib, yang wajib dilipatkan berkali-kali sehingga unlimited, belum lagi kalau beruntung mendapatkan malam lailatul qodar (malam yang lebih baik dari 1000 bulan). Subhanallah...

Salah satu persiapan diri untuk menyatukan diri antara bulan puasa dan diri adalah dengan persiapan secara mental dan fisik, satu diantaranya dengan pembersihan diri atas segala dosa. Bersilaturrahim kepada ortu, sanak saudara handau taulan yang tujuan utamanya mohon saling memaafkan atas segala dosa dan saling menyemangati untuk dapat meningkatkan (baik quantitas maupun kwalitas) kadar ibadah di bulan puasa.

Nyadran tentu saja hal yang magfum dilakukan dimasyarakat kita (meski bagi sebagian lain tidak melakukan). Membersihkan punden leluhur sembari mendo'akan arwah leluhur agar diampuni dan ditempatkan yang lebih baik. Setidaknya menjadi bahan pengingat bagi kita bahwa suatu ketika kelak kita juga akan terbujur kaku menjadi mayat. Sehingga kita haruslah mempersiapan perjalanan kita menuju etape berikutnya sebgaimana leluhur kita yang sudah tidak ada.

Hal lain yang menarik dari pengamatanku adalah proses bersilaturrahimnya kita pada orang tua.
Tentu saja kedatangan kita kepada beliau-beliau ini tidaklah disertai dengan tangan kosong sebisa mungkin untuk membawakan buah tangan terutama apa yang orang tua kita sukai (bisa juga diartikan pamer dihadapan saudara yang lain), ssst ndak perlu marah gitu, pasti ada perasaan itu iya..khan, menganggu' sajalah.
Yang lebih menariknya adalah orang tua kitapun tidak mau ketinggalan atas apa yang dilakukan kita (contoh aku saja deh..setiap sampai dirumah make di desa pastilah ikatan karung sudah dipersiapka untuk nanti di bawa pulang). Menu istimewanya adalah beras dan singkong, Alhamdulillah sebuah ungkapan rasa saling kasih sayang yang sangat luar biasa.

Mambayangkan bagaimana perjuangan make untuk bisa mendapatkan beras, kalau singkong atau ketelah mah kebanyakan hasil panen sendiri. Untuk beras sangat luar biasa perjuangannya. Sebagai petani yang luas tanah dan sawahnya tidak seberapa maka untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak harus dengan cara ngasak ( mengambil sisa dari hasil panen tetangga) dan ini sudah umum dilakukan di desa make. Tengoklah keberangkatan beliau untuk Ngasak tersebut kadang-kadang jam 11 malam malah tidak jarang dini hari, tergantung yang empunya panen memanennya jam berapa. Ini yang aku sebut sebuah perjuangan dalam rangka survive dan revive dalam roda kehidupan.

Yeah...semoga kita senantiasa dapat selalu berterimakasih dan bersyukur atas apa yang orang lain berikan pada kita, karena bisa jadi kita tidak tahu dan tidak paham seberapa berat yang orang lakukan dan hasilnya sebagian diberikan kepada kiat. Akhirnya selamat menyambut ramadhan nan mulia

Jumat, 06 Juli 2012

17 ' an yang Merepotkan

Suer...deh, sekarang ini aku lupa sudah peringatan Tahun Kemerdekaan keberapa tahun ini. Tapi yang jelas rutinitas peringatan tujuh belasan dikampungku aga' sedikit merepotkan dan banyak menyita waktu dan tenaga setiap warga.

Bisa dibayangkan (jangan ngalamun lho...), Peringatan HUTRI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus sudah harus di mulai di bulan Juni. Berbagai macam lomba sudah digelar (maaf ini bukan jajanan pasar) meskipun menurut pengamatanku kalau mau jujur sebenarnya warga sudah kehilangan antusiasme dalam mengikuti Pagelaran ini. Selain juga model peringatan yang kehilangan moment bagaimana tidak lha..wong peringatannya saja di bulan Agustus tapi sudah dimulai dua bulan sebelumnya tentu saja saat tiba tanggal mainnya sudah bosan/jenuh terlebih dahulu karena kegiatan-kegiatan yang padat sebelumnya tersebut.

Kerja Bakti sudah menjadi suatu yang wajib yang harus diikuti (meskipun tidak ada aturan yang dapat menghukum kalau tidak berangkat).

Semua lingkungan di bersihkan, dicat dan ditata rapi sedemikian rupa terutama sekitar jalan gang dan selokan untuk menyambut Lomba K3. Seperti halnya malam ini (saat tulisan ini aku buat) kerja bakti untuk hal-hal sebagaimana aku sebutkan diatas dilaksanakan ba'da isya sampai larut malam sekitar pukul 01 dini hari (temanya begadang men).
Bahkan tidak hanya semalam dua malam terus dilaksanakan sampai dirasa cukup layak guna mengikuti perlombaan bidang kebersihan.

Sudah sedemikian sakralkah peringatan HUTRI ini sehingga menjadi suatu yang merepotkan (pembaca yang mengalami juga, pasti menganggukan kepala ...iya...khan).

Kamis, 05 Juli 2012

Relationship

Sebagai mahluk sosial tentu kita dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa lepas dari orang lain. Selalu saja kita membutuhkan orang lain, kita tidur rasanya tidak mungkin menjahit kasur sendiri, membuat bantal sendiri, kalau gerah merangkai kipas angin/ac sendiri.

Demikian juga ditengah-tengah pekerjaan, kita senantiasa membutuhkan orang lain (team work) agar bisa menyelesaikan pekerjaan secara benar dan tepat. Mustahil kita bisa selesaikan pekerjaan sendiri apalagi di era yang kompetitif seperti saat ini. Dibutuhkan kerjasama sebuah team yang mempunyai visi dan misi yang sama, sehingga dalam pencapaian hasil sebuah pekerjaan akan lebih mudah.

Permasalahan timbul manakala ditengah perjalanan sebuah Team Work bekerja secara tidak harmonis dikarenakan adanya perbedaan sudut pandang meski hasil yang akan dicapai tidak jauh berbeda.
Perbedaan demi perbedaan kian meruncing tak heran apabila seiring berjalannya waktu akan muncul buah perpecahan.
Sikap berprasangka buruk terhadap partner dalam sebuah team work adalah salah satu penyumbang perpecaha dengan prosentasi terbesar. Dari negatif thingking inilah. Tidak adalagi tingkat kepercayaan pada partner kerja.

Semoga kita dapat senantiasa menjaga relationship dalam sebuah Team Work sehingga team kita menjadi Winner bukan lagi Pecundang.