Minggu, 26 Februari 2012

Khotbah Penikahanku 03/11/2002 bag. II (tamat)

Khotbah Nikahku
03+Nopember 2002
Drs. Hasan Anwar
sambungan dari bagian I......

Nanda Siti Mutmainah yang berbahagia.
Alhamdulillah, dalam rambatan kedewasaan ananda, terbias pola kesederhanaan yang terpuji, berseri sebelum berdandan diri. Pada kerdip mata yang sayu, terpancar hati dan jiwa keibuan. Calon seorag ibu yang memiliki sikap pribadi yang terikat pada syariat, demi menjaga harkat da martabat. Engkau pandu sejati, pandu ibu pertiwi. Semboyanmu iklas Bhakti bina bangsa berbudi bawa laksana, hati selalu gembira. Di sini senang disana senag, ditenga-tengah rimba dibawah kolong langit biru, tenda terpancang ditiup sang bayu hati tetap tenang, unggun menjilat jilat menerangi jagad raya bawa kelana rimba dalam kenangan.
Baca dan dengarkanlah dengan sayup-sayup suara merdu nan memecah keheningan malam, menggugah hati, bangun di malam sunyi, meski udara dingin menyengat diri, ambil air untuk bersuci lalu bertakbir, bersimpuh dan sujud bertahajjud mengadu kehadapan Illahi Robby, seraya memohon petunjuk, pertolongan, serta perlindungan dalam mengayuh biduk rumah tangga yang sedang nanda kayuh.
Biar Topan dan badai datang silih berganti biar petir menyambar biduk rumah tangga nanda yang sedang dikayuh Insya Allah Tuhan Robbul Izati akan memberikan bimbingan da pertolongan sehingga nada berdua selamat dalam mengayuh bahtera rumah tangga sampai ditempat berlabuh pantai bahagia, sejahtera,sakinah, mawadah warohmah.
Akhirnya sampailah pada penghujung khutbah nikah ini, perkenankan saya menyampaikan amanat kedua belah orang tua nanda mempelai berdua, berupa nasehat singkat kepada nanda berdua.
Anakku Siti Mutmainah dan Yasmidi keduanya yang sangat kami sayangi.
Perhatikanlah dan camkan nasehat ibu bapakmu dari kedua belah pihak:
Pertama : Anakku Yasmidi, jadillah engkau sebagai seorang suami yang dapat menegakkan kehidupan rumah tangga dengan berlandaskan syariat islam
Kedua: Anakku Siti Mutmainah
Jadilah engkau seorang istri yang taat dan hormat dengan tulus dan ikhlas kepada suamimu dalam pergaulan sehari-hari baik dihadapan maupun dibelakangnya. Sebagai seorang istri harus senantiasa bersikap sopan santun, berwajah manis, ramah tamah dan penuh percaya kepada suami nanda.
Jadilah engkau penghibur dikala suamimu sedang susah, menjadi penenang dikala suamimu sedang gelisah dan dapat membangkitkan harapan dikala suamimu sedang berputus harapan.
Renungkanlah petunjuk Allah dalam firmanNya :" Wanita yang soleh ialah wanita yang taat kepada Allah lagi memelihara diri dibalik pembelakangan suaminya"
Dan yang terakhir .
Ananda berdua Siti Mutmainah dan Yasmidi
Dalam mengayuh biduk rumah tangga nanda berdua , resailah sebuah kata-kata hikmah yang pernah dinasehatkan oleh seorang bijak Luman Al-hakim kepada putranya sebagai berikut: " Wahai anakku sesungguhnya dunia ini bagaikan samudera yang sangat dalam. Dan telah banyak manusia yang tenggelam didalamnya Maka jadikanlah perahumu didunia ini bertaqwa kepada Allah SWT, muatannya berupa iman dan layar bertawakkal kepada Allah. Barang kali dan mudah-mudahan engkau selamat, tidak tenggelam ke dalamnya dan aku yakin engkau akan selamat.
Para sesepuh yang kami mulyakan.
Ayyuhal ikhwan Rokimakumullah. Akhirnya teriring do'a untuk kedua mempelai

Sabtu, 25 Februari 2012

Khotbah Pernikahanku 03 Nopember 2002 bagian I

Ahad, 27 Rajab 1423 H
Ahad, 03 Nopember 2011
Drs. Hasan Anwar,MA

Maasyirol Hadirin,
Para sesepuh, pinisepuh kedua keluarga besar mempelai yang berbahagia,serta kedua sejoli mempelai yang berbahagia pula.
Segala puji hanya bagi Allah semata, Tuhan pencipta Sarwa sekalian alam kepadaNya kita munajatkan segala sanjung dan sembah dan kepadanya pula kita mohon pertolongan dan ampunan.
Sungguh segala sanjungan hanya milik Allah, yang kepadaNya kita mohonkan samudera magfiroh dan perlindunganNya. Tiada seorangpun yang layak menerima sanjungan atas segala amal dan prestasinya, karena hakekat amal dan tindak lakunya hanya atas bimbingan Allah, Robbul Izzaty, maka selayaknya puja dan sanjung dikembalikan kepada Allah SWT, Zat yang maha luas Rohman dan RohimNya.
Hanya degan berkah kemurahan Allah jualah, kita yang sampai saat ini masih diberi kesempatan menghirup udara segar serta menikmati kehidupan di dalam rumah tangga yang penuh ketentraman,keharmonisan dan cinta kasih dibawah keridhoanNya. Maka wajiblah kita bersyukur dengan meningkatkan serta mengoptimalkan amal ibadah kita kepada Allah SWT. Mensyukuri nikmat Allah hakekatnya adalah manifestasi pelaksanaan akhlakul karimah terhadap Allah SWT.
Maasyirol Hadirin Rokhimakumullah
Mempelai dua sejoli yang berbahagia
Pada pagi yang cerah ceria,berselimut sinar lembayung, Yaumus Sobt, Hari Ahad 27 Rajab 1423 H, bertepatan tanggal 03 Nopember 2002 M daam majelis yang berbahagia ini, kita bersama berkumpul untuk menjadi saksi dan memberikan do'a restu terselenggarannya prosesi ritual Aqdun Nikah yang sakral merupakan salah satu bentuk ikatan perjanjian yang kokoh (mistsaqon gholidla) antara dua sejoli, hamba Allah yaitu: Ananda Siti Mutmainah, SAg binti Mohammad Basyar dengan Ananda Yasmidi Bin Pardji.

Dengan takdir dan irodah Allah SWT, kedua hambaMu ini dipersandingkan dalam perjumpaan yang nyata menjadi sepasang jodoh yang memperoleh restu kedua orang tua dan dirahmati serta memperoleh keridloanNya, bagaikan pepatah mengatakan asam dipuncak gunung, garam didasar samudra dalam periuk jua saling bertemu.
Ananda mempelai berdua yang berbahagia, pernikahan adalah sebagian tanda-tanda kebesaran Allah yang Maha Agung, merupakan rahmatNya yang diberikan kepada nanda berdua. Kami yang hadir menyambut persaksian agung ini dengan hati berbunga-bunga. Sebagai tanda syukur nikmat, renungkanlah dan amalkan isi kandungan firman Allah didalam kitab suciNya
INNA AKTHOINA KALKAUTSAR FASOLILIROBIKAWANHAR INNASANIAKAHUALABTAR.

Ananda Yasmidi yang berbahagia
Sesaat lagi ananda akan menerima amanat berupa seorang istri, sebagai pasangan mengemudikan biduk rumah tangga, terimalah amanat itu dengan sepenuh hati, kesabaran yang tinggi serta tawakal dan dengan niat beribadah yang semata-mata mengharap keridhoan Allah yang Maha Luas rahmatNya. Kami yang hadir ikut menyaksikan dan mengiringi do'a semoga ananda berdua dapat merajut rumah tangga sakinah, yang senantiasa diliputi suasana mawaddah warohmah. Rumah Tangga yang tentram, rukun dan damai, penuh rahmat, barokah serta maghfiroh Robbul Izzaty.

Ananda Yasmidi yang berbahagia
Engkau adalah tiang penyangga tegaknya rumag tangga yang sedag nanda bangun berdua. Tegakkanlah rumah tangga kalian diatas dasar landasan yang kokoh, yaitu bertaqwa kepada Allah SWT. Resapilah petunjuk Allah daam firmanNya: Alquran Surat Annisa' : 34 " Kaum laki-laki itu Pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka diatas sebagian yang lain, dan karena mereka (kaum laki2) telah menafkahkan harta mereka. (Dengan kelebihan itulah suami berkewajiban memimpin dan bertanggungjawab terhadap rumah tangga yang dibinannya)"

Ananda Yasmidi sadarlah bahwa untuk menggapai cita-cita idaman itu diperlukan perjuangan, dan perjuangan itu membutuhkan pengorbanan. Hadapi berdua segala rintangan, hambatan, da gangguan dengan jiwa besar, penuh kesabaran, dan bertawakkal. Sadarlah bahwa hidup di dunia fana ini bagaikan bermain di panggung sandiwara. Dengan berbekal taqwa kepada Allah, Iman yang terhujam di lubuk hati yang paling dalam, ilmu yang diamalkan dan akhlakul karimah, Insya Allah biduk rumah tangga yang sedag nanda kayuh akan memperoleh lindungan dan limpahan kasih sayang Allah, Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ananda Yasmidi Ketahuilah bahwa perempuan itu atas kodratnya dicipta sebagai hamba yang berwatak lemah lembut oleh karena itu pergaulilah istri nanda dengan baik, sebagaimana petunjuk Allah dalam firmanNya Alqur'an Surat Annisa': 19 " Pergaulilah Istri-istrimu itu dengan baik"
Kelemah lembutan terhadap istrimu adalah pertanda kesempurnaan iman yang anda tanam di dalam sanubarimu, sebagaimana sabda rosulullah SAW " Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah orang mu'min yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu adalah yang baik terhadap istrinya"

Kemudian perkenankan saya beralih kepada ananda Siti Mutmainah
Ananda Siti Mutmainah yang berbahagia
Sebentar lagi anda akan berubah fungsi sebagai seorang istri. Seorang istri bukan semata-mata sebagai pendamping suami tetapi sekaligus sebagai mitra berfikir dalam menetapkan kebijakan mengatur dan membina rumah tangga. Istri adalah amanat Allah yang dipercayakan kepada suami, karenanya dampingilah suami nanda dengan penuh kelembutan dan kemesraan dalam suasana suka dan duka.
Ananda Siti Mutmainah yang berbahagia, yakinlah bahwa kehidupan itu tidak selamanya keras dan panas. Tidak selamanya perjalanan hidup selalu menempuh jalan-jalan terjal dan penuh bebatuan. Memang kadang ada masa-masa sulit dan bahkan masa gelap dan kelabu, namun yakinlah ada pula masa terang memutih seputih salju. Disaat itu hidup terasa romantis bagaikan menatap lembutnya sinar purnama sidi dan berkedipnya bintang-bintang di angkasa raya. Dedaunan yang kering kerontang tumbuh menghijau, malam sunyi sepi mencekam berganti pagi yang cerah berselimut udara sejuk melembayung.
Percayalah nanda berdua tak akan menemukan kebahagiaan yang sejati, sekalipun ananda cari dalam sebuah taman yang asri, namun kebahagiaan hakiki akan ananda temukan dalam jernihnya telaga hati. sebab memang dia bersemayam dalam lubuk hati yang paling tersembunyi.
Dan hanya didalam keluarga yang imannya teguh jauh menghujam dilubuk hati yang paling dalam, dan dengan bertaqorub kepada Allah, pendekatan firi kepada Al Kholiq, Insya Allah kebahagiaan keharmonisan hidup dan ketentraman jiwa dapat tercapai, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an Surat Ar Ra'du 28 : " Orang-orang yang beriman itu hati mereka menjadi tentram karena senantiasa ingat kepada Allah, ketahuilah bahwa selalu ingat kepada Allah itu hati menjadi tentram"
Ananda Siti Mutmainah yang berbahagia....
Pernikahan itu indah seindah rajuta benang sutera yang halus, oleh karena itu jagalah keutuhannya, jangan sampai terurai sia-sia. Memang pernikahan itu indah, bagaikan merenda hari esok yang lebih baik, dan merajut berjuta kenangan manis. Kami yang hadir yakin, karena ananda berdua telah berbekal, iman,ilmu dan akhlakul karimah, Insya Allah ananda akan mampu membangun sebuah " Taman Persemaian yang Indah"
Taman sebagai tempat tumbuh dan berkembanngya putra-putri sholeh dan sholikah yang kelak sebagai tumpuan harapan menjadi pandu-pandu ibu pertiwi yang menjunjung tinggi kaharuman nama kedua orang tua, bangsa dan negara serta agama. bersambung.....

Kamis, 23 Februari 2012

Tiga Tokoh Berkumpul

Alhamdulillah, malam ini terasa sangat istimewa buat saya, bagaimana tidak Rumah kami kedatangan tamu (kami undang) tiga sahabat, tiga tokoh yang kebetulan bersamaan rawuh.
Ketiganya adalah Mahasiswa Doktoral yang insya Allah akan segera diwisuda.
Ustadz H.Nurodin Usman,Lc.MA, Ustadz Sudirman Hasan, MA, dan ustadz H.M.Natsir,MA.

Untuk yang pertama sampai hari ini kami masih intens bertemu dan melaksanakan kegiatan sosial bersama karena kebetulan beliau masih tinggal satu kompleks , dengan Pak Dirman sudah sangat jarang karena semenjak pulang penelitian dari Amerika beliau kembali menetap di Malang kembali ke almamater UIN Malang sementara dengan pak Natsir hanya lebih sering berkomunikasi lewat sms.

Dari canda dan gurauan beliau bertiga nampak sekali kedalaman keilmuan yang dimiliki. Memang malam ini tidak ada pembicaraan atau kajian serius yeah..hanya sekedar melepas kangen diantara kami. Kebetulan kami ditemani 2 jamaah lain mas Yuda dan mas Solikhin.

Sambil menikmati hidangan ala kadarnya made in istri tercinta pembicaraan terus mengalir ngalor ngidul.

Ada satu point yang coba saya tangkap, dari apa yang terlontar pada malam hari ini adalah sudah harus semestinya kita ini bisa menjadi orang yang berguna dalam komunitasnya masing-masing.

Mungkin ini adalah tujuan utama dari keberadaan kita di muka bumi ini untuk bisa menjadi orang yang berguna bagi orang lain.

Sedikit banyak kami mencoba menimba ilmu dari beliau bertiga ini.

Semoga pertemuan malam hari ini menjadi barokah bagi kita semua Amiiin ya rabbalalamin.

Rabu, 22 Februari 2012

Teggakan yang Wajib Langgengkan Satu Amalan Sunah

Saya haqulyakin bahwa diantara kita sekalian pasti pernah sowan kepada seseorang yang kita anggap dalam ilmu keagamaanya (kiai sepuh ). Tentu saja kedatangan kita kepada seseorang tersebut biasanya dikarenakan kita sedang memiliki hajat atau dalam keadaan sedikit masalah dengan keseharian kita. Harapannya sudah pasti agar kita mendapatkan jalan atau solusi atas keadaan yang sedang kita hadapi. Minimal ada amalan yang bisa menjadikan diri kita merasa lebih dekat dengan sang Kholiq sehingga dengan demikian permohonan kita bisa dikabulkan.

Sudah barang tentu beragam saran dan nasehat yang diberikan atas kedatangan kita tersebut meskipun problemnya sama akan tetapi saat datang kepada kiai satu dengan yang lainnya akan berbeda solusi yang coba disarankan.

Pertanyaannya kenapa bisa demikian?

Jawabanya: Bisa saja..

Saran atau nasehat yang diberikan tentu saja sesuai dengan kondisi perjalanan spiritual seseorang dikarenakan tidak samanya perjalanan spiritual tersebut maka berbedalah solusi yang coba ditawarkan.

Misalnya yang satu menyarankan melanggengkan Istigfar, yang lain mengistiqomahkan Sedekah bahkan ada yang mencoba senatiasa mengamalkan do'a-do'a para nabi ketika dilanda sebuah masalah dan Allah SWT dengan serta merta mengabulkan permohonannya harapanya apa yang coba diamalkan tersebut akan membuat Allah mengabulkan perohonannya sebagaimana yang dialami para Nabi.

Singkatnya menurut saya adalah bagaimana kita menjaga Tauhid kita kepada sang Kholiq sehingga membangun kepercayaan yang luar biasa pada diri kita bahwa kita yakin Allah akan mengabulkan atas semua permohonan kita.
Kepercayaan kita kepada Allah SWT akan terbina dengan baik apabila kita mampu mendekatkan diri kepadaNya dengan segenap jiwa raga kita..
Kemampuan mendekatkan diri kita ini tentu saja disebabkan karena kita mampu menselaraskan diri dengan segala aturan yang telah ditetapkan dengan kata lain bahwa kita mampu menegakkan atas kewajiban yang telah ditetapkanNya dan ambil serta langgengkan sebuah amalan sunah yang semakin memantapkan diri kita bahwa Allah selau dekat dengan kita.
Dengab begitu setelah kita merasa dekat dengan Allah maka keyakinan kita akan berbicara bahwa segala permohonan kita pasti akan dikabulkan olehNya.
Demikian semoga bermanfaat kata kuncinya adalah "TEGAKKAN YANG WAJIB LANGGENGKAN SATU AMALAN SUNAH"

Sabtu, 18 Februari 2012

Menjelang Wafatnya Rosulullah SAW Part II (habis)

Hari demi hari kondisi kesehatan rosulullah semakin menurut, demamnyapun kadang-kadang terasa tinggi hingga putri beliau Fatima dan istri beliau Aisyah bergantian mengkompresnya.

Dalam kondisi demikian nabi teringat kalau beliau masih mempunyai harta 7 (tujuh) dinar beliaupun memperintahkan Aisyah untuk mendermakannya namun dikarenakan sibuk merawat rosul sang istri lupa sampai kemudian Nabi Muhammad mengingatkan kembali Aisyah yang lupa dan sebelum mendermakan rosul meggenggam uang tersebut seraya berkata " Bagaimana jawaban Muhammad kepada Allah sekirannya aku menghadap Allah, sedang uang ini masih milikku". Lalu segera Aisyah mensedekahkannya.

Pada waktu para sahabat berkumpul nabi berwasiat agar sahabat-sahabat Muhajirin selalu menjaga dan berbuat baik kepada kaum Anshar dan berkenan memaafkan bila ada kesalahannya, dan senantiasa hidup rukun.

Hingga tibalah tanggal 12 Robiulawal 11 H dimana malaikat Izroil diutus Allah SWT untuk datang menjenguk nabi dan sekaligus minta ijin untuk mencabut nyawannya.
Sampai di dekat rosul malikat Izroil ditanya rosul kenapa datang sendirian dimana Jibril. Tak berselang lama Jibrilpun berada didekat nabi.

Saat itulah Jibril mengabarkan pada Nabiyullah Muhammad SAW bahwa beliau telah ditunggu sorga beserta kelengkapannya, pintu langit telah terbuka lebar dan para malaikat berbaris menunggu kehadirannya.

Namun ternyata rosul masih mengkawatirkan satu hal sebagaimana beliau tanyakan kepada Jibril" Alhamdulillah Jibril, namun sesungguhnya bukan itu yang aku tanyakan gembirakanlah aku dengan keadaan umatku pada hari kiamat nanti".
Jibril menjawab" Sesungguhnya diharamkan sorga bagi semua nabi sebelum engkau memasukinya terlebih dahulu. Allah juga mengharamkan sorga bagi sekalian umat sebelum umatmu terlebih dahulu memasukinya".

Barulah tenang hati rosul dan mengijinkan Izroil mencabut nyawanya.
Ketika ruh rosul sampai di dada beliau bersabda" Aku wasiatkan kepadamu agar kamu semua menjaga Shalatmu dan apa-apa yang telah diperintahkan kepadamu" ( dari Anas bin MAlik).

Demikian kisah menjelang wafatnya junjungan kita rosulullah Muhammad SAW semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Amiiin ya .. rabbalalamin.

Jumat, 17 Februari 2012

Menjelang Wafatnya Rosulullah Muhammad SAW Part 1

Setelah melaksanakan Haji Wada' nabi mempersiapkan Pasukan yang cukup besar untuk pergi ke daerah Syam (Palestina) dalam ragka memperkuat daerah perbatasan bagian Utara.
Namun belum lagi pasukannya beragkat rosul tiba-tiba sakit. Padahal selama ini rosulullah tidak pernah sakit yang cukup keras sehingga para sahabat merasa khawatir akhirnya pasukanpun tidak jadi diberangkatkan.
Dalam kondisi sakit rosul pernah minta diantar Abu Muwayiba untuk pergi ke makam muslim (Bagi'il Ghargad), atas perginya rosul ini ternyata para sahabat semakin menjadi cemas. Takut akan terjadi sesuatu.

Dimakam Nabi memanjatkan do'a mohon diampuni atas kesalahan yang dilakukan para penghuni makam
.
Pernah juga suatu kali rosul minta dimandikan dengan air yang berasal dari 7 sumber berbeda, tujuannya agar badannya terasa lebih segar sehingga bisa pergi ke masjid menemui para sahabat yang saat itu sedang terjadi pergunjingan perihal penunjukan Usmaha bin Zaid yang ditunjuk nabi untuk menjadi pimpinan pasukan padahal umurnya masih terlalu muda. Bersambung......

Senin, 13 Februari 2012

Ikhlas dulu atau Beramal dulu

Sering kita berbeda pendapat tentang ke dua kata ini khususnya dalam melakukannya mana dulu yang sebaiknya kita kerjakan.
Namun ada baiknya kita pahami dari pengertian dua kata tersebut.

AMAL merupakan perbuatan baik yang ditujukan untuk sesama agar dari perbuatan baik ini kita mendapatkan pahala atau ridlo dari sang Maha Kuasa yaitu Allah Tuhan semesta alam.

IKHLAS adalah pensucian / pembersihan maksud dan motivasi atas segala tindakan dan perilaku dalam rangka mengharap ridlo dariNya, Allah SWT, dengan mengesampingkan pengharapan balasan dari selain Allah SWT.

Nah, sekarang sebaiknya mana dulu yang kita kerjakan .

Coba kita bayangkan bahwa ketika Nelayan semakin banyak menebar jaring maka dengan sendirinya akan semakin banyak kemungkinan untuk mendapatkan ikan jauh lebih banyak dibandingkan pada saat beliau hanya memasang satu jaring.

Bisa kita ikuti logika tersebut diatas.
Maka..
Beramalah sebanyak-banyaknya, karena akan semakin terbuka lebar kemungkinan diantara amal yang banyak tersebut terselip amal yang ikhlas.

Intinya beramal tidak harus menunggu ikhlas dulu, awali beramal dengan keterpaksaan atau motivasi lain selain ikhlas maka, suatau saat ketika amalan tersebut menjadi sebuah kebiasaan disanalah kita tidak akan pernah berfikir lagi tentang amal perbuatan kita tersebut dan pada waktu itulah kita dapatkan nilai keikhlasan atas sebuah amal.

Satu keyakinan yang harus kita yakini bersama adalah bahwa Allah SWT Tuhan semesta alam ini tidak akan pernah luput mencatat setiap amal kita, meski sekecil apapun.

Semoga bermanfaat...

Minggu, 12 Februari 2012

Donor Darah dan Bazar di Masjid Jami Perumahan Jatisari BSB Semarang

Alhamdulillah, akhirnya selesai juga acara Donor Darah dan Bazar Masjid Jami Perumahan Jatisari BSB Kota Semarang.
Acara ini dilaksanakan untuk sosialisasi kepada warga tentang adanya Proyek Pembangunan Masjid Jami' Jatisari Mijen Semarang.
Memang setelah warga muslim perumahan mendapatakan bagian tanah sebagai bagian dari Fasum yang diperuntukan buat Masjid maka segenap Panitia Pembangunan Masjid Jami terus secara bahu membahu mensosialisasikan kepada warga tentang perlunya keberadaan sebuah Masjid Jami' tersebut. Tentunya juga disamping untuk menggali dana secara swadaya dari masyarakat.
Dengan konsep Islamic Center diharapkan keberadaan masjid Jami' ini kelak bisa menjadi pusat perkembagan kaum muslim di Wilayah Mijen khususnya lagi dilingkungan Perumahan.
Dengan demikian bisa sekaligus menjadi filter bagi generasi muda atas pengaruh-pengaruh perilaku kurang baik.
Selain juga keberadaannya yang sangat strategis yang dapat mencerminkan kehidupan keagamaan di dilingkungan perumahan.
Tak terkecuali acara pagi hari ini, dipilihnya Acara Donor Darah dan Bazar ternyata cukup mendapat apresiasi dari masyarakat, lebih dari 50 stan bazar mengikuti acara ini disamping ada stan kesehatan dari PKPU Jateng, Sahabat Mata, Pengobatan Herbal dan Pijat Gratis serta PMI.
Semoga acara ini menjadikan barokah bagi semuanya baik peserta dan panitia yang telah bekerja secara ekstra demi terselenggaranya event ini. Amiin ya rabbalalamin.

Kamis, 09 Februari 2012

Tekadku Untuk Puasa Daud

Alhamdulillah tidak terasa sudah seminggu aku kerjakan Puasa Daud, insya Allah tekadku sudah bulat untuk mengerjakannya. Banyak faktor yang membuat aku bertekad untuk mengerjakannya.
Yang pasti adalah agar aku bisa merasa lebih dekat lagi dengan Allah SWT.
Agar hati ini terasa lebih tentram dan tenang, juga disaat-saat aku berdo'a akan terasa lebih mantap bahwa Allah akan mengabulkan permohonanku.
Yaa.... Allah semoga engkau memberi kekuatan kepadaku agar aku dapat mengerjakannya dan menjadikan bagian dari ibadah yang dapat mendekatkan diri kepadaMu.
Aku hamba yang terlalu banyak dosa.
Hanya Engkau ya...rabb yang berkenan memberikan Ampunan, maka ampunilah aku.
Amiin ya...rabbalalamin

Sabtu, 04 Februari 2012

Bersyukur Bil Janan wal Lisan wal Arkan

Kalau seorang pemuda mengatakan cintanya kepada sang pacar, tentu saja sang pacar akan menyambut dangan hati yang senang dan berbunga-bunga.
Tapi bisa dibayangkan seandainya sang Pemuda hanya mengucapkan kata-kata tanpa melakukan atau memberikan sesuatu maka sudah bisa diperkirakan bahwa sang pacar tidak akan lama menerimanya sebagai pacar, pastilah akan pindah kelain hati.
Statement diatas hanyalah sebuah ilustrasi buat kita semua.
Boleh saja kita berucap syukur kepada Allah (Alhamdulillah) saat mendengar suara Adzan kala waktu sholat tiba, tapi ucapan kita ini juga harus diimbangi dengan perbuatan kita untuk segera meninggalkan segala aktifitas kita mendatangi undangan dari Allah SWT menuju kemenangan (Haiya alal falah).
Bersyukur tidak cukup hanya dengan Bil Lisan tapi juga harus Bil arkan, kita buktikan ucapan kita denga perbuatan, sehingga denga demikian Allah SWT akan memberikan RahmatNya, hanya dengan Rahmat Allah lah kita semua bisa masuk sorga. Insya Allah.
Sebagai rujukan buka dan baca serta dalami kembali Al Qur'an surat Al Ahqaf : 15.