Jumat, 29 Oktober 2010

Bencana siap mengahncurkan negeri kita.....

Seolah tidak mau kalah garang dari gunung Merapi, yang terlebih dahulu telah memuntahkan wedus gembelnya sehingga menelan banyak korban termasuk sang juru kunci mbah Maridjanpun harus nyawiji dengan yang dijaganya, maka beberapa pegunungan di Indonesia mulai menampakan keperkasaannya sebut saja gunung Krakatau di Banten, Papandayan di Jabar, Semeru di Jatim, Egon di Nusatenggara, terus meningkatkan aktivitas kevulkanologiannya, muntahkan awan panas, semburkan material bebatuan dan gerakan perut bumi dengan gempa.

Inilah bencana yang sedang terjadi di negeri nan gemah ripah loh jinawi.
Belum lagi banjir bandang di Wasior dan tsunami di Mentawai seolah - olah Indonesia telah dikepung bencana dan siap diporakporandakan dari ujung barat dan ujung timur.

Semoga ini bukti kecintaan sang gusti kepada kita semua sehingga Dia berkenan mengingatkan kita dengan beberapa kejadian sebagai bagian bertadabur kepada aya-ayat kauniyahNya.

Bencana siap mengahncurkan negeri kita.....

Seolah tidak mau kalah garang dari gunung Merapi, yang terlebih dahulu telah memuntahkan wedus gembelnya sehingga menelan banyak korban termasuk sang juru kunci mbah Maridjanpun harus nyawiji dengan yang dijaganya, maka beberapa pegunungan di Indonesia mulai menampakan keperkasaannya sebut saja gunung Krakatau di Banten, Papandayan di Jabar, Semeru di Jatim, Egon di Nusatenggara, terus meningkatkan aktivitas kevulkanologiannya, muntahkan awan panas, semburkan material bebatuan dan gerakan perut bumi dengan gempa.

Inilah bencana yang sedang terjadi di negeri nan gemah ripah loh jinawi.
Belum lagi banjir bandang di Wasior dan tsunami di Mentawai seolah - olah Indonesia telah dikepung bencana dan siap diporakporandakan dari ujung barat dan ujung timur.

Semoga ini bukti kecintaan sang gusti kepada kita semua sehingga Dia berkenan mengingatkan kita dengan beberapa kejadian sebagai bagian bertadabur kepada aya-ayat kauniyahNya.

Rabu, 27 Oktober 2010

Selamat jalan Mbah........

Pernah beberapa kali berusaha untuk menemui mbah Maridjan di dalemnya lereng gunung merapi tapi gagal.
Satu diantaranya adalah ketika touring bersama rekan-rekan Elok Motor Club, saat itu hanya sempat bersilaturrohim dengan mbah putri.

Namun kini mbah Marijdan telah berpulang kerahmatullah dengan konsistensinya sebagai abdi dalem untuk menjaga merapi.

Setidaknya sampai saat ini telah 30 an orang yang meninggal bersama mbah Maridjan terkena semburan uap panas /wedus gembel merapi, inilah alam yang kesemuannya dibawah kendaliNya.

Yen aku mudhun mengko diguyu pithik, itu mungkin salah satu kalimat yang sempat terekam diakhir-akhir hayat mbah Maridjan.

Selamat jalan mbah.......

Selasa, 26 Oktober 2010

Waton Guyon

Disebuah rumah ada seorang ibu yang cantik dan sedang sakit ditunggui sang suami yang sangat setia. Terjadilah percakapan.

Istri: " Pa.... Maafin mama...ya.. mama banyak salah sama, Papa!

Suami: " Ah...jangan bilang gitu dong, mah..,mungkin papa malah yang banyak salah sama mama, tapi ngomong2, papa boleh tanya engga' mah, anak kita yang ke 3 ini kok aga' hitam ya... Ma, engga' kayak kakak2nya?

Istri: " Tenang, pa yang ketiga ini anak kita kok, tapi kalau kakak2nya yang putih - putih itu bukan anak papa!.

Suami: "ha..aaa".

Selasa, 19 Oktober 2010

Memberi makan burung agar memiliki keturunan

Ada yang menarik ketika beberapa waktu yang lalu saya bersilaturrohim ke rumah kakak di Rembang yang akan berangkat haji, seperti biasanya ketika ada yang akan naik haji maka para tetanggapun berdatangan untuk sekedar mengucapkan selamat jalan atau mohon untuk ikut di do'akan ketika di mekah kelak atau berbagi cerita bagi yang sudah pernah.
Yang menarik bagi saya yang hampir seharian menemani kakak menerima tamu adalah ketika ada seseorang yang memberikan pakan burung minta tolong untuk ditaburkan saat di mekkah agar hajatnya terkabul yaitu ternyata beliau belum diberi amanah anak meskipun sudah lama menikah.
Yeah.....inilah keyakinan kita yang bermacam-macam, semoga Allah senantiasa meneguhkan hati kita untuk tetap berada pada jalannya.
Satu lagi yang menyejukan hati saya saat di Rembang adalah ketika berkesempatan bersilaturrahim dengan Gus Mus meski hanya sebentar.

Senin, 11 Oktober 2010

Masalah menjadikan kita lebih dewasa

Siapapun akan merasa senang dan puas apabila ide atau gagasannya bisa diterima dan dilaksanakan dalam sebuah komunitas.
Namun kadang kadang dalam perjalananya kita harus beradu argumen agar bisa ide atau gagasan itu dapat diterima secara luas. Tak sedikit perpecahan terjadi dikarenakan berawal dari beradu argumen sehingga perjalanan sebuah komunitas bisa berakibat bubar.
Dan untuk yang demikian kita sudah diajarakan sejak dulu terutama oleh Rosulullah Muhammad SAW untuk senantiasa menyelesaikan segala permasalahan secara musyawarah dengan hati nurani yang dilandasi untuk saling mencari jalan keluar yang terbaik.
Semoga benturan benturan yang sering terjadi baik dilingkungan keluarga , RT, RW, atau sesama rekan kerja atau yang lainnya akan menjadikan kita lebih dewasa dalam menyelesaikannya.